Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kamisminusAvatar border
TS
kamisminus
22 Januari 17
hanya bercerita, ambil sisi baiknya jika kalian melihat sisi baiknya, jika tdk cukup kalian jadikan bacaan seperti kalian baca koran saat mingisi waktu senggang emoticon-Smilie


~ Mungkin belum banyak buku atau tulisan orang lain yg saya baca, tentang perjalanan hidup yg sulit dan takdir yang sudah secara lahiriah ada untuk setiap mahluk, tapi paling tdk saya belajar sedikit demi sedikit mengenai hidup. Dulu pikiran ku hanya lah keegoisan dalam bentuk apapun itu, sampai seiring berjalannya waktu saya mulai dewasa dalam arti mengerti sedikit demi sedikit. Posisi ku saat ini ada karena sejarah yg sudah saya lalui, saya tumbuh menjadi gadis pembohong dengan diselimuti keegoisan, sekaligus memberikan pelajaran kepada saya bahwa saya teramat sombong dan angkuh dalam menghadapi segalanya. Tanpa saya sadari bahwa saya adalah perempuan biasa dan sangat sangat banyak kekurangan.
Tdk usah saya ceritakan semuanya dari awal, sejujurnya saya hanya ingin bercerita kenapa saya akhirnya mengetik kalimat kalimat ini semua. Saya merasa mungkin kalau saya cerita kepada teman atau sekalipun pacar saya saat ini yang juga jadi alasan saya menulis cerita ini akan terkesan lebay dan melow. Bukan berarti saya tdk bisa terlihat melow, hanya saja suka ada percakapan saya dgn hati saya yg mungkin bisa saya jabarkan dengan tulisan.
Saya baru saja selesai membaca cerita horor, karena hobi ku adalah menonton horor dgn drama didalamnya dan mendengar pengalaman atau membaca kisah hidup org lain yg memotivasi diri ini. Singkat cerita, akibat dari setelah saya sering membaca sebuah web dgn ratusan forum itu membuat saya membuka mata terlebih dgn kenyataan yg sdg saya jalani saat ini. Usia saya baru 23 insaallah jika diperkenannkan tepat pada bulan mei tahun ini. Saya akan jujur lagi dgn segalanya dan dgn diri ini.
Saya menjadi pacar, kekasih, atau bisa saya sebut cinta kedua dari laki-laki beristi *sungguh kalimat tersebut saya tulis dgn menghirup nafas dalam dalam*.. kekasih ku saat ini selisih hampir 18tahun dgn ku. Dia lakilaki yg menjadi insiparisi ku dan motivasi terbaik ku terlepas dari segala hal yg mungkin bisa kita sebut sebuah kesalahan. Saya banyak mengambil hal positif darinya dan membuat ku hampir tdk bisa kehilangannya saat ini, kehilangan dalam arti HATI.
Imam ku yang bisa ku ajak becanda tanpa batas, yg seketika juga bisa menjadi sosok suami yg membimbing istri, atau menjadi sosok ayah yg aku jarang dapatkan dari bapak ku yg masih hidup karna kenyataannya saya tdk memiliki kedekatan emosional dgn bapak ku yg sedikit banyak menjadi alasan saya seperti ini, tapi imam mengajarkan ku untuk tdk mendendam atau menyalahkan siapapun. Sosok imam juga bisa menjadi sahabat terbaik dari semua teman perempuanku yg sering ku sebut sahabat tapi juga bisa menjadi sumber kemarahan melebihi marah ku terhadap beberapa hal lain yg ada disekeliling ku. Imam begitu sempurna dgn segala kekurangan dan kelebihannya.
Usia yang cukup jauh mungkin menjadikannya pria cerdas, bertanggungjawab dan mencintai hidupnya didepan mata ku. Dia ayah dari 3 anak dgn istri sahnya yg selisih 3 tahun, banyak hal disini yang membuat imam mencintai saya tanpa syarat dan banyak hal pula yg membuat saya memilihnya menjadi kepercayaan saya yg semoga bisa sampai selamanya. Saya mengerti sekali bahkan saya menerima jika yg membaca tulisan ini akan mengatakan saya cinta buta atau imam juga cinta buta dgn saya padahal saya hanya sekedar menabur angin yg akan saya tuai badainya cepat atau lambat. Sangat saya sadari ucapan saya tersebut, ketahuilah selama proses ku dgn imam berjalan sebelum sampai titik ini kami sudah lebih dulu merasakan pahitnya. Kami berdua hanya tdk ingin munafik terhadap diri sendiri, kami berdua hanya memcoba jujur dgn diri masing2 dan perlahan dgn dunia. Bahkan kami sangat sadar dgn penolakan yg akan selalu ada, tapi waktu akan menjawab saya juga tdk bisa tau kedepannya seperti apa. Saya hanya memasrahkan diri dan percaya bahwa ini semua takdir yang sudah digariskan kepada saya. Menjadi yg kedua bukan lah hal mudah, walaupun saya bisa bilang begitu banyak diluar sana yg mau menjadi kedua. Perkenalan saya dan imam sudah dimulai dari 2012 akhir jadi kalu dihitung2 hampir 4 tahun kurang lebih prosesnya, saya berkenalan dgnnya bukan bermula dari hal baik2 dan imam pun mengenalku dgn cukup buruk saat itu, kita diselimuti kemunafikan diawal perkenalan. Saat itu saya tdk perduli dgn argument dan modus yg dia lontarkan kepada saya, karena saya merasa masih sangat senang dgn hidup saya saat itu. Saya hanya mencari keuntungan dgnnya. Tdk ada cinta sama sekali. Walaupun dia tawarkan kenyamanan hidup kepada saya saat itu.
Waktu terus berjalan seiring dgn euporia masa remaja saya yg kelewat bebas tanpa berfikir efek sampingnya, diawal perkenalan terjadi tragedi dimana istrinya mengetahui keberadaan saya karena keteledorannya dalam menyimpan sebuah arsip ttg saya. Saat itu tdk ada yg terlalu saya khawatirkan saya hanya tdk terima dgn semua ucapan kasar istrinya yg pendidikannya jauh lebih tinggi ketimbang saya yg masih duduk dibangku kuliah saat itu dan dgn pergaulan hidupnya yg sosialita, ternyata terpatahkan dgn emosinya yg meluap2 terhadap saya. Saat itu pikiran saya hanya terpaku pada fenomena itu knp sampai ketauan, karena tdk ada niat saya terlalu jauh menyentuh keluarganya cukup hanya menjadi rahsia imam dan saya dan tdk ada rencana saya bisa menjalani waktu panjang dgnnya. Tapi saya ada sedikit kekhawatiran saat itu saya takut dijebak. Syukur lah semua berlalu tanpa ada keadaan besitegang saya dgn imam ataupun istrinya karna saya pun mundur perlahan. Setelah itu saya menikmati masa masa usia saya dgn cukup senang dan berjalan normal seperti kebanyakan wanita usia 20an.
Entah kenapa saya tdk menyadari ternyata imam masih melihat dan memperhatikan ku dari jauh, terbukti dgn akun akun palsunya yg tdk resmi dia memantauku dgn baik sekali. Saya lupa kenapa saya bisa kembali berhubungan dgnnya, waktu saya tanyakan hal ini kepadanya pun dia juga sangat lupa. Intinya saat saya kembali dekat dgnnya itu adalah pertama kalinya setelah kejadian istrinya menegur ku. Saya jg lupa berapa jarak waktu renggang kami. Kami kembali berjalan dgn biasanya, tapi saya belum beranjak dari euporia remaja saya. Dan imam masih dgn modusnya jika dia tdk akan mempermasalah kan apapun yg saya lakukan, saya masih larut dalam euporia kesenangan itu dan membuat saya melepasnya lagi dan imam pun melepas ku kembali. Saya dgn beberapa pria yg mapir dan hanya memberi luka batin kepada ku yg akhirnya pada pertengahan tahun saya sendiri dan kembali menghampiri imam. Tepat tahun 2014, saya ingat sekali bahwa saya yg menhampirinya dan lagi dia seperti gayung bersambut yg akhrinya membuat dia memiliki rasa dan bermain dgn hatinya sendiri. Pria matang yg bisa ku sebut jatuh cinta kedua kalinya dgn gadis muda seperti ku, cinta atau modus masih sulit ku bedakan, karena lagi lagi ternyata saya masih terbawa euporia kesenang masa remaja saya, saya kembali meninggalkannya demi seorang pria yg ternyata juga meninggalkan ku pada akhirnya. Bahkan pria yg sudah bersitegang dgn imam itu tdk bisa memegang kepercayaan imam saat melepasku untuknya. Tapi sebelum saya benar2 selesai dgn pria pilihan saya itu saya akui saya dgn imam masi berkomunikasi.. banyak alibi saat itu yg saya sadari saat ini bahwa saya munafik dan egois terhadap diri saya. Betapa saya takut mengakui segalanya bahkan kediri saya.
Akhirnya saya selesai dgn pria itu, kembali untuk kesekian kalinya saya menghubungi imam. Kali ini jauh lebih terasa konyol karna imam suka meledekku dgn pria2 yg selalu salah ku pilih. Waktu berjalan dan aku benar2 dekat dgnya, sampai kami jalan berdua ke kota dimana kantor keduanya berdiri, imam adalah seorang pengusaha yg semuanya dia tangani sendiri. Kami merasakan adanya perasaan lebih selain suka, saya main hati dgnnya dan imam pun demikian. Betapa banyak perbincangan kami berdua yg tak sadar kami habiskan untuk mengupas sisi gelap satu sama lain. Sampai satu tahun kedekatan ku, aku kembali menyakitinya. Saat dia dinas dalam bisnisnya ke pulau dgn sumber emas terbesar diindonesia saya kembali menghubungi mantan lama ku yg selalu juga bisa menerima ku kembali, bukan cinta atau ingin balikan yg kurasa saat itu jujur aku merindukan keadaan normal menjadi perempuan biasa yg bisa jalan dgn pasangannya dan bertamu kekeluarga pasangannya masing2. Karena semenjak dgn imam aku tdk lagi seperti itu bahkan banyak yg mengannggap ku jomblo ngenes. Kedekatakan ku dgn sang mantan tdk memakan waktu lama, singkat cerita sekembalinya imam dari dinas dia mengetahui segalanya. Bahkan dia hanya tau dari gerak gerik ku saja, tak ku sangka dia begitu hafal dgn ekspresi ku bahkan bau badan ku. Drama terjadi didalam percakapan kami malam itu via tlp. Imam selalu cukup kuat untuk menelpon ku berjam2 bahkan didalam mobil selama dia perjalanan kembali ke rumah. Akhirnya aku mengakui karna imam hanya ingin mendengar segalanya dari mulut ku bukan dari org lain siapapun itu. Akhir cerita aku memohon untuk tdk menyudahi hubungan ku. Tapi aku sadar aku wanita yg tdk pernah bisa dipercaya dan egois, imam pun tdk butuh waktu lama untuk menimpulkan hal itu dan meminta agar aku kembali kemantan ku dan menyelesaikan komitmen yg sudah kuhancurkan.
Penjelasan ku tdk cukup baginya, baginya aku jg memiliki rasa terhadap mantan ku, kalo boleh disimpulkan aku lari kemantan ku karna aku kesepian. Drama ditlp selesai, sampai membuatku cukup memiliki mata bengkak akibat nangis semalaman dan kepala pusing karna kurang tidur, sampai dikantor fokus ku hilang tapi aku berusaha sekuat yg ku bisa untuk terlihat normal. Sampai seketika imam mengirim pesan via WA kepada ku yg dia beri judul “kuliah terakhir” berkali2 ku baca kata2 itu selalu mampu membuat ku berkaca2 sampai akhirnya hilang karna efek hape ku yg sering eror. Saat itu jg aku menyadari keegoisan ku dan berpasrah diri menerima realita yg kubuat kehancurannya, setelah itu aku tak mampu membalas pesan imam dan hanya menangis dikamar mandi kantor. Malamnya sampai rumah nafsu makan ku menghilang dan kuputuskan bercerita kepada satu2nya temanku yg mengetahui imam dan aku secara real. Aku menangis sejadinya. Bahkan ku putuskan jumat hari terakhir dikantor untuk tdk bekerja karna betapa dropnya keadaan ku, jarang makan, susah tidur dan menangis terus padahal baru 2 hari berlalu setelah imam mengetahuinya. Bgmn dgn mantan ku? Dia ku abaikan sejak hari dimana aku mengkui segalanya kepad imam. Padahal ia amat menghawatirkan ku. Lagilagi aku meninggalkannya seperti dulu.
Tepat jumat sore jam 4 aku baru bangun karna aku susah sekali tidur dan tdk mau makan, emak ku bawel karena dia hanya tau aku sakit tapi tdk dgn fikiran ku. Aku melihat hape, dan profil wa ku sudah ku nonaktifkan betapa tdk ingin diganggunya saya saat itu. Ternyata saya terbelalak karna imam baru saja menelpon ku tapi tdk terjawab, dan dia masih mengirim pesan kepada ku. Segera ku balas dan kami masih dalam pembahasan ttg hubungan kami berdua. Ternyata imam merasakan gelisah yg sama, imam terganggu dgn pikirannya ttg ku, bahkan tdk tidur sama sekali. Aku merasa cinta ku tdk bertepuk sebelah tangan, setelah perbaikan komunikasi dan komitmen saat itu malamnya kami bertemu dan mencairkan suasana kembali. Aku si salah yg selalu dimaafkan. Sampai membuat kami berdua membuka tabir sisi gelap kehidupan masing2 diantara kami setelah kejadian ku dgn mantan ku itu. Tak ku sangka sisi gelap imam cukup mengganggu pikiran ku untuk beberapa hari. Dan begitu pula dgn tabir sisi gelap yg jg sudah ku ceritakan dgn kpd imam segalanya cukup membuat dia berfikir beberapa saat. Hanya kami sudah komit bahwa membuka tabir tdk membuat kami meninggalkan satu sama lain, kami hanya tdk ingin ada satu pun yg kami tutupi karna kami bercita2 membangun hubungan yg terbuka dgn baik.
Waktu demi waktu aku menikamti pilihan ku itu, meski aku masih sangat merahasiakan siapa ID imam terhadap teman dan keluarga ku. Biar lah saat ini hati ku dan hatinya yg bisa berbicara dan mencoba mempersiapkan segalanya untuk hal hal terburuk sekalipun. Aku bersyukur imam menerima ku dan aku tdk terganggung lagi dgn tabir masa lalunya. Cukup aku dan imam yg tau, itu satu hal yg semakin menguatkan perasaan kami berdua. Bahkan kami bermimpi dunia menerima kami suatu saat nanti, jangan salah kan cintanya cukup salah kan saya dan imam saja.
Tak ku sangka juga betapa imam selalu bertanggungjawab dgn ucapannya, sampai dia mengucapkan kata kata “jangan tinggalkan saya, saya akan melindungimu semampu saya” betapa hati saya terguncang antara haru dan menyadari keadaan, ini cinta saya dan imam tapi kami sadar diri, siapa kami berdua. Allah kasih anugrah cinta kepada hati kami berdua, kami hanya ingin menyatukan dan semoga menjadi berkah kelak. Kami sadar akan ada yg tersakiti tapi imam meyakinkan saya bahwa semua adalah pilihan, kesalahan dia terhadap saya dulu membawanya pada sebuah pilihan. Imam lakilaki mapan baik mental ataupun kehidupan, dia panutan ku. Saat aku pesimis dgn hubungan ini dia selalu optimis dan berkata “yakinlah, dan pegang tangan saya”. Sering ku sebut hal buruk jika ia mempertahankan ku, tapi dia punya dasar yg teramat kuat untuk mempertahankan ku. Saya tdk bisa apapa, mungkin kalian akan menilai saya egois. Mungkin seperti itu, saya terima.
Aku cinta padanya, aku bahkan sudah menerima dia menjadi takdir ku. Jangan kalian pikir aku tdk pernah memikirkan perasaan istri sahnya, tentu saja selalu! Cukup saya dan imam yg tau, sya tdk memaksa kalian harus mengerti keadaan saya. Sya disini hanya ingin bercerita.
Aku hanya hambanya yg berlimang dosa dan kehilafan tapi ku selipkan doa untuk imam dan keluarga serta tujuan kami berdua.
Love u more mas 
NK, 22 Januari 2017
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
2.8K
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan