Cerita ini saya ambil dari : http://cerita-misteri.reunion.web.id...pangrango.html
Semoga beramanfaat. ..


Waktu itu tahun 2001, kami masih kuliah di Jogja, kegiatan mapala kami berencana naik gunung gede pangrango (Jawa Barat),Sorenya saat di lereng gunung turun hujan gerimis yang membuat kami lebih menggigil kedinginan dan terpaksa nginap di pos Kandang Batu,karena pendaki emang biasanya nginap di pos ini.

Situasi pos Kandang Batu seperti namanya banyak batu besar,ada juga batu kecil dan ada tanah lapang kecil yang di kelilingi pohon cemara dan disitu ada pondok kecil tempat pendaki duduk berteduh dari kayu setinggi setengah meter.

Saat malam,aku dan seorang teman merasa ada yg nggak beres sama tempat itu,kami merasa ada bayangan berkelebat di belakang pondok terus mengawasi kami dari dalam hutan. Kami berdua ribut soal itu tapi kami ditegur keras senior karena dikira nakut-nakutin tim cewek. Akhirnya kami tidur di depan pondok,dan team cewek tidur di tenda yg kami bawa yg tentu saja lebih nyaman.

Teman kami Herman (yang punya kemampuan metafisik) ditugaskan untuk menjaga dari luar tenda cewek,dia duduk bersila membelakangi kami yg sedang asik ngobrol ditemani lilin. Sayup-sayup terdengar herman ngaji dan kami anggap biasa karena dari tim kami cuma herman yg paling taat ibadah. Dikegelapan malam kadang-kadang aku senter herman yang masih bersila dan masih mengaji. Aku masih ingat ketika herman berhenti mengaji dan tidak terdengar suara lg kecuali suara pohon ditiup angin,setelah beberapa lama aku heran setiap senter aku arahkan ke herman posisi duduknya masih sama membelakangi kami dan tidak bergerak masih duduk bersila. Karena heran aku dan senior mendatangi herman dan memanggil namanya. Setelah kami sentuh dia,dan tiba-tiba herman jatuh/rebah masih dalam posisi duduk bersila ( beku ). Suasana jadi kacau balau karena kami kira herman mati hipotermia,kami angkat herman kedalam pondok. Beberapa lama kemudian tiba2 herman menyeringai dan berkata dalam bahasa sunda “ KALIAN JANGAN MACAM-MACAM, DISINI TEMPATKU!” setelah itu pingsan.

Teman-teman yang lain langsung berdoa dan membaca ayat-ayat.Jam 22.30 malam,tidak ada suara jangkrik seperti biasanya,tidak ada suara pohon ditiup angin,tidak ada pendaki lain yg lewat (padahal selama perjalanan naik kami sering papasan dengan banyak pendaki lainnya), hawanya aneh ngga ada suara apa-apa selain suara air netes dari atap pondok,kami seperti dikurung dan dikucilkan dari dunia luar. Selain cahaya senter dan lilin di pondok, diluar sana hanya gelap,Herman sadar tapi matanya nanar melihat kami sekeliling sambil nyengir aneh,setelah beberapa lama herman sadar, aku liat jam lagi dan jam menunjukkan jam 00.30 tengah malam,ada suara jangkrik,ada suara pohon ditiup angin,normal lagi seperti biasa,bahkan ada pendaki lain lewat dan menyapa kami,mereka tidak tahu kalau kami baru aja mengalami kejadian menakutkan.

Sampai kami menjalani pendakian,Herman tidak mau bercerita,baru setelah turun gunung ia bercerita bahwa semenjak dari air terjun cipanas kami sudah di ikuti oleh jin tinggi besar hitam. Saat kami masak makan malam katanya jin itu berdiri didekat tungku di pinggir hutan, dan saat Herman sendirian jaga tenda cewek dan ngaji baru mahluk itu mendatangi Herman,(ingat waktu herman tiba2 berhenti ngaji malam itu) dan membawanya ke kraton gaib yg besar,Jin itu katanya mau minta satu tumbal dari kami tapi herman menolak dan terjadi perkelahian. Ditengah-tengah perkelahian itu tiba-tiba herman di bantu pangeran surya kencana.

Sebelum naik gunung kami tidak tau siapa pangeran surya kencana,kata anak-anak montana yg biasa turun naik gunung gede pangrango,pangeran surya kencana yang menolong herman adalah penjaga/penunggu gunung itu dan cuma kami yang berani nginap di pos kandang batu. (berani karena tidak tahu, hiiii......... )
Wallohu a'lam
Buat agan-agan yang mau cerita pengalamannya sok silahkan share dimari,badeway saya tinggal di bawah kaki Gunung Gede gan,jadi tahu banget dan sering denger cerita kaya gini,kalo agan gak percaya silahkan dibuktikan