Sisa purnama membulat sempurna Pesonanya memanjakan manik netra mayapada Aku menyunggingkan senyum mencoba menyapa sang mutiara cakrawala Halus ku sepuh rasa dalam balut sastra rasa Berharap angin tak memberi suara Tentang harum yang menyeruak menguar indera Pada genta yang mengobar api dalam kep...
Kenapa harus jatuh hati, kalau berakhir sakit hati Kenapa mesti jatuh cinta, jika hanya berbuah nestapa Percayalah Dunia ini hanya lelucon Omong kosong Tidak ada yang benar-benar indah Tidak ada yang benar-benar terang Tidak ada yang benar-benar manis Tidak ada yang benar-benar bisa dipercaya
Perlakukan mereka selayaknya Jangan menyembah untuk memuaskan nafsu Atau kau akan kehilangan segalanya Dengan cara yang sama persis kau mendapatkannya Tidur sejenak dan rapalkan Kehilangan segalanya dan kau tetap menjadi boneka Atau kehilangan noda surga dan menjadi Raja Percayalah, waktumu tidak
Setiap diksi rumit adalah rahasia hebat sang pujangga. Misteri dari sesuatu yang tidak ternilai harganya. Dan hanya yang tercerahkan yang bisa memecahkan sandinya. Kebanyakan manusia buta karena penglihatannya Atau karena nafsu yang mengikat surga Sejatinya, sesuatu yang berharga akan disembunyik...
Aku adalah kawah yang menggelegak Dalam jiwa yang meledak-ledak Aku adalah gunung salju Membeku dalam kidung sendu Senandung rindu Aku tersembunyi dalam raga kaku Lebih dalam dari palung Mariana Tidak tersentuh Aku adalah ombak yang bergemuruh Hanya luluh saat kau rengkuh Hanya kau
Di atas hening .... Kutasbihkan pilu Melangitkan sendu Tentang senandika luka yang tak kunjung menemui ujung Aku adalah keheningan di atas jerit nestapa yang Cumiakkan Aku adalah luka di atas keheningan suka cita Aku .... Sendu Pilu Hening
Aku pernah membuat langit kehilangan bintang. Malam gulita dan rinai memaksa menyentuh bumi. Aku berharap bintang menemukan tempat ternyaman hingga bisa melupakan malam. Ternyata aku salah. Malam butuh bintang untuk membuatnya tetap bersinar. Dan bintang ditakdirkan untuk melengkapi malam. Tidak a