Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wiyiyantoAvatar border
TS
wiyiyanto
Alay Penghina Patung Pahlawan mewek di Tangkap TNI


INFO ...
ABG yg duduki patung pahlawan revolusi telah diserahkan orang tuanya ke koramil di Simalungun
Bentar lagi akan dijadikan DUTA PAHLAWAN REVOLUSI 😀

PB, Medan – Para remaja alay yang menduduki patung pahlawan nasional di Monumen Letda Sujono Bandar Betsy Simalungun Sumatera Utara, ternyata menjadi incaran pihak keamanan.

Dari 7 remaja Anak Baru Gede (Abege) 3 diantaranya naik ke atas kepala dan menduduki para pahlawan nasional tersebut.

Walaupun sempat sebuah akun yang mengaku sebagai akun milik TNI AU atas nama @_TNIAU mencoba untuk memprotes jika photo tersebut adalah hoax.

Protes yang dilakukan oleh akun yang dianggap para netizen sebagai akun Alay TNI AU, dikarenakan akun ini mengatakan, dengan isi penulisannya bagaikan seorang ahli dalam bidang foto editan, jika foto para remaja abege yang duduk hanyalah sebuah hasil editan alias photo palsu.

Namun pihak kepolisian Sumatera Utara justru mebenarkan jika foto tersebut adalah asli. Dan minggu (8/5) akhirnya salah satu pelakunya berhasil diamankan pihak oleh pihak Koramil Pardagangan, setelah dilakukan pencarian selama dua hari.

Nama lelaki yang masih berumur 18 tahun, Ismed Banda, warga Desa Sumber Agung Bandar Betsy I, Tanjung Hataran Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun, Sumut.

Ismed yang hanya berhasil lulus dari SMP, di dalam foto mengaku jika dirinya menduduki kepala Letnan Dua Sujono, karena tidak tahu maksud dan fungsi patung tersebut, dan tindakannya hanya main-main saja, bahkan Ismed mengaku tidak tahu siapa Letda Sujono dan patung lainnya.

Ismed sendiri bisa berada di Kantor Koramil, menurut Komandan Koramil Pardagangan, Kapten Inf. Aladi Siahaan, karena bentuk keperdulian dari tokoh masyarakat, dan orang tua Ismed yang membawa si pelaku ke Koramil.

Ketika ditunjukkan foto yang juga ada beberapa anak abege lainnya, justru Ismed mengaku tidak mengenal mereka, dan hanya bertemu di lokasi, dan menurut Ismed perkiraannya jika mereka adalah pendatang dan bukan warga sekitarnya.

Ismed sendiri mengaku trauma ketika tahu jika perbuatannya ternyata sangat mlanggar aturan, dan berjanji tidak akan mengulangi kembali perbuatannya.

“Nggak lagi bang, nyesal saya bang, karena tidak tahu saya, makanya saya menaiki patung itu,” ujar Ismed, usai mengabadikan perbuatannya dalam sebuah photo lalu di upload ke media sosial Facebook miliknya.

Sementara ketiga remaja abege lainnya, diupload oleh seorang pemilik akun bernama Fani pada tanggal 26 April lalu, karena geram melihat tingkah laku para remaja yang dianggap sudah kelewatan.

Sementara Ismed sendiri akan doserahkan ke pihak kepolisian untuk diproses dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Secara terpisah Heikal Safar, Ketua Heikal Center, menyayangkan perbuatan para remaja Abege ini, namun Heikal juga tidak menyalahkan Ismed sepenuhnya.

“Kearifan lokal harus bisa dibangkitkan kepada para pemuda baik di desa maupun di kota, kita melupakan sejarah dan budaya kita, sama saja artinya kita menghilangkan jati diri kita, dan rasa tanggung jawab kita kepada generasi berikutnya,” ujarnya.

Heikal menginginkan agar pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah Setempat dapat lebih lebih proaktif untuk menjaga kearifan lokal, termasuk didalamnya sejarah perjuangan bangsa.

“Kearifan lokal bukan hanya berbicara budaya asli setempat, namun juga berbicara tentang sejarah para pejuang yang gugur menyelamatkan NKRI di wilayah tersebut,” Ucap Heikal yang meminta agar Dinas terkait bisa menggali kembali literatur dan membagikannya kepada sekolah-sekolah, agar dipelajari oleh siswa sejak dini.
0
11.5K
88
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan