Berawal dari seorang anak manusia yang tinggal di desa terpencil. Mempunyai cita-cita mulia untuk memajukan dan menyejahterakan desa-nya. Mencoba mulai bergerak dengan langkah kecil yang bisa dilakukannya.
Mengumpulkan pemuda untuk menyelaraskan tujuan demi kepentingan bersama.

Sebuah desa kecil di Jawa-Timur. Bernama Busu, Kecamatan Jabung Kab.Malang. Adalah sebuah desa yang sejuk, damai dan indah.
Memiliki potensi alam yang baik, dan juga kebudayaan yang alami.

Namun pendidikan adalah sesuatu yang mahal dan susah untuk dimiliki bagi warga. Hanya keinginan saja tidak cukup untuk memilikinya. Dibutuhkan tekad yang kuat dan semangat menyala-nyala untuk mendapatkan semua itu.

Membaca menjadi syarat dasar dari kemajuan suatu negara. Oleh karena itu, untuk memberikan perubahan kepada negara dimulai dari memberikan perubahan kepada diri-sendiri.





Pemuda merupakan senjata ampuh yang dapat menguasai dan memberikan pengaruh kuat dalam sebuah habitat manusia. Entah itu pengaruh baik maupun buruk.

Apabila potensi ini dipertemukan dengan orang yang tepat maka dampaknya akan luar biasa dahsyat.



Hai Pemuda !!, lihatlah Bapak Proklamator Kita, begitu tegas, disiplin, dan berkharisma. Apa jadinya jika ia melihat pemuda harapan bangsa yang hanya lantang berteriak di media sosial, melancarkan kritik-kritik tajam tanpa pikir panjang, seolah-olah semuanya tidak ada yang benar. Sedangkan di dunia nyata hanya diam, jari-jarinya hanya mampu bergerak tanpa tenaga di depan layar datar.

Bagaimana reaksi bapak Proklamator kita Ir. Soekarno? Mungkinkah beliau bangga terhadap pemudanya?. Mungkin kita yang malu gan, lalu nangis di pojokan.

Apa yang telah kita berikan kepada Bangsa ini? Kita semua yang membaca ini adalah jiwa-jiwa muda. Jiwa pemuda selalu memiliki semangat berkobar dengan api yang menyala-nyala dan darah yang mendidih.

Mari kita melakukan sesuatu yang positif untuk bangsa ini.



Kita tutup thread sederhana ini dengan lirik lagu dari Rayuan Pulau Kelapa