Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

latexAvatar border
TS
latex
Sebab Orang Yang Butuh Pengakuan
WELCOME TO MY THREAD


:welcome
emoticon-Hot News
emoticon-2 Jempol




Entah kenapa, kita sering mengandalkan orang lain untuk memberikan rasa aman pada diri sendiri. Buktinya, nih, kita sering minta pendapat sahabat mengenai baju yang akan kita beli. Begitu sahabat setuju, barulah kita lebih pede untuk membayar baju tersebut. Itu baru contoh sederhana aja. Di dunia kerja, situasinya lebih rumit lagi, soalnya ada orang yang punya ‘kebutuhan berlebihan’ terhadap rasa aman sehingga menjadi sosok yang haus pujian dan gila hormat. Merasa familiar?

DISIMAK GAN


Haus Pengakuan

Ada dua kemungkinan bila seseorang sangat menginginkan pujian dan haus rasa hormat. Pertama adalah kebutuhan akan rasa aman yang berlebihan untuk diterima dan diakui.

“Selain itu, ada kemungkinan disebabkan oleh kepribadian yang inferior sehingga secara ‘instan’ merasa superior. Kalau orang nggak pede lalu dipede-pedein, kan, jadinya belagu.”emoticon-Blue Guy Bata (L)

Nah, si superior ini selalu butuh pengakuan bahwa dia lebih baik daripada orang lain. Dia akan selalu membandingkan dirinya dengan orang lain sehingga di titik tertentu juga hobi mengkritik orang lain yang dianggap ‘di bawahnya’.

“Si haus pujian atau gila hormat sebetulnya hampir sama. Keduanya memiliki 'kebutuhan berlebihan' terhadap rasa aman—kebutuhan untuk diterima dan diakui. Pujian juga merupakan ‘penghormatan’ dari orang lain dalam bentuk kata-kataemoticon-Ngamuk

Ini sebabnya…
Nggak bisa disangkal bahwa pengalaman di masa lalu yang membentuk kepribadian seseorang. Sama halnya dengan kemunculan karakter inferiority complex dalam diri si gila hormat maupun sosok haus pujian.

“Sering kali pengalaman di masa lalu yang membekas atau mengajarkan bahwa dia baru diterima dan diakui oleh komunitasnya jika mendapat pujian atau diberi penghormatan. Misalnya, diberi undangan yang spesial, diperlakukan istimewa, hingga menggunakan fasilitas atau priviledge tertentuemoticon-No Hope

Di samping itu, pola asuh dalam keluarga juga ikut berperan dan menjadi ‘kepercayaan’ dalam benaknya.

“Mereka mungkin adalah orang-orang yang sangat jarang dipuji atau diperlakukan istimewa oleh orangtuanya. Dia perlu berusaha sangat keras agar diterima dan dianggap oleh orangtuanya.”

Berhubung pola ini terus berulang, dia akan selalu 'menuntut' pujian dan sikap hormat dari orang lain—di mana saja dan kapan saja.

Ingat, ingat!

Sayangnya hanya segelintir orang yang sadar bahwa harapan untuk memperoleh pujian dan penghormatan dari orang lain sebenarnya mengganggu lingkungan mereka.

“Misalnya, soal ukuran keberhasilan, bukan dari apa yang ditargetkan orang lain. Kita perlu membuat ukuran sendiri dan menggunakan teknik self-talk atau berbicara kepada diri sendiri.

“Kita juga perlu membantu mengingatkan orang yang haus pujian maupun gila hormat bahwa teman terbaik dan terpentingnya adalah diri sendiri. Orang yang paling jujur menilainya adalah dia sendiri

Kita tetap bisa, kok, memberikan pujian dan perhatian saat teman membutuhkannya. Tapi, jangan lupa ingatkan agar dia juga ‘berkaca’ pada dirinya sendiri.
Apakah dia sudah menyukai dirinya?




Sekian Thread Dari Ane Gan

emoticon-Shakehand2


JANGAN emoticon-Blue Guy Bata (L)


BAGI emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L) NYA GAN
TOLONGemoticon-Rate 5 Star YA





sumber : femina
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
2.7K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan