Kota Dalat memang bukanlah kota terbesar yang ada di negara Vietnam. Kota ini pun juga tidak mempunyai pantai yang indah seperti yang dijumpai di Halong Bay. Meskipun begitu, keindahan alam dan daya tarik lain yang dipunyai oleh kota Dalat ini tidak kalah jika dibandingkan dengan kota-kota lain yang ada di Vietnam. Terlebih lagi kota Dalat kerap disebut sebagai Little Paris in Vietnam, atau Paris kecil di negara Vietnam.


Salah satu hotel yang ada di kota Dalat (kredit: frugalfrolicker)

Sebutan Little Paris itupun bukanlah sebutan yang asal. Sebutan ini disematkan kepada kota Dalat tak lain karena kota Dalat ini mempunyai sebuah menara yang memiliki bentuk sangat mirip jika dibandingkan dengan menara Eiffel yang ada di kota Paris. Dan sebutan Paris kecil itupun diperkuat karena kota ini mempunyai kedekatan sejarah yang cukup erat dengan negara Prancis.

Seperti diketahui, Vietnam dulunya merupakan bagian dari koloni negara Prancis. Dan kota Dalat pun dulu kerap dijadikan sebagai tempat peristirahatan para pejabat kolonial Prancis. Hampir mirip dengan Bogor lah yang menjadi tempat peristirahatan pejabat kolonial Belanda saat musim kemarau. Dan seperti halnya Bogor di Indonesia, Dalat ini juga merupakan wilayah yang berada di dataran tinggi, jadi suasananya cukup sejuk.

Para penduduk yang tinggal di daerah dengan ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut ini pun masih banyak yang menggunakan bahasa Prancis sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Penggunaan Bahasa Prancis oleh masyarakat Vietnam memang masih sangat tinggi, terutama untuk masyarakat yang tinggal di bekas wilayah negara Republik Vietnam atau yang juga dikenal dengan nama Vietnam Selatan ( 1955 hingga tahun 1975 ).

Replika Menara Eiffel di Dalat

Nah yang menjadi landmark pertama dari kota ini tentu saja adalah keberadaan 'Menara Eiffel'. Meskipun kerap disebut sebagai replika dari Menara Eiffel di Paris, menara yang ada di kota Dalat ini mempunyai fungsi yang jauh berbeda. Menara ini sebenarnya hanyalah sebuah menara untuk sarana telekomunikasi atau yang kerap disebut sebagai menara BTS yang dimiliki oleh provider telepon Vietnam, Viettel Mobile.


Menara Eiffel ala kota Dalat Vietnam (sumber gambar: mytour.vn)

Jadi dengan kondisi seperti itu, tentu saja para traveler tidak bisa naik ke puncak menara untuk bisa melihat kondisi Dalat dari ketinggian. Tidak seperti yang bisa dilakukan di Menara Eiffel, di mana para traveler bisa naik ke lantai yang ada di menara tersebut. Kecuali tentu saja kalau ada yang mau membantu petugas maintenance tower tersebut . Dan sepertinya tidak ada catatan yang menyebutkan mengenai ketinggian dari 'Menara Eiffel' Dalat ini.

Moulin Rouge

Tempat lain yang membuat Dalat kerap disebut Paris Kecil adalah keberadaan Moulin Rouge ala Dalat. Seperti diketahui, Moulin Rouge yang ada di Paris merupakan sebuah pusat hiburan malam yang menampilkan pertunjukan dansa, musik serta lengkap pula berfungsi sebagai sebuah restoran. Nah, bangunan ala Moulin Rouge pun dapat pula ditemukan di kota Dalat di Vietnam ini.


Moulin Rouge yang aseli di Paris (kredit: Wikipedia)

Bedanya, Moulin Rouge yang ada di kota Dalat ini hanya berfungsi sebagai sebuah restoran. Mereka tidak menampilkan pertunjukan hiburan seperti yang ada di Moulin Rouge di Paris. Meskipun begitu, kemiripan Moulin Rouge di Dalat ini juga ditampilkan pada desain bangunannya. Terlebih lagi bangunan Moulin Rouge Dalat juga dilengkapi dengan rumah kincir angin seperti yang bisa dijumpai pada Moulin Rouge Paris.


Moulin Rouge di Dalat (kredit: Flickr/Catherine Ling)

Katedral Dalat

Tentunya tidak lengkap kalau berani menyebut Dalat sebagai Paris Kecil tanpa kehadiran bangunan katedral. Di kota Dalat, terdapat sebuah katedral yang disebut dengan nama Katedral Dalat. Bangunan ini pun lokasinya cukup berdekatan dengan 'Menara Eiffel' Dalat. Kondisi tersebut pun semakin memperkuat sebutan Paris Kecil bagi kota Dalat ini. Dan tentu saja, bangunan katedral ini dibangun dengan gaya bangunan ala Prancis.


Bangunan Katedral Dalat di kota Dalat (kredit: advmotorbiketours)

Bangunan Katedral Dalat ini mulai dibangun pada tahun 1931. Dan pada masa pembangunannya, kaca-kaca yang digunakan pada katedral ini pun secara langsung dibawa dari negeri Prancis. Pada saat itu Vietnam masih merupakan bagian dari wilayah kolonial Prancis. Seperti diketahui, Vietnam memperoleh kemerdekaannya dari negara Prancis pada tanggal 2 September 1945. Jadi tidak mengherankan kalau banyak bangunan peninggalan Prancis yang hingga kini masih terjaga dengan baik. Termasuk di antaranya adalah bangunan Katedral Dalat ini.


'Menara Eiffel' yang lokasinya berdekatan dengan Katedral Dalat (sumber gambar: vietnamitasenmadrid)

Bangunan Katedral Dalat ini pun dikenal sebagai bangunan gereja paling besar yang ada di kota Dalat. Bangunan ini mempunyai ketinggian mencapai 47 meter dengan lebar 14 meter dan panjang 65 meter. Dan pada perayaan Natal, ribuan warga (btw, katedral itu tempatnya orang Kristen apa Katolik sih? ) berkumpul dan melakukan ibadah misa di tempat ini.

Selain tiga bangunan tersebut di atas, terdapat pula banyak bangunan tua lain yang bisa dinikmati keindahan arsitekturnya di kota Dalat. Terlebih untuk bangunan tua yang merupakan bangunan peninggalan penjajahan pemerintah kolonial Perancis.

Stasiun Kereta Dalat

Bangunan tua peninggalan Perancis berikutnya yang ada di kota Dalat adalah Stasiun Kereta Dalat. Stasiun kereta ini dibangun pada tahun 1932 oleh duet arsitek Prancis bernama Moncet dan Reveron. Stasiun kereta ini pun pertama kali dibuka secara resmi pada tahun 1938. Sempat terbengkalai beberapa tahun, terutama pada era Perang Vietnam, stasiun ini pun kembali difungsikan pada sekitar tahun 1990an.


Stasiun Kereta Dalat (kredit: Wikipedia)

Bangunan Stasiun Kereta Dalat ini pun memberikan kesan yang menarik dengan desain art deco yang memang merupakan desain arsitektur populer di tahun 1920an. Terlebih lagi, bangunan stasiun ini memperoleh pengaruh elemen rumah komunal etnis minoritas Vietnam Cao Nguyen. Selain itu, bangunan ini mempunyai tiga atap yang merupakan representasi dari ikon kota Dalat, yakni Gunung Lang Biang.

Lycée Yersin

Bangunan tua lainnya yang merupakan peninggalan bangsa Perancis di Dalat adalah Lycée Yersin atau kalau dalam bahasa Indonesia disebut dengan gedung SMA Yersin. Gedung sekolah ini didirikan pada tahun 1927 dan berfungsi sebagai lembaga pendidikan untuk anak-anak Prancis dan kaum bangsawan setempat. Namun bangunan Lycée Yersin kini telah berubah fungsi menjadi Pedagogical College.


