Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

stheft.anouAvatar border
TS
stheft.anou
Manajemen Stres untuk Atlet
Hola gan! emoticon-Angkat Beer

Semua orang mengalami stres. Termasuk atlet. Bukan cuma harus khawatir dengan stres gaya hidup dan emosional, latihan dan kompetisi juga jadi pemicu stres tambahan bagi atlet. Tapi, gimana caranya seorang atlet tahu kalo dia lagi mengalami stres?

Sederhana sih, seorang atlet yang rapi jadwalnya dan bisa manage beban stres bakal penuh energi dan bisa tampil maksimal. Sedangkan atlet yang gak disiplin begitu, bakalan lebih rempong sendiri dan gak punya semangat kompetitif. Mereka bisa aja punya masalah nafsu makan dan tidur, ditambah, atlet yang stres gampang cidera atau kena penyakit.



Jadikan stres sumber kekuatan


Apa arti hidup? Ke mana selanjutnya ku melangkah?


Buat atlet, stres bisa jadi menguntungkan, dalam porsi kecil. Itu bisa bikin kita melakukan sesuatu dengan energi penuh, bahkan bisa bantu fokus. Dan meski atlet bisa lebih menangani stres daripada orang kebanyakan, secara mereka terbiasa dilatih dalam tekanan, latihan atau kompetisi berlebih bisa ngerusak kerja keras bertahun-tahun.

Ini karena tubuh tidak bisa membedakan antara stres performa dengan stres hidup. Terlalu banyak beban stres punya efek langsung terhadap keseimbangan hormon, dan pada akhirnya, stres dapat mempengaruhi keseluruhan sistem metabolisme dan imunitas.

Makanya, atlet harus hati-hati dalam mencapai keseimbangan, dengan mempertahankan kebugaran tanpa harus melebihi batas fisik dan mental. Karena tubuh merespon semua stres sama, atlet yang ingin tampil bagus harus bisa memastikan kehidupan di luar olahraganya bebas stres dan pengelolaannya juga baik. Stres mustahil dihindari. Tapi bisa dikelola, dan kalo dikuasai, bisa jadi keuntungan sendiri bagi kita.

Beberapa faktor yang bisa meningkatkan stres dan kegelisahan pada atlet adalah: tuntutan fisik, psikologi, ekspektasi dan tekanan standarisasi yang tinggi, juga urusan mau dibawa ke mana kehidupannya itu.

Pengalaman ane pribadi gan, memenuhi ekspektasi orang lain itu bener-bener makan tenaga dan pikiran. Sekarang, ane cukup lakukan yang terbaik, kalo ada yg gak suka.. Don't give a damn!Gegara dulu-dulu banyak pikiran, ane kena gas akut sekarang, udah gak boleh stres sama sekali.

Beberapa cara yang sehat supaya atlet bisa menangani stres adalah dengan melakukan aktivitas menyenangkan, istirahat cukup, selalu positif, ketawa dan memperkuat hubungan sosial.


Pengelolaan Stres Latihan

Satu kesalahan besar yang dibuat seorang atlet adalah latihan terlalu keras dan buru-buru. Sebaiknya, latihan dilakukan secara progresif. Pastikan tubuh bisa menangani beban terkini sebelum kepinginan buat nambahin beban, dan selalu berikan tubuh istirahat yang memadai tiap sela sesi latihan.

Hindari latihan yang monoton dengan memilih olahraga lain satu atau dua kali tiap seminggu. Atlet bisa tetap bugar, meski ada break dari latihan biasanya, dan itu baik untuk mental.

Salah satu kegiatan penghilang stres yang baik adalah yoga. Seringnya sih gak kepikiran di banyak komunitas kebugaran. Latihan yoga bisa memberikan tubuh keuntungan-keuntungan yang banyak banget buat jasmani dan mental.

Dan selama melakukan kegiatan olahraga, usahakan untuk bikin kondisinya menyenangkan, bisa ketawa, dan juga lingkungannya punya perspektif yang positif.

Makanya, para atlet biasanya diinstruksikan untuk menghindari penggunaan medsos, jauh-jauh hari sebelum pertandingan besar. Dampak kejulidan itu bisa sangat merugikan seorang atlet.

Shame on you juliders!



Pengelolaan Stres Kompetisi

Kalo ada kompetisi yang kelihatannya bisa bikin stres, jangan dihindari, tapi dipilah dengan seksama. Atlet bisa lebih banyak berhasil kalo perencanaannya baik jadi. Mulai dari tingkatan kecil menuju ke tantangan yang lebih besar. Sebagai atlet, kepercayaan diri bisa berkembang seiring keberhasilan yang didapat. Memang, akan ada waktunya kegagalan dialami, dan ini harus menjadi pengalaman dan pelajaran yang berharga.

Kalo dari yang kecil aja udah jarang menang, mendingan gak usah mikirin buat main di laga besar. Tapi bukan berarti pesimis, intinya adalah proses pembentukan mental dan diri, dari tingkatan serendah apa pun.


Ada penelitian psikologi yang mengatakan peraih perunggu lebih bahagia dari peraih perak


Pengelolaan Stres Hidup Sehari-hari

Problem keluarga, jati diri, finansial, PUTUS CINTA! Itu bakal menghasilkan stres yang bisa mempengaruh performa seorang atlet. Secara gak ada jalan yang bener-bener bisa menyingkirkan beban-beban pikiran kayak gini, cara paling ampuhnya adalah menyingkirkan stres selain dari itu semua. Bisa dengan mengurangi kompetisi, atau menganggap latihan sebagai terapi. Pada intinya, jangan pernah menghindari latihan fisik ketika stres.

Misalnya atlet lagi di titik terendahnya, tetep harus exercise seenggaknya 30 menit sehari, 5 hari seminggu. Selalu monitor nafsu makan dan pola tidur, yang mana itu bisa punya efek langsung terhadap stres. Makan yang sehat dan dapetin jam tidur yang bener. Pola reguler kayak gini bisa bantu atlet mantau tingkatan stresnya.


Down se-down-down-nya


Ane sih bukan atlet gan, tapi aspek-aspek di atas bisa jadi panduan untuk menghadapi stres. Jika seorang atlet yang udah tahan banting aja bisa kena stres, apalagi yang kerjaannya cuma duduk doang di depan desktop? Berarti, solusi dari info yang di atas, bisa juga diterapkan di non-atlet, dan efeknya bisa lebih efisien.

Semoga bermanfaat info yang ane bantu share ini.. Jan lupa gan emoticon-Cendol (S)
0
4.3K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan