Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bekatulgilaAvatar border
TS
bekatulgila
Pemerintah Berencana Akan Menaikkan BBM Subsidi di Tahun 2014-2019
sekedar informasi nih, mudahan tidak repost ya, silahkan dibaca


JAKARTA - Pembahasan subsidi BBM terus bergulir. Kali ini Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mematangkan dua opsi penyesuaian harga BBM.

Direktur Divisi Energi, Sumber Daya Mineral, dan Pertambangan Bappenas Monty Girianna mengatakan, dua opsi tersebut nanti akan disampaikan kepada pemerintah baru periode 2014-2019. “Opsi pertama adalah subsidi tetap. Opsi kedua adalah kenaikan harga bertahap,” ujarnya di sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) kemarin (30/4).

Menurut Monty, opsi subsidi tetap atau harga BBM fluktuatif kini tengah dimatangkan berbagai pihak. Mulai Bappenas, Dewan Energi Nasional (DEN), hingga Kementerian Keuangan. Namun, dia mengakui opsi itu kurang tepat diaplikasikan ketika volatilitas harga minyak tinggi. “Sebab harga jual BBM subsidi juga akan fluktuatif,” katanya.

Dengan opsi tersebut, misalnya pemerintah mematok subsidi Rp 3.000 per liter, jika harga keekonomian premium Rp 10.000, maka harga yang dijual ke masyarakat Rp 7.000 per liter. Namun jika harga keekonomian naik jadi Rp 11.000 per liter, harga jual premium bersubsidi menjadi Rp 8.000 per liter. Demikian pula jika harga keekonomian turun menjadi Rp 9.000 per liter, harga jual premium bersubsidi menjadi Rp 6.000.

Bagaimana opsi kedua? Monty menyebut, opsi itu lebih sederhana. Yakni dengan menaikkan harga BBM bersubsidi secara bertahap setiap enam bulan sekali. Misalnya naik Rp 500 atau Rp 1.000 setiap enam bulan. “Jadi dalam periode tertentu, harga BBM di masyarakat mencapai harga keekonomian tanpa subsidi,” ucapnya.

Menurut Monty, hasil kajian dua opsi tersebut akan diselesaikan pemerintah periode ini agar bisa diberikan sebagai rekomendasi untuk presiden mendatang. Sebab, lanjut dia, siapa pun yang memimpin Indonesia ke depan akan berhadapan dengan risiko membengkaknya subsidi BBM jika tidak ada reformasi subsidi. “Opsi mana yang dipilih, itu terserah presiden yang baru,” katanya.

Joko Widodo, salah satu calon presiden yang juga gubernur DKI Jakarta yang kemarin hadir di Musrenbangnas mengatakan, dia punya gagasan untuk menghapus BBM subsidi secara bertahap. Artinya, sejalan dengan opsi kedua yang dikaji Bappenas. “Saya kira empat tahun bisa, nanti naiknya berjenjang,” ujarnya.

Dia mengakui, selama ini upaya mengurangi subsidi BBM selalu terkendala dengan potensi guncangan sosial ekonomi. Padahal, semua pihak sepakat jika subsidi BBM lebih banyak dinikmati orang mampu pemilik mobil. “Jadi nanti subsidi dihapus, tapi dananya harus digunakan untuk subsidi petani dan nelayan yang lebih membutuhkan,” katanya.

Pilihan Opsi Bagi Presiden yang baru terpilih nanti adalah :
1. Opsi BBM diberi subsidi tetap
Misalnya subsidi ditetapkan Rp. 3000/liter, maka saat harga keekonomian premium Rp. 10rb/liter, maka harga BBM subsidi di angka Rp. 7000/liter. saat harga keekonomian Rp. 11.000/liter, maka harga premium di indonesia akan menjadi Rp. 8000/liter
(Kelemahannya : harga BBM akan fluktuatif ada tantangan masyarakat tak sempat adaptasi)

2. Harga BBM subsidi dinaikkan bertahap tiap 6 bulan

terus dinaikkan hingga mencapai harga keekonomian, bisa Rp. 500 hingga Rp. 1000/liter tiap 6 bulan

bagaimana dengan tanggapan para agan sekalian dengan rencana baru pemerintah ini? apakah setuju dengan 2 opsi diatas atau agan punya pemikiran sendiri?

sumber : http://kaltimpost.co.id/berita/detai...harga-bbm.html

Diubah oleh bekatulgila 01-05-2014 23:28
0
3.3K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan