Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

orangdacinAvatar border
TS
orangdacin
Mari Kita Melepas Keterikatan
Seorang istri menangis histeris ketika suaminya meninggal dunia karena kecelakaan. Dia amat berdukacita. Seorang anak bersedih ketika ayah dan ibunya akhirnya harus bercerai, jiwanya memberontak, sehingga melahirkan aneka kenakalan sebagai pelampiasan. Seorang pengusaha merasa geram manakala dia mengetahui aset-asetnya telah hilang karena ditipu oleh rekan kerjanya. Seorang suami sangat marah ketika mengetahui anaknya telah merusakkan perabotan rumah berupa benda seni yang mahal harganya. Seorang gadis nyaris bunuh diri karena putus cinta. Seorang pemuda mengalami depresi karena kehilangan pekerjaannya.

Peristiwa-peristiwa diatas adalah sebagian kecil contoh kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang biasa kita jumpai. Sederhana dan tak berarti apa-apa bila kita hanya mendengar atau melihat sekilas saja. Namun peristiwa tersebut sungguh merupakan sebuah beban penderitaan bagi orang-orang yang sedang benar-benar mengalaminya.

Pernahkah anda mengalami hal yang serupa? Mengalami sebuah peristiwa yang menimbulkan kesedihan yang begitu dalam, kemarahan yang begitu menggelegak, perasaan diperlakukan tidak adil, putus asa, hampa, kecewa, cemas, takut, kesal? Ya, kita semua pasti pernah mengalaminya. Karena kita semua sedang belajar dalam kehidupan ini.

Perasaan sedih, marah, kecewa, dendam, hampa, putus asa, cemas, takut dan sejenisnya akan membawa kita pada satu keadaan “menderita” dan tidak lagi merasa damai. Mengapa hal itu bisa terjadi? Dan mengapa beberapa orang lainnya bisa menyikapi kehilangan-kehilangannya dengan amat santai?

Hal tersebut bisa terjadi karena kita mengikatkan diri pada suatu benda, kesenangan, ataupun orang. Sehingga, manakala hal-hal tersebut tidak ada lagi, kita merasa sangat menderita. Jadi, hilangnya perasaan damai atau timbulnya penderitaan tersebut tak lain adalah dikarenakan bentuk-bentuk keterikatan kita kepada hal-hal atau benda yang ada dalam kehidupan kita. Namun perlu diketahui juga, bahwa terikat tidak hanya berhubungan dengan seberapa besar kita mencintai harta, suami, istri, kekasih, anak, pekerjaan, dsb., namun juga seberapa besar kita membenci hal, benda, orang, dsb. Bahwa dengan sesuatu yang tidak kita sukai , itu juga salah satu bentuk keterikatan. Setelah mengetahui hal ini, masihkah kita akan menjadi orang yang penuh dengan keterikatan-keterikatan?

Jadi, bila anda menginginkan kedamaian dalam hidup sadarilah hal-hal apa yang mengikat diri anda dan membuat anda menderita lalu niatkan untuk melepasnya. Termasuk dalam hal mencintai, mencintai bukanlah mengikat sesuatu atau seseorang dan menjadikannya seperti kehendak kita. Mencintai adalah membiarkan orang lain menjadi dirinya sendiri. Jadilah orang yang membebaskan dirinya dari segala sesuatu, dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan.emoticon-Kiss

Dengan konsep energi seperti yang diajarkan dalam soul illumination, maka pembebasan diri dari bentuk-bentuk keterikatan ini bukanlah hanya sekedar wacana atau teori saja. Namun dipraktekkan oleh mereka yang benar-benar belajar sehingga menjadikannya jiwa yang bebas, lepas dari keterikatan-keterikatan yang membuat menderita, dan hanya mengikatkan diri pada Tuhan.emoticon-Angel

sumur:sumber
0
1.6K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan