Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

maen.gunduAvatar border
TS
maen.gundu
Habib Rizieq Sebut Putri Soekarno Tak Paham Sejarah Pancasila


Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab santai menanggapi laporan anak Proklamator Sukarno, Sukmawati Soekarnoputri ke Mabes Polri. Habib Rizieq dilaporkan Sukmawati atas dugaan pelecehan lambang negara Pancasila.

Melalui akun Facebooknya, Habib Rizieq menyebut ironis Sukmawati tidak paham sejarah Pancasila. Habib Rizieq lantas mengunggah video saat dirinya menjadi penceramah dalam acara Tabligh Akbar dua tahun lalu yang dipersoalkan Sukmawati.

Dalam video itu, Habib Rizieq membeberkan sejarah lahirnya Pancasila. Habib Rizieq mengatakan, pada tanggal 1 Juni 1945 Ir Soekarno dalam Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) mengusulkan Pancasila sebagai Dasar Negara RI dengan susunan sebagai berikut:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Keadilan Sosial
5. Sila Ketuhanan

“Ini Pancasila Soekarno. Artinya dalam susunan Pancasila Soekarno, Sila Ketuhanan dijadikan Sila Buntut (sebelumnya ditulis ‘Pantat) yaitu sila kelima atau sila yang terakhir,” ucap Habib Rizieq.

BACA: 12 Seruan Mengerikan Habib Rizieq Jelang Aksi Bela Islam 4 November

Habib Rizieq menjelaskan, usulan Bung Karno tersebut digodok oleh Tim Sembilan bentukan BPUPKI yang beranggotakan Kelompok Nasionalis Islami yaitu KH Wahid Hasyim (NU), KH Abdulqohar Mudzakkir (Muhammadiyah), KH Agus Salim (SI) dan Abikoesno Tjokrosoejoso, lalu Kelompok Nasionalis Sekuler yaitu Soekarno, M. Hatta, M. Yamin dan Ahmad Soebardjo, serta seorang Nashrani yaitu AA Maramis.

Akhirnya, pada tgl 22 Juni 1945 Putusan Tim Sembilan disepakati oleh Sidang BPUPKI bahwa Pancasila sebagai Dasar Negara RI dengan susunan sebagai berikut :

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Inilah Pancasila Piagam Jakarta yang merupakan Konsensus Nasional disepakati oleh para Founding Father Bangsa Indonesia, termasuk Bung Karno,” imbuh Habib Rizieq.

Dikatakan Habib Rizieq, Bung Karno dengan jiwa besar menyadari bahwa Sila Ketuhanan tidak boleh dijadikan sebagai Sila Buntut.

Selanjutnya, sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan RI pada tgl 18 Agustus 1945 melalui Sidang PPKI (Pantia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) menetapkan Pancasila Piagam Jakarta sebagai Dasar Negara dengan sususan sbb :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Inilah Pancasila 18 Agustus 1945 yang mengubah Sila Ketuhanan dari ikatan “Syariat” kepada ikatan “Tauhid”.

“Akhirnya, melalui Dekrit Presiden Soekarno tanggal 5 Juli 1959 menetapkan bahwa Dasar Negara RI adalah Pancasila yang dijiwai Piagam Jakarta yang menjadi satu kesatuan Konstitusi yang tak terpisahkan. Dan ini berlaku hingga sekarang,” tambah Habib Rizieq.

Kesimpulannya, lanjut Habib Rizieq, Bung Karno yang semula mengusulkan Sila Ketuhanan sebagai Sila Buntut, namun akhirnya justru bersama-sama para Ulama memperjuangkan mati-matian agar Sila Ketuhanan selalu menjadi Sila Kepala.

“Alhamdulillaah, ternyata Pancasila bukan hanya Karya Bung Karno, tapi karya segenap para Founding Father Bangsa dan Negara Indonesia, termasuk Bung Karno dan Para Kyai dari NU, Muhammadiyah dan Syarikat Islam serta lainnya,” tandas Habib Rizieq.

Sumber

Tak ada Panastaik dan Ahokers yang tak bodoh emoticon-2 Jempol
0
5.2K
55
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan