nah kalau memang sperti itu ya sudah benar keputusan ustad&pesantren. sedari awalpun kalau wali murid main tangan sudah salah. tinggal nunggu minta maaf aja, kalo ga paling didemo.
salah wali muridnya kalau main tangan. tapi balik lagi permasalahannya apa, kenapa anaknya dikeluarin, anaknya melakukan pelanggaran apa, kalau tidak berat, kenapa dikeluarkan, kalau berat, wajar dikeluarkan sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku di pesantren. posisinya orang tua protes sb
faktanya lagi, katanya masker itu fungsinya untuk yang sakit? terus kenapa sekarang dipermasalahkan jenggot/kumis ke penggunaan masker? toh fungsi utama masker untuk orang yang sakit agar tidak menularkan/mengkontaminasi orang yang sehat dengan melemparkan cairan tubuhnya saat batuk/bersin. maaf, k
ok jadi isi curhatnya lebih menekankan masalah privasi dia, kirain kondisi dia skarang gimana, dan hasil test segala macam, klikbeit nih. :ngacir:
sudutdermaga kok rasis gan? saya rasa egoism itu ga cuma ada di kaum sipit deh, semua manusia punya sifat egois.
info darimana covid19 airborne??? covid19 baru dideteksi bisa menular dari kontak cairan tubuh. belum ada kasus penularan dari udara, karna perlu media cairan untuk dia tetap dapat hidup, itupun hanya berkisar 9 hari sebelum dia mati jika ga ada host. https://www.who.int/docs/default-source/coronav
minim info karna virus baru, semoga aja ga gitu ya gan, kalau masi dalam masa inkubasi masi bisa nularin, RIP bro.
larapeequer kalau baca di beritanya ya memang dideteksi positifnya di malaysia jadi logikanya antara covid19nya masi masa inkubasi saat dia stay di indo atau saat dia masi di jepang, itu yang masi jadi pertanyaan kan. ya mudah2an ditrace dari awal dia tinggal dimana, kontak dengan siapa saat dijep
tergantung saat D dan E kontak dengan B dan C, codiv19 yang ada di B dan C sudah keluar dari masa inkubasi belum, covid19 ga bisa aktif kontaminasi orang lain kalau belum keluar dari masa inkubasi, denger2 awanya hanya 13 hari, sekarang 21 hari masa inkubasinya, karna dia bermutasi terus.
yang kasus 2 orang ketemu orang jepang ini, terdeteksi setelah orang jepang ini ke malaysia, dan dimalaysia terdeteksi suspek covid19, baru di trace dan ternyata abis dari indonesia dan ketemu dengan 2 orang ibu dan anak ini. jadi bukan indonesia yang mendeteksi, tapi malaysia.
ha gimana? bilang toa masjid kekerasan minta kecilin, klenteng di bakar? oke gan iya nikmat di indonesia bebas ngebacot, iya, paham2.