Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zitizen4rAvatar border
TS
zitizen4r
Serbu Teroris Polisi berpakaian Modis, Masuk DPR pake Rompi anti-peluru & Senjata
'Polisi Lawan Teroris dengan Pakaian Modis, Masuk Rumah Rakyat dengan Rompi Anti Peluru'
1/17/2016





Polisi bersenjata lengkap masuki DPR


NBCIndonesia.com - Wakil Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah melontarkan kritik kepada pihak kepolisian terkait pakaian yang digunakan saat bertugas.

Fahri menyindiri kepolisian yang mengenakan pakaian modis saat menangkap berhadapan dengan teroris, namun ketika mendatangi rumah rakyat dengan menggunakan pakaian lengkap perang dengan rompi anti peluru.

“POLRI lawan teroris bersenjata dan granat dengan pakaian modis. kau masuk rumah rakyat pakai senjata dan rompi anti peluru” tulis Fahri Hamzah di halaman Facebook pribadinya, ahad (17/1/2016).

Kritik yang dilakukan Fahri berkaitan dengan penggeledahan ruangan anggota DPR dari PDIP Damayanti Wisnu Putrianti yang dilakukan oleh petugas Komisi Pemberantas Korupsi dengan membawa anggota Brimob berpaikaian lengkap tempur pada hari jum’at (15/1/2016).

Pakaian polisi ini sangat berbeda ketika menghadapi aksi terorisme di kawasan Sarinah Jakarta sehari sebelumnya, para polisi saat saat itu hanya mengenakan pakaian biasa yang modis dan tidak mengenakan rompi anti peluru.
http://www.nbcindonesia.com/2016/01/...n-pakaian.html


Ini Jawaban Kapolri Soal Brimob Bersenjata di DPR
1/16/2016


Kapolri Jenderal Badrodin Haiti

NBCIndonesia.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan bahwa anggota Brimob bersenjata lengkap yang mendampingi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di DPR hanya diminta oleh KPK.


Penyidik KPK membawa personel Brimob bersenjata laras panjang ketika melakukan penggeledahan di sejumlah ruangan Fraksi di DPR. Hal itu lah yang membuat Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah 'ngamuk'.

Tim KPK tersebut dipimpin langsung oleh penyidik HN Christian.

"Itu permintaan KPK bukan Polri," kata Badrodin kepada TeropongSenayan usai jumpa pers di Mabes Polri, Truno Joyo, Jakarta Selatan, Sabtu (16/1/2016).

Oleh karenanya, Badrodin meminta semua pihak tidak salah paham atas kejadian tersebut. Lantaran, penggeledahan kasus korupsi anggota Komisi V Fraksi PDI-Perjuangan Damayanti Wisnu Putranti tidak ada kaitannya dengan pihak kepolisian.

"Kalo mau komplain ke KPK," ujar Badrodin sambil tersenyum.
http://www.nbcindonesia.com/2016/01/...al-brimob.html


Libatkan Polisi Bersenjata Laras Panjang, KPK Dinilai Berlebihan
Minggu, 17 Januari 2016 − 19:41 WIB


Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta (istimewa)

JAKARTA - ‎Cara penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang membawa aparat kepolisian dalam melakukan penggeledahan ruang anggota DPR dinilai ‎sesuai prosedur.

Sebab, KPK dapat meminta bantuan kepolisian atau instansi lainnya saat melakukan penggeledahan, menurut Pasal 12 huruf i Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Namun, senjata laras panjang yang dibawa anggota Brimob saat penggeledahan ‎ruang anggota DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Yudi Widiana‎ di lantai 3 ruang 0311, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 15 Januari 2016 dinilai berlebihan.

‎"Cuma berlebihan bawa senjata laras panjang, kan cukup pistol," kata pakar hukum pidana dari Universitas Trisakti Jakarta, Abdul Fickar Hadjar kepada Sindonews, Minggu (17/1/2016).

Namun, lanjut dia, KPK diperbolehkan oleh Undang-undang membawa aparat keamanan dalam melakukan suatu penggeledahan.Fickar mengatakan, penggeledahan merupakan salah satu kewenangan KPK.

KPK, lanjut dia, bisa melakukan penggeledahan walaupun tidak mengantongi izin dari pengadilan. Namun, kata dia, jika kepolisian atau kejaksaan wajib mengantongi izin pengadilan saat melakukan penggeledahan.

‎"Soal KPK geledah enggak ada masalah, memang kewenangannya. Penggeledahan KPK hanya bisa dilawan dengan praperadilan," katanya. (Baca juga: Fahri Hamzah Seharusnya Protes ke Ketua KPK)

Pada Jumat 15 Januari 2016, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah terlibat cekcok dengan salah satu penyidik KPK bernama AKBP Kristian.

Cekcok itu terjadi saat KPK menggeledah ruangan anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Yudi Widiana di lantai 3 ruang 0311, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Fahri tak terima karena KPK membawa anggota Brimob bersenjata laras panjang.
http://nasional.sindonews.com/read/1...han-1453034499


Quote:


-------------------------------------------------

Ojo adigang, adigung, aduguna ... bisa rusak negara ini!


emoticon-Turut Berduka


Diubah oleh zitizen4r 18-01-2016 00:25
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
18.1K
121
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan