Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

khaerbiAvatar border
TS
khaerbi
API SEJARAH: Mengungkap Sejarah Indonesia Yang Tersembunyi dan Disembunyikan
API SEJARAH: Mengungkap Sejarah Indonesia Yang Tersembunyi dan Disembunyikan
KAMIS, 18 MARET 2010 00:00\t FITRIAH, S.HUM.\t REFERENSI\t - INFO BUKU



Buku Api Sejarah; Mahakarya Perjuangan Ulama & Santri Dalam menegakkan NKRI, merupakan buku yang mencoba mengubah pandangan kita tentang sejarah Indonesia yang selama ini kita dapat serta membuka paradigma kita tentang apa yang dikemukakan sejarah berkaitan dengan umat Islam. Buku ini juga mengkritik penulisan sejarah Indonesia yang selama ini banyak dilakukan dengan bersumber dari sejarawan Belanda.

Ahmad Mansur Surya Negara, sang penulis, mengakui bahwa karyanya ini merupakan usahanya untuk menyalakan api sejarah umat Islam di Indonesia. Deislamisasi sejarah dan penentuan peristiwa nasional dalam penulisan sejarah Indonesia merupakan bahasan utama yang diurai dalam buku ini.


Menurut pengajar di program doktoral Universitas Padjajaran Bandung ini, deislamisasi dilakukan melalui upaya menghapus peran umat Islam, khususnya peran santri dan ulama dalam perjalanan sejarah Indonesia. Penetapan Peringatan Hardiknas -Hari Pendidikan nasional- tanggal 2 Mei, misalnya. Penetapan ini diambil dari hari lahir Ki Hadjar Dewantara, Pendiri Taman Siswo, 1922, yang pada awalnya merupakan perkumpulan Kebatinan Seloso Kliwon. Kalau ini benar, mengapa bukan hari lahir K.H. Achmad Dahlan pendiri Persjarikatan Moehammadijah, 18 November 1912 M, sepuluh tahun lebih awal? Dan lagi pengaruhnya jauh lebih luas di seluruh kota di Nusantara. Demikian pendapat pakar sejarah asal Bandung ini.
Dalam pengantarnya beliau juga mengatakan bahwa perjuangan dakwah wirausahawan dan ulama yang diawali dari pasar dan dengan masjid dan pesantrennya, tidak hanya melahirkan mayoritas bangsa Indonesia yang memeluk Islam, melainkan juga membangkitkan kesadaran politik umat, serta membangun sekitar 40 kekuasaan politik Islam atau kesultanannya. Kelanjutannya tidaklah heran jika karena pengaruh perjuangan ulama, lahirlah Proklamasi, 17 Agustus 1945, Djoemat Legi, 9 Ramadhan 1364. Sebelum Ir. Soekarno membacakan proklamasinya, ia meminta restu dari beberapa ulama terkemuka di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Buku setebal 584 halaman ini mengungkap fakta-fakta sejarah yang membuktikan betapa besarnya peran kepemimpinan ulama dan santri dalam perjuangan menegakkan kedaulatan bangsa dan negara dalam menjawab serangan imperialis Barat dan Timur. Beliau juga mengungkap adanya upaya deislamisasi nasionalisme di Nusantara. Gerakan nasionalisme yang dipimpin oleh ulama dan santri dalam menanamkan kesadaran bertanah air, berbangsa dan beragama Islam serta memertahankan kemerdekaan. Demikianlah pengertian nasionalisme sebenarnya. Namun, berikutnya, terjadi pembelahan pengertian nasionalisme sebagai gerakan bukan Islam (Api Sejarah, hal. 125)

“Tak bisa dipungkiri bahwa perjuangan para ulama zaman dulu, bersama laskar Hizbullah, dan segenap entitas umat Islam lainnya ketika itu, memang dilakukan secara tulus ikhlas. Hanya untuk mengharap ridha Allah dalam mengusir kaum kafir di Indonesia. Saking tulusnya, mereka enggak menyadari bahwa alur sejarah Indonesia telah direkayasa kaum sekuler dan menafikan mereka dari sejarah panjang Indonesia. Pada akhirnya ulama memang selalu menjadi abu sejarah Indonesia, bukan apinya,” ujar Ahmad Mansur seperti yang dikutip oleh Annida-online.com.

Buku yang baru saja terbit jilid keduanya (dengan judul "Api Sejarah 2" yang pernah dikabarkan hilang dan terancam tidak jadi terbit karena draft naskahnya "dicuri" pada saat seminar Api Sejarah di Gedung Juang 45, Sukabumi) ini mengulas secara detail:

Pengaruh Kebangkitan Islam di Indonesia
Masuk dan Perkembangan Islam di Nusantara Indonesia
Peran Kekuasaan Politik Islam melawan Imperialisme Barat
Peran Ulama dalam Gerakan Kebangkitan Kesadaran Nasional (1900-1924 M)
Di samping kelebihan yang ada, memang ada saja kritik dan masukan yang mengiringi terbitnya sebuah karya. Begitu juga dengan buku ini. Ada beberapa sumber sejarah yang diambil penulis menimbulkan perdebatan. Penulis dinilai menggunakan sumber sekunder yang belum jelas asal-usulnya. Namun setidaknya penulis sudah memberikan kontribusinya dan upayanya dalam meluruskan sejarah Indonesia serta mengungkap apa yang tersembunyi maupun yang disembunyikan dari perjalanan sejarah Indonesia.
Judul Buku : Api Sejarah

Pengarang : Ahmad Mansur Surya Negara

Penerbit : Salamadani

Tahun terbit : 2009

Volume : 584 halaman

SUMBER : NI.COM

YANG IKHLAS BAGI CENDOL emoticon-Blue Guy Cendol (L)

MUDAH"MUDAHAN GA REPOST emoticon-Repostemoticon-No Sara Please

YANG BELUM ISO DI RATE JUGA BISA
HEHEHEH
0
28.7K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan