Nampaknya 2019 menjadi pertarungan politik yang lebih soft ketika Prabowo yang siap menjadi lawan Jokowi kembali hanya didukung oleh PKS sedangkan partai lain menahan diri belum menentukan langkahnya, alhasil langkah Prabowo terasa berat menuju kursi nomor satu di Indonesia.

Bahkan langkah Jokowi berada dijalur kemenangan, bisa dilihat dari manuvernya merapat pada golongan kanan, para ulama di undang ke istana, tokoh-tokoh agama lainnya pun memberikan masukan tentang dirinya selama memimpin. Bahkan MUI sendiri lewat ketuanya KH. Ma'ruf Amin menyanjung kinerja Jokowi, nampaknya hal itu senada dengan golongan islam tradisional lainnya, dimana PKB menjadi corong Nahdlatul Ulama cenderung merapat ke Jokowi dalam percaturan politik di 2019.



Tak hanya itu seperti cerita KH Ma'ruf yang saya kutip dari tribun.news. Menurut Ma'ruf, bahwasanya Jokowi merupakan sosok yang rendah hati.
"Beliau pernah bilang sama saya, 'kiai saya (Jokowi) ini bukan orang pintar, maka itu kalau saya tidak bisa menyelesaikan saya serahkan kepada Allah," hal tersebut diungkap Ma'ruf di Hotel UTC, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/4/2018).



Sepertinya hal ini menandakan ada sesuatu yang besar dalam peta politik 2019, dengan banyaknya isu sara membuat masyarakat semakin lama mulai muak, terlihat banyak dagelan dan trik untuk menunggangi agama sebagai komoditas politik. Ketika suara sukmawati lebih dimaafkan dibandingkan suara Ahok, menandakan ada sesuatu dibalik itu dan sebenarnya ranah sukmawati secara terang benderang menghina agama tertentu, tapi proses maaf dan tabayun dilakukan dengan bijak. Namun sang mantan gubernur yang harus di jegal ketika pilkada, tidak ada kata maaf dan harus masuk penjara. Itulah dunia politik yang selalu menggelitik, tak hanya dagelan benjol segede bakpao yang buat masyarakat bisa tersenyum simpul, namun dengan larinya sang penceramah kondang dan terpandang dan selalu menyentil lawannya dengan garang, tapi kini tak pernah pulang, hingga membuat siapapun yang melihat dengan hati yang lapang merasa bingung bukan kepalang, mengapa ia takut pulang ? Inilah negeriku, negeri yang orangnya lucu-lucu, dagelan mirip cerita wayang selalu menghadirkan cerita yang baru, terutama di ranah politik.



Merapatnya AHY dengan Jokowi pun terlihat kentara, entah cerita apalagi ini namun yang pasti Jokowi yang selalu silaturahmi ke pelosok desa jadi lebih dikenal, walau yang repot tentunya pihak paspampres karena pengawalannya bisa saja bolong.



Tapi bisa jadi kedepannya antara gerindra dan PDIP kembali bermesraan dengan menundukkan ego, prabowo menjadi cawapres di 2019. Efeknya pemilu akan bisa satu putaran dan PKS gigit jari karena di tinggal oleh sang mantan Jendral, ahhh ini hanya analisis omong kosong, bisa saja tag #gantipresiden benar terjadi yang penting bukan Jokowi, masih banyak manusia yang dimabuk kekuasaan siapapun bisa saja menjegal langkah Jokowi, sanggupkah sang presiden bertahan ? Kita tunggu saja dagelan berikutnya dengan secangkir kopi, seruupuutt dolo gan..



by c4punk@2018


Referensi

http://m.tribunnews.com/nasional/2018/04/14/kh-maruf-amin-jokowi-presiden-pilihan-allah