Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

comANDREAvatar border
TS
comANDRE
Borok Pendidikan: Eksodus Guru PNS setelah Terima Sertifikasi


Rimanews - Kabar buruk tak hanya menjadi monopoli kanal berita kriminal dan politik di negeri ini, tetapi juga pendidikan. Mulai dari kisruh obrak-abrik jabatan di perguruan tinggi negeri hingga eksodus guru PNS dengan cara mengajukan pensiun dini setelah dimanjakan dengan dana sertifikasi.

Dengan berbagai modus, guru-guru tersebut ingin pensiun dini supaya lebih leluasa mencari duit dan di saat yang sama tetap menerima pensiun dan tunjangan dari negara.

Mental guru kita sedemikian bobrok. Jika ingin benar-benar mencari uang, mengapa tak mengundurkan diri sebagai PNS saja, supaya negara tak terbebani dengan dana pensiun dan tunjangan lain untuk mereka, yang nilainya tak kurang dari Rp 80 Triliun setahun. Ibarat dagang, negara sudah keluar modal besar, untung tak kunjung datang.

Sulit diterima, mengapa mental aji mumpung yang penting untung juga harus menyerang dunia pendidikan kita?

Miris dan sangat mencekam akal sehat. Seharusnya pendidikan menjadi benteng terakhir bagi nilai-nilai moral: ketulusan, pengabdian dan keikhlasan. Benteng moral itu rupanya telah jebol, untuk tidak mengatakan ambruk. Fulus rupanya sangat korosif menggerogoti sakralitas guru.

Kita semua tahu saat ini manajemen pendidikan banyak dipegang oleh orang-orang yang sakit jiwa, cukup mengagetkan jika gurunya juga demikian.

Pada semua level, pendidikan kita terpuruk. Hal ini diakui Mendiknas Anies Baswedan. Barangkali dia satu-satu menteri yang secara jujur mengakui bobroknya kualitas pendidikan kita.

Seharusnya, kondisi ini cukup menjadi sengatan yang menggugah kesadaran untuk bangkit.

Lari ke mana nurani mendidik para guru kita?

Mungkin menguap bersama dana sertifikasi yang sepertinya cukup panas. Namun, setidaknya kini kita sadar, rupanya tak hanya kemampuan intelektual guru-guru kita yang rendah. Lebih rendah lagi moral dan mentalitas mendidik mereka.

Sudah miskin strategi mengajar, niat mendidik juga tak punya. Ini benar-benar tragedi. Pemerintah kini punya pekerjaan tambahan selain memberikan pelatihan mengeksekusi kurikulum dan rencana pembelajaran, yakni menyembuhkan mental para guru (khususnya yang berstatus PNS).

Pendidikan kita dalam kondisi gawat. Semua pihak harus bertindak cepat untuk mengatasi kondisi ini, sesuai dengan kapasitas masing-masing tentunya. Jika dibiarkan, mental guru ini akan menjadi borok pendidikan yang mengakar dan sulit disembuhkan. Menjadi PNS seharusnya otomatis siap menjadi Pekerja Negara yang Super: adiluhung dalam kedisiplinan, ketangkasan dan kejujuran, bukan sekadar Pegawai Nan Santai.

*Wiwin Luqna Hunaida, pengamat dan praktisi pendidikan.

sumber

=======

mantab betul ! emoticon-Recommended Seller
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
12.3K
156
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan