Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

molanderoAvatar border
TS
molandero
Ketika anak setengah autis meratap dunia yang tak adil
Ketika agan-agan dan para sista membaca Kenapa ane bikin thread kagak jelas lebay seperti ini. Well, ini karena sebentar lagi dimana orang yang paling gua sayangi mungkin akan direngut oleh orang lain selamanya.

Ketika agan/sista bertanya masalahnya apa? Semua yang gua jalani dalam hidup gua adalah masalah, bahkan sejak gua kecil.
Masalah pertama: Keluarga, Siapa yang buat masalah dalam keluarga gua? gak ada cuman gua sendiri.. "Lah terus lu kenapa kenapa bilang keluaraga bermasalah? Broken home?" tidak gua jawab, "Anak tirilu?" tidak.

Gua adalah anak bungsu dari 4 Bersaudara, dimana abang pertama gua sudah tamat bekerja di swasta ternama, Abang kedua gua sudah hampir tamat Kuliah kedokteran di kampus Negeri ternama di Riau, Nama abang gua selalu harum dikawasan kampusnya Kakak gua juga mengikuti jejak abang kedua gua, Dan asal agan/sista tahu kami berempat saudara tidak pernah ada yang akur seakan setiap kali saudara melintas didepan gua selalu di anggap tidak ada.. ya seperti tidak ada orang.

dan gua? anggap aja gua anak setengah Autis, "Setengah autis?" iya dimana waktu gua kecil gua punya kebiasaan berkhayal sambil memperagakan hal hal aneh, seperti betarung atau bicara sendiri sambil berjalan.. seakan gua menciptakan dunia khayal sendiri . Tapi kenapa gua bilang setengah autis.. itu ya karena gua sebenarnya masih punya kesadaran dan bergaul dengan orang lain layaknya orang biasa, dan teman ane tidak ada satupun yang tahu kecuali saudara dan mantan pembatu dirumah gua..

"Lah terus kenapa?".

Entah karena gua punya penyakit mental syndrome yang aneh atau karena gua dicap takdir dianggap IDIOT, semasa dari SD sampai SLTA gua selalu mendapat peringkat terburuk, Kalau lu pernah dengar ada anak yang dari SD sampai SLTA selalu dapat rangking paling belakang berarti itu gua. Karena gua di anggap bego dikelas, gak pernah luput dimana gua dicap bandel ama guru, Standar guru dimana Siswa dianggap bandel ketika mendapat nilai jelek. Ketika Guru tersebut secara tak sadar membully gua, anak-anak kelas lainpun pastinya ikutan membully gua, dan juga otomatis ortu gua juga memandang sebelah mata gua ini beban dari pada saudara gua yang jauh berprestasi, Ketika orang bilang gua pasti disayang karena anak bungsu? BULLSHIT!! emoticon-Blue Guy Bata (L) gua baru sadar kasih sayang orang tua memiliki Standar Ganda, tapi pada akhirnya masa-masa pahit seperti itu masih bisa gua bisa lewatiemoticon-Baby Boy

Masalah Ke-2: Kalau gua bilang masalah cinta, orang-orang mengira ini hanya masalah anak ABG sekarang yang masih labil.. dalam hati gua berkata "F*ck u, u don't know anything!" tidak seperti anak abg lainnya yang menggunakan jaringan sosial untuk berkenalan sekaligus nembak, gua mengenal "ayin" (panggilannya.) sejak kami saling menatap di bangku sekolah.

Jujur bahkan gua masih teringat jelas bagaimana kami saling menatap tak jelas hingga akhirnya berkenalan dan ketika seisi kelas tahu kami punya rasa akhirnya kelas gaduh dan menyatukan kami berdua dengan istilah "Pacaran"emoticon-2 Jempol dan jujur saking polosnya gua masih belum mengerti apa itu pacaran.

Tidak seperti anak ABG pacaran lainnya kami memulai kisah kasih dengan saling Debat dengan hal yang tak penting, tapi pada ujungnya ada yang mengalah..YA GUA LAH YANG MENGALAH KAN GUA COWOKemoticon-Marah

Tapi yang Bizarre but beatiful adalah kisah hidupnya si doi, Berawal gua berkenalan dengan keluarganya layaknya Gentlemanemoticon-Traveller Semua keluarga doi benar-benar sangat baik kepada gua, dimulai dari mamaknya yang selalu mendukung hubungan kami dan Bapaknya yang lebih luarbiasa lagi dimata ane gan, kenapa bapaknya? dibalik keramahan-tamahan bapaknya gua bisa lihat dari jiwa dan jerih keringat bapak ini dalam suka duka menjaga keluarga.

Pertama mereka saat itu punya Rumah yang sebenarnya tak layak disebut rumah, kenapa? *mohon Maaf.. mereka tinggal di GARASE rumah tetangganya!! bayangin betapa kecilnya tempat ituemoticon-Turut Berduka, dan Bapak memilih menyewa tempat itu karena itu tempat paling murah untuk membayar sewa, dan paling parahnya keluarga doi selalu mendapat beban ketika musim hujan datang.. dan ketika itu terjadi tempat tinggal doi berpotensi besar banjir ketika hujan, gua masih ingat ketika gua duduk tidak bisa melakukan apa-apa(karena dianggap tamu) dan telapak kaki gua saat itu sudah tertelan banjir saking sedihnya.

Tapi kalau agan sista musibah itu membuat hati ane jijik dan merasa ingin pergi, agan/sista salah.. Kebahagiaan pertama ane rasakan mulai saat itu, berbincang dan bergurau bersama keluarga doi dan kakaknya yang paling akrab dan adeknya yang imut-imut. Mulai saat itu ane selalu rajin kerumahnya bahkan tak jarang ane beralasan biar ane yang anter doi pulang hanya untuk bersinggah.emoticon-Big Grin

Itu pertama kalinya gua merasakan indahnya keluarga, rasanya seakan punya ayah yang care, ibunya yang selalu mendukung. didalam hati ane Mereka adalah keluarga ke-2 ane. Bahkan ketika mereka tahu gua anak yang tak berprestasi dan bodoh mereka mendukung ane untuk gak menyerah dan mengejar prestasi doi yang bisa dianggap rangkin teratas dikelasnya. emoticon-Frown

Bukan karena keceriaan si doi yang membuat gua semakin tergila-gila dengan doi tapi keluarganya yang sangat-sangat baik buat gua. Tapi yang paling terindah dalam hidup gua dan menancap di memory otak ketika gua dan doi Berkelahi, ketika kami lelah dengan ucapan kami masing-masing karena sudah mengeluarkan isi hati, gua dan doi tertawa saling tertawa kayak orang gila..

Karena itulah Setiap kali saat itu dia berada dibelakang gua, gua bersumpah didalam hati "Aku bersumpah mencintaimu sampai mati." Karena saat itu gua pertama kali mendapat alasan yang sebenarnya untuk hidup.

"LOH JADI BAGIAN MANA MASALAHNYA?!"

seperti yang gua katakan itu hanya di tahun pertama, ketika memasuki tahun akhir ke-2 dimana gua harus mengambil tempat magang, secara couple tentulah alamiahnya kalau bisa kami magang berdua, dan itu semua dimulai ketika kami berfikir magang dimalaysia(Kebetulan saat itu tersedia). Saat itu gua mendengar rumor dari mantan alumni magang malaysia disana mereka dijadiin kayak babu dengan sebutan indonemoticon-Marah, tentu dengan pikiran labil saat itu gua marah dan benar-benar khawatir tapi si doi bersihkeras dan parahnya dana untuk magang ke sana sudah ke transferemoticon-Sorry, gua akui itu salah gua karena gua gak ambil tindakan cepat.

Kami benar-benar berkelahi hebat hingga gua sangat jarang lagi kerumah si doi, gak ada komunikasi dengan si doi.. tidak ada tawa setelah amarah.. tidak ada lagi..

Tapi kali ini Tuhan benar-benar sayang ama gua hingga dia ngabulin ke egoisan doa gua, gua ingin si doi dibatalkan keberangkatan magangnya.. padahal saat itu benar-benar mustahil, semua persiapan sudah siap tapi tiba-tiba saja PT. milik malaysia disana menelepon pembatalan entah kenapa dirahasiakan..

tidak berjelang lama gua kembali baikan, tentu kami saling rindu satu sama lain namun masalah tidak selesai begitu saja, dimulai dari gua yang terus menerus jatuh peringkat bahkan kembali seperti dulu peringkat terakhir isu-isu dan orang yang menginginkan merebut dari gua membuat hubungan gua semakin memburuk.. dan pada akhirnya terbuai dengan ama cowok ABG labil lainnya, terus pacar sana sini.. wujud bermuka duanya terbentuk oleh sendirinya. Kami berkelahi hebat hingga gua dan mamaknya menangkap doi berduaan ditempat gelap dengan sebuah motor menutupi wujud mereka berdua(entah mesum atau enggak.) Hati gua saat itu seakan diremuk-remuk lalu diludah.. gua kurang ingat saat itu karena shock tapi gua masih ingat gua mengalah dan pergi.

Tapi Horror sesungguhnya masih belum muncul, setelah beberapa saat akhirnya doi kembali lajang dan gua kembali baikan, tapi tetap ada saja masalah yang mengahalangi membuat gua ama doi berkelahi.. padahal dalam hati gua.. jauh-jauh dalam hati gua sangat cinta ama doi dan ingin saling ngerti. Tapi tetap ketidak dewasaan si doi dan gua membuat semuanya kembali keruh.

Hingga beberapa hari berlalu, terjadi Malapetaka dalam hidup gua.. Sebuah kelompok ingin mempromosikan Kampus Ternamanya.. Kampus paling ternama bagi seorang Akuntan. Mungkin agan/sista bisa menebaknya. Saat itu seandainya tuhan memperingatkan gua atau tuhan mengizinkan gua membalikkan waktu, gua akan membabi buta mengusir mereka walau resikonya akan diskors.. tapi itu tetap hanya imajinasi belaka, hingga doi akhirnya berkenalan dengan salah satu senior kampus disana dan berkenalan lebih dekat hingga akhirnya pacaran.

Saat itu, gua mengira hasilnya akan sama saja dengan hubungan cinta monyet si doi dengan anak ABG lainnya.. tapi gua benar-benar salah, gua gak sadar titik fatal gua saat itu apa.. semua terjadi dengan sangat cepat. Dengan gombalan orang ini si doi sangat mudah terpengaruh, bahkan baru berkenalan langsung membicarakan rumah tangga emoticon-DP, Tapi inti masalahnya bukan itu, tapi keadaan. Kenapa? pertama gua dibandingin orang ini gua bukan siapa-siapa, kalau masalah pintar dia otaknya 10x lebih berfungsi dari pada gua, soal prestasi jangan ditanya.. Rich boy, honda gua bebek dia ninja. Warisan terjamin.

Gua benar-benar terlambat mengambil tindakan saat itu, seakan petir menghantam setiap kali gua melihat si doi, gua hanya bisa seakan diam tak melihat. Gua terus percaya dan menunggu kalau si doi suatu hari nanti bakal ujung-ujungnya balik ama gua.. Tak sadar ke egoisan gua Benar-benar TOLOL!!

Hingga saat doa dari gua seakan dijawab.. dekat tengah malam tiba-tiba hp gadget gua berdering dan gua gak tahu itu dari siapa, ketika gua jawab membisu, hati gua seakan senang kaget, tapi ada sesuatu yang salah.. dia berbicara secara terbatah-batah menahan tangis. Masih ingat di otak gua ketika dia bilang
"Kenapa dia gak pernah kayak kau.. kenapa tidak ada satupun orang gak ada yang sama dengan kau."

"Ayin tenang dulu yin, kita bicarakan ini dulu secara sejuk." hingga aku masih ingat bilang di akhir, "Aku adalah aku yin, gak akan ada yang pernah sama sepertiku karena dalam kenangan hanya ada aku dan kau.. bukan orang lain." dengan nada berat.

Ketika gua dengan si doi udah mulai ceria lagi gua merasa saat itu gua ama doi bisa mengulang semuanya dari awal.

Akhirnya gua kembali silaturahmi ketempatnya, gak banyak yang berubah saat itu, tapi gua bisa merasakan atmosfir mencekam entah dari mana danSaat itu gua gak beruntung karena si doi malah gak ada dirumah sehingga mamaknya saja yang menemaniku berbicara.

Setelah cukup lama bercakap gua mulai sadar perasaan gak enak datang dari adiknya berbisik dan membicarakan sesuatu, gejolak hati gua berbunyi seperti alarm berbahaya, tapi gua terus menenangkan diri berbincang dengan mamak.. Hingga gua sadar perasaan ganjil itu bukan berasal dari adiknya tapi mamak yang mengucapkan sesuatu seolah ingin gua membacakan pikirannya..

" ***by biarkan sajalah, perempuan kan masih banyak, eh gimana adek ayin aja gimana." mungkin bagi agan/sista tidak ada yang ganjil jika dibaca, tapi saat itu benar-benar yakin itu kode keras bagi gua untuk menjauh-jauh dari si doi, gua membisu sedangkan pikiran gua benar-benar kosong saat itu. tanpa bertemu si doi gua pamit pulang mengganggap mengerti kode dari mamak doi.

Gua benar-benar hampir gila saat itu, karena autis gua kembali bangkit, berkhayal dan seakan bicara sendiri. gak jarang saat itu kepala gua hantam ketembok, hingga gua tamat menjadi alumni tidak ada satu tanda apapun keadaan membaik atau si doi gak pernah lagi kontak gua, saat itu guru gua mewasiatkan sewaktu gua tamat dan guru gua yang pertama kali sadar gua punya hobi yang tidak terlalu populer, yaitu menulis.

saat itu guru gua merekomendasikan lanjut ke sastra tapi yang namanya ke egoisan orangtua.. ya mereka anggap sastra=iKACUNG!! dan parahnya gua memberontak ke ortu, itu pertama kalinya gua durhaka kepada orangtua, Orang tua gua pokoknya ingin jadi SEORANG KARYAWAN AKUNTANSI!! sebuah doktrin dari orangtua yang tak terbantahkan.

Belum berakhir saat itu, sekilas gua mendapat motivasi untuk tidak menyerah untuk kembali bersama doi, dengan bekerja keras mengambil kemungkinan lebih maju dari si dia. Gua sangat bersamangat dengan kuliah sambil kerja, dengan kuliah di semester pertama dan mengambil kerja di tempat PT swasta dibantu sama koh *Xin secara diam-diam tanpa sepengetahuan orangtua, awalnya menyenangkan apalagi ketika mendapat gaji pertama bukan? seakan gua mengira mendapat selangkah maju mendekati si doi, hingga suatu hari gua mencoba hubungi doi dari kawan dekatnya sampai akhirnya kami bertemu di tempat sebuah cafe bernama excels
Cafe ini dibilang memiliki harga minuman yang sangat fantastis hingga kalau gak salah gua bayar lebih 300k untuk dua minuman saja, tapi dibanding dengan gaji gua saat itu bukanlah sebuah masalah.

saat itu gua sudah order meja menunggu si doi hingga akhirnya si dateng, wujud doi jauh jauh berbeda dari sebelumnya walaupun dia tersenyum gua seakan bisa melihat itu hanya senyum palsu, raut wajahnya yang sedikit mengkeriput ditambah mata panda sudah menyeliputi kedua kelopak bawah matanya, rambutnya ia potong sehingga rambutnya hanya sampai sebahu.
Sebenarnya gua gak peduli doi datang kepada gua berwujud apa, yang namanya cinta gua gak pernah mempermasalahkan wujud doi, gua hanya merasa nyaman jika didekat doi.
gua masih kurang ingat apa yang dibicarakan saat itu, awalnya tidak lebih menyapa dan bertanya kabar si doi, si doi setelah tamat SLTA lanjut kerja karena himpitan ekonomi. Sampai pada titik pembicaraan yang serius gua ingin memastikan Ayin yang dulu masih ada didalam sana.. gua bercakap-cakap seakan ingin memohon kepada si doi untuk menunggu sedikit lama untuk gua bisa lamar si doi.

Iya.. akhirnya sekian lama gua ingin berterus terang ingin lamar doi hingga waktunya tiba, tapi keseriusan dimata gua dimatanya ia arahkan ketempat lain, dengan nada bicara yang cukup tidak peduli walaupun kata-katanya cukup manis saat itu. Istilahnya apa yang telah gua perjuangkan dan berusaha berubah buat si doi hanya "meh.." bagi si doi, karena gua sudah lama kenal si doi makanya gua tahu setiap arti gerak geriknya. Saat gua ingin kembali membela diri bahwa gua siap dan gua lakuin apapun buat si doi, gesturenya seakan ingin meludah dengan cara mengalihkan ke pembicaraan lain.. saat itu gua hanya diam dan diam, sampai si doi ingin mengajak gua silaturahmi di rumahnya, karena mendengar hal itu gua gak ingin langsung mudah putus asa dan ingin mencoba mendekat hati orangtuanya, membelikan oleh-oleh roti dari holland bakery.

Hingga akhirnya gua sampai ke tempat tujuan di tempat doi gua ingin terus percaya diri dengan menipu diri sendiri, gua bawakan oleh-oleh sambil menjawab salam dengan tersenyum, dengan nada lembut dan ramah mereka menjawab, hingga gua menyuguhkan oleh-oleh gua sontak terkejut gua kira ini cuman bercanda.

"Eh.. roti ya? eh adek makan sini." sambil dengan nada tak suka, adek-adek doi malah ikut bereaksi dengan nada tak nyaman enggan mengambil oleh-oleh tersebut.. gua tahu nada bicara mereka, dan gua tahu itu kode mereka sebenarnya tak ingin kehadiran gua, saat itu gua benar-benar merasa mual.. dengan sedikit alasan gua minta pamit terlebih dahulu dari rumahnya..

Saat itu dijalan gua benar-benar muntah hebat apalagi suara-suara aneh mulai masuk dikepala gua, senyum sinis si doi meludah apa yang gua tunggu-tunggu dan harapkan saat itu. kepala gua benar-benar berat, susah untuk melihat maju, tapi syukur gua pulang dengan selamat dan tidur cukup lama.

Mimpi-mimpi buruk gua tentang si doi terus muncul kalau gua tertidur. Penderitaan gua gak berakhir disitu saja, gua gagal di semester ke-2 dan terpaksa mengambil masa langkau mengulang lagi satu tahun sedangkan kebijakan perkuliahan sekarang ditempat gua hanya diberi waktu 5 thn untuk lulus.. ini jelas sangat tidak menguntungkan bagi gua, satu persatu gua kehilangan teman gua di sosmed ataupun teman alumni gua di SLTA, tapi setidaknya mereka gak tahu kondisi gua yang sekarang dari pada jadi bahan tertawaan mereka. Kemudian gua terpaksa retired dari tempat kerja gua karena sangat berbahaya kalau orang tua tahu apa yang gua usahakan selama ini lagipula gua gak ada alasan lagi buat terus kerja disana. Ketika orang tua mengetahui gua gagal di semester ke-2 hubungan keluarga gua seakan seperti air yang keruh. Tidak ada harapan, dan hanya akan ditertawakan. Sekilas ditelinga terbisik "Kenapa autis kayak kau harus lahir."

gelombang demi gelombang membuat pola pikir gua semakin jauh meningkat dari sebelumnya, wajah gua kalau bisa dibilang sekarang lebih pucat, rambut panjang sedikit tak beraturan, dan entah kapan mata gua menajam gua kurang ingat.
dan jujur kesehatan gua akhir-akhir ini selalu menurun entah mungkin memang karena bawaan stress, tapi setidaknya masih ada satu sisi baiknya, gua gak autis lagi.. lebih tepatnya sering termenung dari pada memikirkan banyak hal. Beberapa hari berlalu hubungan keluarga dan gua sedikit mulai membaik ketika ortu berunding jika gua tamat S1 Dan gua mendapatkan gelar SE gua bakal di bantu masuk oleh teman ayah gua ke salah satu bank pemerintah, entah itu benar atau tidak.. gua hanya menjawab "Seterahlah." Pada kenyataannya gua dilahirkan untuk memenuhi keinginan imajinasi orangtua. Jujur gua benar-benar terasa hampa, merasakan kehilangan tujuan hidup di tingkat berbeda, apa yang gua lakuin sekarang hanyalah membayar utang apa yang telah keluarga beri buat gua hanya itu saja tertinggal.

dan gua dengar dia sudah punya rumah baru entah bagaimana, dan gua gak akan tahu kemana dia sekarang, apa dan bagaimana.. Dan kabarnya mereka ingin segera menikah, hanya tinggal menunggu sebuah undangan terhentak didepan rumah gua nantinya.

Gua gak ada harapan, gua jatuh kedalam lubang hitam dunia yang terlalu dalam, Walaupun gua bisa menipu diri sendiri di Sosmed, walaupun gua berusaha menenangkan diri, tetap hanya akan menunggu waktu kapan gua mampus dilahap oleh stress gua sendiri. Jauh dalam hati yang paling dalam gua menunggu si doi datang suatu hari nanti dan apapun yang akan terjadi gua benar-benar sudah tidak peduli, dan akan kukatakan "Welcome home." dari khayalan gua, tapi gua tahu tak bisa hidup terus dalam dunia khayal.

Baru beberapa hari ini gua pertama kalinya bermimpi si doi tersenyum seakan menunjukkan rasa bahwa semua akan baik-baik saja, Teringat gua pernah Bersumpah akan mencintai doi selamanya bukanlah sebuah kata yang pantas untuk dipermainkan, akibatnya hanya akan menjadi kutukan bagi diri sendiri, Teringat tuhan maha pencipta dan pemaaf gua selalu berdoa kalau ada jalan suatu hari nanti bagi gua.

Diubah oleh molandero 28-01-2017 22:28
0
5.6K
85
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan