Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto ikut angkat bicara terkait kasus meme yang dilaporkan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto. Menurutnya, masyarakat harus memanfaatkan teknologi sesuai dengan kegunaannya.

Lebih lanjut, Setyo juga meminta agar masyarakat pengguna perangkat cerdas untuk berpikir terlebih dulu sebelum membuat meme yang dapat menyakiti seseorang dan memencet tombol 'kirim'. Jangan setelah mengirimnya baru berpikir.

"Saya selalu mengatakan tolong pikir dulu, baru pencet. Jangan mencet, baru mikir. Nanti setelah mencet, 'Oh, iya. Inikan mengganggu orang'. Itu enggak bagus," ujar Setyo kepada wartawan, Senin (6/11/2017).

"Jadi, tolong diperhatikan betul, ini edukasi kepada masyarakat, mengedukasi masyarakat bahwa membuat meme atau membuat ujaran, apakah itu masuk ujaran kebencian dan lain-lain," lanjutnya.

Setyo juga menegaskan, kasus ini bisa dijadikan sebuah pembelanjaran bagi masyarakat untuk tidak sembarangan melukai perasaan orang lain.

"Semua orang itu sama di muka hukum, tetapi ini juga suatu pembelajaran untuk rekan-rekan ketahui. Tolong edukasi masyarakat bahwa membuat meme begitu, harus hati-hati," jelasnya.

Setyo juga menilai, gambar-gambar meme tersebut akan memberikan dampak buruk bagi mereka yang dijadikan objek. "Itu dampaknya sangat luar biasa. Oleh sebab itu harus hati-hati, tidak boleh sembarangan," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua DPR Setya Novanto melaporkan 32 akun media sosial(medsos) yang menampilkan meme saat Setnov dirawat di Rumah Sakit Primier, Jatinegara, Jakarta Timur ke Bareskrim Polri.

Polisi akhirnya menangkap tersangka berinisial DN, salah satu orang yang menyebarkan meme tersebut.

http://www.kricom.id/berpotensi-saki...lum-kirim-meme