Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rhaimukuiAvatar border
TS
rhaimukui
Sisi Negatif Jika Gatot Nurmantyo Mencalonkan Diri Sebagai Presiden


Mungkin untuk saat ini, sebagian orang mengelu-elukan Gatot Nurmantyo untuk mencalonkan diri sebagai Presiden. Boleh-boleh saja sih, tapi ada sisi negatifnya bagi seluruh pesaing Jokowi sebagai petahana.

Pertama, suara umat Islam akan terbelah.
Jelas Gerindra pasti mencalonkan Prabowo, dan mustahil mau dicalonkan sebagai sekedar wapresnya Gatot Nurmantyo. Suara Islam ekstrim kanan sejak awal jelas mendukung kubu Prabowo. Thus, kalau Gatot N mencalonkan diri sebagai presiden dari partai manapun juga, maka jelas suara Islam ekstrim kanan akan sebagian mendukung Gatot N dan sebagian lainnya tetap akan mendukung Prabowo.

Sementara suara kaum nasionalis dan kelas menengah akan cenderung tetap dibelakang kubu Jokowi. Kalau hitungan head-to head, nyaris sangat kecil kemungkinan ada sosok yang mampu melawan Jokowi, kecuali tiba-tiba Megawati atau dari partai pendukung Jokowi juga ikut mencalonkan diri sebagai presiden.

Suatu langkah mencurigakan yang disetting untukmemecah suara Islam ekstrim kanan?
Gw malah agak curiga bahwa manuver Gatot ini atas sepengetahuan kubu Jokowi dan bahkan diskenariokan sejak awal oleh kubu Jokowi untuk memecah suara Islam ekstrim kanan. Pendekatan Gatot ke kelompok Islam kanan agak terlalu mendadak dan dibuat dengan sengaja sengaja untuk ikut-ikutan menggoreng isu PKI.

Ini adalah langkah taktis politis dan intelejen tingkat tinggi, sehingga para nasbung akan terjebak untuk ke sekian kalinya dan akan gatot lubis (gagal total luar biasa) sebagaimana kegagalan Prabowo di pilpres 2014.

Harapanya hanya pada jika Pilpres lebih dari satu putaran
Mungkin dengan belajar dari kemenangan Anies - Sandi pada Pilkada Jakarta, jikalau Pilpres lebih dari satu putaran, suara Islam ekstrim kanan akan mengerucut ke pasangan kontra Jokowi entah itu kubu Gerindra atapun kubu partai pengusung Gatot N. Itu juga kalau skenarionya mirip Pilkada Jakarta kemarin.

Masalahnya, presidential threshold akan mengganjal kedua kelompok lawan Jokowi sejak awal. Lain ceritanya jika kelompok lawan Jokowi akan bersatu dimana Gatot N sebagai calon Presiden dan Prabowo rela menjadi Calon Wapres saja. Masak calon Presidennya cuma purnawirawan Letjen, sementara calon Wapresnya purnawirawan Jendral.

Lebih konyol lagi jika Gatot N yang calon purnawirawan Jendral rela menjadi calon Wapresnya AHY yang cuma purna "bukan wirawan" mayor. Afdolnya, Gatot N sebagai calon Presiden dan calon Wapresnya AHY. Lain ceritanya jika calon Presidennya SBY, dan ini pun sangat tidak mungkin, karena undang-undang jelas tidak membolehkannya.

Namun apapun juga hasil akhirnya suara Islam ekstrim kanan akan terpecah, dan lagi-lagi kubu Jokowi yang akan diuntungkan. Berarti, kalau hal ini yang terjadi, sebenarnya Gatot N itu sedang memainkan peran untuk memecah suara Islam ekstrim kanan dan atas restu serta persetujuan kubu Jokowi.

Nampaknya Kubu Jokowi sudah belajar pada kasus kegagalan pasangan Ahok - Djarot pada pilkada DKI. Bermain halus dan cukup cantik, Seolah mengikuti arus, termasuk ikut-ikutan mengiyakan pemutaran ulang film G30S PKI, namun pada akhirnya akan menghanyutkan lawan-lawannya pada Pilpres 2019 mendatang. emoticon-Motret

Jadi, lagi-lagi akan ada yang masuk ke jebakan neon ke sekian kalinya, dan gatot lubis (gagal total luar biasa) juga pada akhirnya. emoticon-Cool
Diubah oleh rhaimukui 23-09-2017 03:27
0
4.1K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan