ribuan driver gojek menggeruduk kantor perwakilan gojek indonesia di berbagai kota di indonesia, mereka berkumpul untuk menuntut kebijakan perubahan tarif yang dinilai sepihak dan merugikan para driver.

sebagai pelopor moda transportasi ojek online di indonesia bahkan dunia, gojek sangat berperan dalam kemajuan pemakaian teknologi smartphone android khususnya kepada para tukang ojek pangkalan, dari segi pendapatanpun gojek memang menjanjikan pemasukan yang luar biasa untuk para pekerja informal yang mau bergabung sebagai mitranya.

gojek indonesia sendiri berdiri ditahun 2011, dengan mengusung perubahan skema pekerjaan para tukang ojek yang tadinya mangkal menjadi penerima order berbasis sistem informasi.

seiring berkembangnya teknologi, gojek pun melakukan terobosan besar dengan membuat aplikasi berbasis android untuk memudahkan para tukang ojek menerima order dan para costumer dalam mencari moda transportasi yang cepat, handal, dan mudah diakses dimana saja dan kapan saja.

booming aplikasi ojek online yang di pelopori oleh gojek sendiri dimulai pada awal tahun 2015 yang berlangsung sampai dengan saat ini, perekrutan demi perekrutan dilakukan guna memenuhi kebutuhan para costumernya.

hingga saat ini tercatat kurang lebih sudah ada 200 ribu lebih armada gojek di jabodetabek yang siap menaklukan kemacetan ibu kota.

namun kue pemasaran yang sangat empuk ini membuat para kompetitor bermunculan, mulai dari grab, sampai dengan uber yang mulai mencoba merebut singgasana gojek sebagai pelopor ojek online di indonesia khususnya di jakarta.

sejak kemunculan grab sebagai pesaing kuat gojek dimulailah perang tarif antara kedua belah pihak, grab menginfasi gojek dengan tarif promo untuk menjaring pelanggan kemudian diikuti oleh gojek yang tidak mau pelanggannya berpindah kelain hati.

perang tarif ini sudah berlangsung lama, promo demi promo dilakukan kedua belah pihak tanpa tau kapan batas promo akan berakhir.

hal tersebut menyebabkan para driver dari kedua pihakpun menjerit, pendapatan mereka kian hari kian menurun karena perang tarif yang tak kunjung usai.

belum lama ini grab menetapkan tarif promo 7ribu rupiah untuk setiap order pengantaran yang di request, kemudian ada promo diskon 71% menyambut 71 tahun kemerdekaan RI, sepertinya hal itu membuat gojek kebakaran jenggot dan akhirnya latah ikut memangkas tarifnya.

hal tersebut berimbas pada terkejutnya driver gojek, perubahan skema tarif, bonus, dan pengadaan persentase pengambilan order untuk mendapatkan bonus dirasa tidak adil bagi para driver.

melihat kondisi seperti ini ribuan driver gojek seindonesia serentak mogok kerja dan menggeruduk kekantor perwakilan gojek indonesia ditiap daerah untuk melakukan aksi demonstrasi damai dan mempertanyakan kebijakan gojek yang baru ini.

para driver menuntut agar gojek mengembalikan tarif seperti semula dan tak ada persentase performance untuk mendapatkan bonus.

sebelumnya driver gojek berhak mendapatkan bonus sampai dengan maksimum 100 ribu perhari bila telah menyelesaikan 14 order, namun kebijakan baru walaupun sudah 14 ataupun 100 order yang di jalankan bila performa dibawah persentase yang ditetapkan gojek maka bonus akan dianulir.

tarif pun dinilai memberatkan, karena untuk jarak sampai dengan 8 km, driver di jakarta hanya berhak mendapat 12 ribu, sedangkan diluar daerah hak driver hanya 7-8 ribu per order yang dijalankan, hal itu tidak masuk akal mengingat driver harus mengisi bahan bakar, bayar parkir, dan lain sebagainya sehingga tarif dengan nominal sejumlah itu tidak rasional begitu yang dikatakan salah seorang driver gojek.

hal ini sepertinya akan berlanjut, dan selalu akan ada masalah dalam penerapan tarif angkutan online di indonesia, mungkin sudah saatnya pemerintah memberlakukan skema tarif normal sehingga keadaan dilapangan menjadi lebih teratur.

bagaimana menurut anda?