Lycée Yersin (kredit: Flickr/Dzung Viet Le)

Lagi-lagi bangunan ini merupakan bangunan yang didesain oleh arsitektur Moncet yang seperti diketahui sebelumnya adalah sosok di balik keberadaan bangunan Stasiun Kereta Dalat. Bangunan utama dari Lycée Yersin ini merupakan bangunan tiga lantai yang mempunyai lonceng tower dengan ketinggian mencapai 54 meter. Dan bangunan Lycée Yersin ini pun dikenal sebagai salah satu dari 1000 bangunan orisinil dari abad ke 20 oleh World Association of Architects.

Bao Dai Summer Palace

Selanjutnya adalah Bao Dai Summer Palace yang berjarak sekitar 2,5 kilometer dari pusat kota Dalat. Tempat ini mempunyai desain art deco dan merupakan bangunan tua yang dibangun pada rentang waktu antara tahun 1933 hingga tahun 1937. Sesuai dengan namanya, istana ini merupakan bangunan yang dijadikan tempat peristirahatan Raja Bao Dai saat musim panas.


Bao Dai Summer Palace (kredit: Wikipedia)

Bao Dai Summer Palace ini pun merupakan salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan yang datang ke Dalat. Untuk menjangkau tempat ini, traveler bisa memilih untuk menggunakan taksi ataupun xe om. Terdapat tiket masuk yang harus dibayarkan sebesar 15 ribu dong atau setara 9 ribu rupiah. Dan bagi yang membawa kamera, akan dikenakan biaya tambahan. Jadi mending motret pake smartphone kali ya .

Selain bangunan-bangunan tersebut di atas, sebenarnya masih sangat banyak bangunan tua peninggalan Prancis yang hingga kini masih berdiri di Dalat. Sayangnya, tak semua bangunant tersebut dijaga dengan baik. Bahkan tak sedikit pula yang tinggal puing-puing dan merupakan bangunan tak berpenghuni. Hampir tak begitu jauh berbeda dengan kondisi bangunan tua peninggalan Belanda yang ada di tanah air sepertinya.

Terlepas dengan sebutan Paris Kecil yang tersemat pada kota Dalat ini, terdapat pula destinasi wisata lainnya yang tak kalah menarik. Kalau ingin tahu, berikut ini adalah beberapa di antaranya:

Dalat Market Square

Nah seperti halnya di tempat lain, Dalat juga mempunyai pasar rakyat yang cukup menarik untuk dikunjungi. Terlebih kalau tertarik untuk membawa oleh-oleh dari kota Dalat. Dalat Market Square pun bisa menjadi pilihan. Terlebih lagi tempat ini lokasinya berada di pusat kota, jadi sayang kalau dilewatkan.


Dalat Market Square (kredit: justgola)

Xuan Huong Lake

Danau Xuan Huong ini merupakan sebuah danau buatan yang dibangun pada rentang tahun 1934 hingga 1934. Pada awal pembangunannya itu, danau ini disebut oleh Pemerintah Kolonial Prancis dengan nama Grand Lac yang artinya danau besar. Baru pada tahun 1953, oleh Pemerintah Vietnam nama danau ini diubah menjadi Danau Xuan Huong .


Danau Xuan Huong saat malam hari (kredit: vietnamitasenmadrid)

Danau ini mempunyai bentuk seperti bulan sabit dengan luas mencapai 43 hektar. Dan danau ini merupakan danau yang ada di pusat kota Dalat. Jadi untuk berkunjung ke danau buatan ini pun cukup mudah. Dan dari sini, traveler pun bisa memperoleh foto kota dalat yang unik, baik siang ataupun malam hari.

Danau Tuyen Lam

Seperti halnya Danau Xuan Huong, Danau Tuyen Lam ini juga merupakan sebuah danau buatan, dibangun pada sekitar tahun 1980an. Danau ini berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat kota Dalat. Selain itu, danau ini juga dikenal sebagai danau terbesar yang ada di Dalat dengan luas mencapai 350 hektar. Tak hanya berukuran luas, danau ini juga disebut sebagai danau yang paling indah di kota Dalat.


Danau Tuyen Lam (sumber gambar: timeoutvietnam)

SUMBER