Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shahrah018Avatar border
TS
shahrah018
Survei Indikator: 71 Persen puas pada Jokowi, tapi belum tentu memilih lagi
Survei Indikator: 71 Persen puas pada Jokowi, tapi belum tentu memilih lagi
Kamis, 3 Mei 2018 19:19




Jokowi sambut Sultan Brunei.

Merdeka.com - Survei Indikator menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan dan pemerintahan Presiden Joko Widodo mencapai angka 71,3 persen. 

Dengan penjabaran 56,5 persen cukup puas dan 14,8 sangat puas. Sedangkan, pihak yang menyatakan kurang puas sebanyak 25,4 persen dan tidak puas sama sekali 1,9 persen. Sementara yang tidak menjawab 1,5 persen.

Namun ketika dibedah dalam konteks memilih calon presiden, tidak semua responden yang puas, akan kembali memilih mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Dari 71 responden yang puas, hanya 65,5 persen yang bakal kembali memilih Jokowi. 

Dari jumlah itu pula, ada 11 persen responden yang mengaku bakal memilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sedangkan 12,2 persen bakal memilih calon lain.

Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi menyebut pemilih seperti ini sebagai satisfied non voter. Fenomena pernah terjadi ketika Pilkada DKI Jakarta. Di mana calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kalah.


Menurutnya, kondisi ini dapat menjadi ancaman bagi Jokowi. Namun, ada hal yang membedakan dalam kontestasi Pilpres 2019. Figur Jokowi yang muslim, dan belum ada kontroversi seperti Ahok ketika itu, sulit direplikasi. Burhanuddin mengatakan persoalan ini tidak bisa diselesaikan dengan memperbaiki kinerja saja.


"Itu menjadi PR besar bagi Pak Jokowi. Bagaimanapun ada pemilih yang secara rasional mengakui kinerja Jokowi baik, tetapi hatinya belum bisa menerima. Nah itu tidak bisa diselesaikan dengan cara memperbanyak infrastruktur menjaga tingkat inflasi, itu persoalannya bukan kinerja persoalannya hati," ujar Burhanuddin di kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/5).


Burhanuddin menyebut salah satu yang bisa menyelamatkan adalah dengan memilih cawapres yang tepat. Dengan cawapres diharapkan bisa mengerek suara yang berpotensi hilang.


"Kalau cawapres Jokowi punya daya tarik segmen pemilih yang saya sebut mungkin bisa membantu pak Jokowi menaikkan elektabilitas di mata sebagian pemilih," jelasnya.


Survei nasional Indikator mengambil 1200 responden yang mempunyai hak pilih dalam pemilu secara acak dengan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan dengan tatap muka langsung dan dilakukan quality control 20 persen dari semua sampel.


Survei dilaksanakan pada 25-31 Maret 2018, serta dilengkapi dengan data survei pada bulan Februari sebelumnya, yang memiliki responden 2020. Survei bulan Maret memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 


Survei bulan Februari memiliki margin of error kurang lebih 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei juga ditambahkan survei opini publik dilakukan di Jawa Barat pada 5-13 Maret, dan Jawa Tengah pada 12-21 Maret. Survei opini publik menggunakan 800 responden dengan margin of error 3,5 persen.
https://www.merdeka.com/politik/survei-indikator-71-persen-puas-pada-jokowi-tapi-belum-tentu-memilih-lagi.html


----------------------------------------

Pertanda rakyat sudah jenuh dan hatinya galau ... tapi tak mengerti mau memilih kemana dan mengadu ke siapa kelak

emoticon-Wkwkwk
0
1.6K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan