Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Archandra Tahar usai melakukan pertemuan di gedung KPK, Jakarta, Senin (8/8). Archandra diterpa isu kewarganegaraan ganda.


Menteri Energi, dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar menegaskan dirinya masih menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Dalam laman resmi Kementerian ESDM, Archandra menyatakan ia bukan Warga Negara Amerika Serikat. "Saya masih warga negara Indonesia dan silakan cek paspor saya" ujarnya, Minggu (14/8). Dalam beberapa hari ini, beredar rumor di beragam media yang menyebut Archandra sudah menjadi Warga Negara Amerika Serikat.

Archandra menceritakan, ia pergi ke Amerika pada 1996 untuk kuliah S2 dan S3. Namun sampai sekarang, ia masih memegang paspor Indonesia dan paspor tersebut masih valid. "Saya tuh orang Padang Asli, istri saya juga orang Padang asli, lahir dan besar di Padang," kata dia.

Istana Negara, masih gamang menegaskan status kewarganegaraan Archandra. Presiden Joko Widodo, yang sedianya hendak menjelaskan status kewarganegaraan ini, melemparkan penjelasannya kepada Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. Jokowi,di sela menghadiri perayaan Hari Pramuka ke 55 di Cibubur, Jakarta Timur, menolak saat ditanya soal status kewarganegaraan Arcandra. "Oh ya terkait itu biar Mensesneg yang menyampaikan. Silakan Pak Menteri," kata Jokowi seperti dinukil dari Kompas.com.

Pratikno yang ditunjuk Jokowi terlihat kaget. Dia hanya menjelaskan bahwa saat ini Arcandra masih memiliki paspor Indonesia yang berlaku hingga 2017. "Kami tegaskan beliau pemegang paspor Indonesia," kata Pratikno.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Prabowo juga menjawab sama. "Jawaban saya seperti itu, Pak Arcandra punya paspor Indonesia berlaku sampai 2017," kata Johan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memberikan penjelasan sedikit berbeda. Menurut JK, Kementerian Hukum dan HAM masih menelusuri kebenaran isu ini. "Tim Menkum HAM tengah mengkaji," ujar JK seperti dinukil dari detikcom. Tindakan baru akan diambil usai dipastikan kebenaran kabar paspor AS tersebut.

Tim Direktorat Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM sudah mengantongi data-data yang dibutuhkan untuk mengkonfirmasi isu paspor AS yang diduga dikantongi Arcandra. "Data perlintasan beliau saat keluar negeri, beliau kembali ke Indonesia menggunakan paspor, sudah kami dapatkan datanya," ujar Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie.

Baik jawaban dari Istana maupun dari Dirjen Imigrasi tak ada yang menyebut apakah benar Archandra juga mengantongi warga negara Amerika Serikat.

Hukum Amerika Serikat, mengenal kewarganegaraan ganda. Jika seseorang mendapat kewarganegaraan AS, mereka tak mengharuskan seseorang tersebut memilih salah satu kewarganegaraan. Dalam laman pemerintah Amerika Serikat ditulis, seseorang bisa mendapat warga negara Amerika Serikat lewat naturalisasi, tanpa kehilangan kewarganegaraan asalnya.

Sedangkan Indonesia Indonesia tak mengenal kewarganegaraan ganda. Walaupun sudah ada tuntutan, pemerintah masih berkukuh dengan kewarganegaraan tunggal.

Merujuk Undang-undang nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, pada pasal 23, ada delapan jalan sebab seseorang bisa kehilangan kewarganegaraan mereka. Lima di antaranya adalah memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri. Lalu, tak menolak saat diberi kewarganegaraan lain. Ketiga, bersumpah menyatakan janji setia kepada negara asing. Keempat, memiliki paspor dari negara lain. Kelima, tinggal di negara lain selama lima tahun terus menerus, dan tak mengajukan pernyataan tetap ingin menjadi WNI.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...raan-archandra

---