Jleb..!! Sory gan kalo judulnya ga sesuai dengan isi Trhead,ini semata2 ane lakukan demi keamanan dan kenyamanan kita semua disini,sehingga dengan demikian maka terpancinglah anda semua untuk berbondong2 tanpa antri masuk dan duduk manis di Thread ini dengan aman terkendali..
Sebelumnya ane ucapin selamat malam buat agan dan aganwati yang telah berkenan meluangkan waktu untuk sekedar membaca tulisan yang akan ane share berikut ini,yang mana judul aslinya adalah:"Selingkuh Bukan Salah Orang Ke-3".Bagaimana pendapat anda,silahkan beri komentar dan mari kita mulai:
Quote:
Banyak orang berpikir bahwa orang ketiga dalam pernikahan adalah salah satu penyebab keretakan rumah tangga. Namun,hal ini dengan tegas dibantah oleh konsultan pernikahan Indra Noveldy saat memberikan seminar pernikahan di Jakarta beberapa waktu lalu. "Menurut saya, orang ketiga bukanlah faktor utama penyebab perceraian.Karena dalam hal ini sebenarnya merekalah yang menjadi 'korban'," tukas Indra.
Indra mengungkapkan,sebenarnya
orang ketiga bisa hadir di tengah-tengah kehidupan pernikahan karena kesalahan pasangan itu sendiri.Orang ketiga ini hadir karena salah satu pasangan memberi celah yang cukup besar kepada mereka. "Awal masuknya orang ketiga ini karena ada celah yang dibentuk pasangan suami istri sebagai akibat dari masalah dan konflik rumah tangga yang mereka hadapi,namun tak terselesaikan dengan baik," jelasnya.
Setiap pernikahan pasti mengalami berbagai masalah dan konflik.Oleh karenanya,semua masalah harus diselesaikan dengan baik dan memuaskan bagi kedua belah pihak.Sayangnya,banyak pasangan yang menganggap masalah akan selesai dan sembuh seiring berjalannya waktu.
Menanggapi hal ini Indra mengungkapkan bahwa sebenarnya anggapan "waktu akan menyembuhkan segalanya" bukan solusi yang tepat. "Waktu tidak akan menyembuhkan masalah,jika dari dalam diri sendiri tak ada usaha dan keinginan untuk menyelesaikan masalah tersebut," bebernya.
Masalah yang menumpuk dalam rumah tangga lah yang membuat celah di antara pasangan.Celah ini bisa disebabkan oleh perilaku pasangan yang terlalu mendominasi,arogan,terlalu banyak menutut, atau tidak komunikatif. "Hal-hal ini akan menimbulkan perasaan tidak nyaman dalam diri pasangan saat berada di dekat Anda," bebernya.
Indra menambahkan bahwa kunci pernikahan yang bahagia dan langgeng adalah adanya rasa nyaman terhadap pasangan.Ketika perasaan itu tak lagi didapatkan dari pasangan,maka mereka akan mencari sosok lain yang bisa membuat diri dan perasaan mereka menjadi lebih nyaman dan bahagia.
SUMBER