- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Dilarang Hadir di Stadion 6 Bulan, Jakmania Mungkin Bisa Lakukan Cara Ini
TS
muhammadrobeeth
Dilarang Hadir di Stadion 6 Bulan, Jakmania Mungkin Bisa Lakukan Cara Ini
Welcome To My Thread
Quote:
Suporter Persija Jakarta, Jakmania dilarang hadir di stadion selama enam bulan dalam gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Kerusuhan yang terjadi dan melibatkan fans Persija menjadi penyebabnya.
Kerusuhan itu terjadi ketika Persija Jakarta menjamu Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (24/6), menyusul masuknya suporter ke lapangan.
Laga terpaksa dihentikan pada menit ke-81 saat Persija tertinggal 0-1 lantaran terjadi gesekan suporter dengan pihak kepolisian.
Sebelumnya, Persija sudah dihukum berupa denda sebesar 100 juta dan dinyatakan kalah 0-3 dari Sriwijaya FC lewat sidang Komisi Disiplin (Komdis) ISC pada 27 Juni 2016.
Suporter Persija walau begitu masih bisa menyaksikan laga tim kesayangan. Namun itu dengan kaharusan menanggalkan identitas sebagai suporter Persija atau Jakmania melalui atribut yang digunakan.
"Bukan berarti laga Persija tidak boleh dihadiri penonton. Yang dilarang adalah penonton yang dicap sebagai Jakmania. Yang berhubungan dengan Jakmania itu adalah yang saat pertandingan menggunakan atribut, menyanyikan yel-yel."
"Yang menggunakan atribut berhubungan dengan Jakmania tidak bisa masuk ke stadion. Mengenal suporter Persija paling sederhana melalui atributnya," kata Direktur Utama PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Joko Driyono, Rabu (29/6).
Suporter Persija pun mungkin meniru suporter Arema, Aremania. Suporter klub berjuluk Singo Edan itu juga sempat mendapat hukuman berupa larangan hadir di stadion.
Aremania dilarang lantaran menimbulkan kerusuhan ketika babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia musim 2007.
Saat Arema melawan Persiwa di Stadion Brawijaya, Kediri, 16 Januari 2008, Aremania berbuat anarkis menyusul kinerja wasit yang dianggap tidak becus.
Di babak pertama, oknum Aremania ada yang masuk ke lapangan dan memukul hakim garis usai gol Patricio Morales dianulir.
Benda-benda seperti botol juga dilemparkan. Aremania kembali berulah pada babak kedua dengan masuk ke lapangan serta menyerang asisten wasit selain melakukan pelemparan.
Situasi makin tak terkendali sehingga pertandingan dihentikan pada menit ke-71. Perobohan pagar, pembakaran jala gawang, papan iklan, serta gawang yang dicabut terjadi.
Itu membuat aparat keamanan turun. Kerusuhan di dalam stadion berlanjut di luar, terutama di jalan-jalan kota.
Buntut kerusuhan itu, Aremania dihukum oleh Komisi Disiplin PSSI berupa larangan hadir di stadion melalui keputusan yang dirilis pada 17 Januari 2008. Namun, Aremania mengakalinya.
Aremania meninggalkan identitasnya, salah satunya dengan hadir mendukung tim menggunakan baju hitam sekaligus menjadi simbol berduka atas keputusan yang dijatuhkan PSSI.
Suporter Arema itu juga sempat memakai baju koko, batik, hingga pakaian daerah dan itu terjadi ketika melawan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, 23 Januari 2008. Sementara kain seperti sarung dijadikan bak syal.
"Efek jera bukan dari peraturannya, tapi dari komunitasnya. Kami yakin bisa menumbuhkan kedewasaan para suporter tersebut. Jika ada yang melanggar lagi itu kami serahkan kepada Komdis ISC," ujar Joko Driyono.
Quote:
Nah,agan-agan semua kalo mau dukung klub kesayangan harus kreatif seperti suporter diatas jangan kayak suporter di judul.
Quote:
Diubah oleh muhammadrobeeth 29-06-2016 13:50
0
3.9K
Kutip
27
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan