JAKARTA - Ekonomi global masih diprediksi belum akan membaik pada tahun 2017 mendatang. Hal ini dapat dilihat dari keadaan ekonomi masing-masing negara yang saat ini masih belum sepenuhnya mengalami perbaikan. Dalam rapat dengan Badan Anggaran hari ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menjelaskan panjang lebar mengenai ekonomi global saat ini dan outlook pada tahun 2017. Menurut Sri Mulyani, ekonomi global meskipun telah tumbuh positif namun tetap rapuh.

"Ekonomi Inggris dulu cukup bagus sekarang terkena Brexit. Australia juga dipengaruhi komoditas. China juga mengalami penurunan, euro juga di reverse down. Ekonomi global meskipun positif tapi dia rapuh. Sesuatu yang rapuh pasti menimbulkan ketidakpastian," kata Sri Mulyani di ruang rapat Badan Anggaran, Jakarta, Selasa (30/8/2016). Catatan penting diberikan oleh Sri Mulyani mengenai ekonomi China. Menurut Sri Mulyani, ekonomi China masih akan mengalami koreksi pada tahun 2017 mendatang. "Tiongkok juga dalam keadaan yang lebih dramatis. Mereka sekarang sedang mengalami stagnasi sekuler. Kondisi ini adalah kondisi di mana dunia kelebihan kapasitas dan mengalami pelemahan permintaan, maka harga akan turun," imbuhnya. Melihat keadaan ini, menurut Sri Mulyani, sulit bagi dunia untuk tumbuh dengan pesat dalam jangka waktu singkat. Bahkan, butuh revolusi industri yang harus kembali dilakukan untuk mencapai percepatan peningkatan ekonomi global saat ini. "Ekonomi global mungkin hanya akan meningkat jika ada revolusi industri jilid ketiga. Kalau masih saja seperti sekarang dengan mengandalkan beberapa sektor akan sulit untuk tumbuh," tutupnya.
(rai)

http://economy.okezone.com/read/2016...olusi-industri


banyak negara mendekati bangkrut!
china sendiri banyak usia senja penduduknya!
amerika bukan lagi motor pertumbuhan ekonomi dunia, porsinya udah tergerus drastis!
mending cari selamat aja indonesia