Pramugari Garuda Indonesia bersiap memasuki pesawat menuju Jakarta, di Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur (27 Juli 2011).
Peristiwa pelecehan seksual menimpa pramugari Garuda Indonesia, dengan nomor penerbangan GA216 rute Jakarta - Yogyakarta, Rabu (25/5/2016). Pramugari itu mendapat perlakuan tak senonoh dari dua penumpang laki-laki, saat dirinya hendak menawarkan minuman.

Kasus ini menjadi perhatian publik media sosial, sejak akhir pekan lalu. Mula-mula, kabar soal peristiwa itu datang dari akun Facebook, Mahdi Abdillah. Meski kiriman Mahdi dibagikan privat (kepada teman-temannya), tapi tangkapan layarnya ramai disebar netizen.

"Ketika pramugari menawarkan minuman, penumpang di depanku memesan susu. Kemudian penumpang sebelahnya menimpali susu kanan atau kiri. Percakapan selanjutnya enggak jelas dan mereka berdua ketawa-ketawa," demikian kutipan status Mahdi Abdillah.

Mendengar kalimat macam itu, sang pramugari merasa direndahkan martabatnya. Ia lantas melaporkan peristiwa tak menyenangkan itu kepada pimpinan penerbangan.

Walhasil, saat pesawat mendarat di bandara Adisucipto, Yogyakarta, kedua penumpang yang melakukan pelecehan langsung dijemput petugas keamanan penerbangan (Aviation Security) dan tim Garuda Indonesia. Keduanya sempat diperiksa. Meski demikian, kasus ini akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.

"Kasusnya bisa terselesaikan dengan baik setelah penumpangnya mengakui kesalahannya dan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," kata VP Corporate Communication Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar, dikutip Liputan6.com, Sabtu (28/5).

Benny menjelaskan bahwa pihaknya sangat menyesalkan peristiwa semacam itu. "Bagaimanapun pramugari kami sedang menjalankan tugas profesionalnya di dalam pesawat," kata dia, dikutip Kompas.com.

Benny pun meminta para penumpang agar tidak salah mengartikan keramahan dari para awak kabin Garuda Indonesia.

Ihwal keramahan awak kabin, Garuda Indonesia punya reputasi baik. Tahun lalu mereka mendapat penghargaan "The World's Best Cabin Crew 2015" dari Skytraz --sebuah lembaga independen asal London, Inggris yang fokus menyusun peringkat dari maskapai-maskapai penerbangan. Penghargaan serupa juga dimenangkan Garuda Indonesia pada tahun sebelumnya.

Pelecehan seksual tak sekadar sentuhan fisik

Bila merujuk pada sejumlah definisi pelecehan seksual maka kata-kata kedua penumpang itu bisa dikategorikan pelecehan seksual.

Komnas Perempuan menggolongkan pelecehan seksual tak sekadar meliputi sentuhan fisik, tapi juga bisa terjadi secara non-fisik. Mereka juga menggolongkannya sebagai sebagai tindakan kekerasan seksual. Berikut kutipan penjelasan Komnas Perempuan soal pelecehan seksual:

"Ia (pelecehan seksual) termasuk menggunakan siulan, main mata, ucapan bernuansa seksual, mempertunjukan materi pornografi dan keinginan seksual, colekan atau sentuhan di bagian tubuh, gerakan atau isyarat yang bersifat seksual sehingga mengakibatkan rasa tidak nyaman, tersinggung, merasa direndahkan martabatnya, dan mungkin sampai menyebabkan masalah kesehatan dan keselamatan."

Direktur LBH APIK, Ratna Batara Munti, menjelaskan bahwa hal pokok dari pelecehan seksual adalah aspek penolakan dan ketidakinginan, pada bentuk-bentuk perhatian yang bersifat seksual.

"Bisa jadi perbuatan seperti siulan, kata-kata, komentar yang menurut budaya atau sopan santun (rasa susila) setempat adalah wajar. Namun, bila itu tidak dikehendaki oleh si penerima perbuatan tersebut, maka perbuatan itu bisa dikategorikan sebagai pelecehan seksual," tulis Ratna di Hukum Online(23 April 2001).

Adapun kasus pelecehan seksual terhadap pramugari Garuda Indonesia juga mengundang riuh komentar di media sosial. Khalayak media sosial, umumnya menghujat perilaku penumpang yang telah melecehkan sang pramugari.
merasa ini ‘kan cuma bercanda’? imagine a stranger saying such disgusting ‘joke’ to ur mother, sisters. Masih lucu? [URL="https://S E N S O R7jXVrHnsYZ"]pic.twitter.com/7jXVrHnsYZ[/URL]
— Alexander Thian (@aMrazing) May 28, 2016@aMrazing dan mereka naik garuda, which is tiketnya di atas penerbangan nasional lain. Isi kantong memang gak bs mencerminkan isi otak ????
— Sifa Fauzia (@sifa_fauzia) May 28, 2016 Kasus pelecehan seksual verbal terhadap pramugari Garuda m'ingatkan kita perlunya respek t'hadap semua kru angkutan baik darat,laut,udara,KA
— Bukan Penyebab Macet (@NaikUmum) May 28, 2016 Soal pramugari garuda IMHO harusnya mrk berpikir soal ibu, istri, adik perempuan, ataupun anak perempuan sblm mengatakan kata2 ga pantas gtu
— wiwik pratiwi (@wexavea) May 28, 2016Masih ada aja yg pake joke om-om cabul kaya gini. Udah bener yg dilakuin Garuda. [URL="https://tetepT1WzmRz1A"]https://tetepT1WzmRz1A[/URL]
— Padang Galir (@ubegebe1) May 28, 2016 2009, aku ikut rombongan partai kampanye. Di pesawat carteran, politisi om om memaksa nyuapin anggur ke pramugari [URL="https://S E N S O RiMyBaOR0YT"]https://S E N S O RiMyBaOR0YT[/URL]
— Iman Brotoseno (@imanbr) May 28, 2016(function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) return; js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = "//connect.facebook.net/en_US/sdk.js#xfbml=1&version=v2.6&appId=1643543942554049"; fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);}(document, 'script', 'facebook-jssdk'));

Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ecehan-seksual

---