Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

chemical.saptoAvatar border
TS
chemical.sapto
Jangan Semua Tinggalkan Wamena
Ribuan orang sudah meninggalkan Wamena, Jayawijaya, Papua. Pemerintah daerah memutuskan untuk mulai membendung gelombang eksodus itu. Mereka butuh penduduk tetap bertahan untuk menggerakkan roda kehidupan.

Bupati Jayawijaya John Richard Banua menyampaikan bahwa pihaknya sudah meminta TNI menghentikan penerbangan Hercules yang mengangkut masyarakat keluar Wamena. Atau minimal dibatasi secara ketat. Penerbangan Hercules hanya berlaku untuk ibu hamil, anak-anak, orang tua, serta masyarakat yang sakit dan perlu dirujuk. ”Untuk sementara Hercules jangan masuk dulu (ke Wamena, Red),” ujar John sambil menyebut bahwa permintaan itu sudah dia ajukan kepada Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab.

John tidak menutup mata, banyak orang yang trauma setelah kerusuhan Senin (23/9) pekan lalu. Amuk massa tidak hanya merusak sejumlah infrastruktur, tapi juga turut memakan puluhan korban jiwa. Namun, pemulihan Wamena juga penting. Dia tidak ingin kerusuhan sampai melumpuhkan daerah itu. Jangan sampai semua orang meninggalkan Wamena. ”Kalau lelaki dan perempuan yang masih sehat saya kira tidak perlu,” imbuhnya.

Sisa-sisa mobil yang hangus terbakar di kawasan siaga, Hom Hom, Wamena, Papua, Rabu (2/10/19). Sebanyak 32 orang dikabarkan tewas pasca kejadian pembakaran dan pembunuhan 23 September 2019. (HENDRA EKA/JAWA POS)

Menurut John, saat ini kondisi Jayawijaya, termasuk Wamena, sudah terkendali. Aparat keamanan dari TNI dan Polri menjamin keamanan masyarakat. Ribuan pengungsi yang ada di Kodim 1702/Jayawijaya, Polres Jayawijaya, dan lokasi pengungsian lain sudah diimbau untuk kembali ke rumah masing-masing. Kecuali masyarakat yang memang kehilangan tempat tinggal karena dibakar atau dirusak massa.

John menyebutkan, masih ada daerah yang belum teraliri listrik. Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN agar jaringan listrik yang rusak segera diperbaiki. Berdasar pantauan Jawa Pos, PLN sudah bergerak. Secara bertahap mereka membenahi kerusakan tersebut. ”Kalau penerangan dari PLN sudah selesai, saya kira pengungsi akan kembali ke rumah masing-masing,” kata dia.

Kemarin (2/10) Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab bersama Komandan Lanud Silas Papare Marsekal Pertama TNI Tri Bowo Budi Santoso mengunjungi pengungsi di Kodim 1702/Jayawijaya. Tri juga meminta masyarakat di Wamena tidak seluruhnya eksodus. ”Diharapkan kaum bapak dan pemuda lainnya bertahan di Wamena sambil menjalankan roda perekonomian,” tuturnya.

Menurut Tri, langkah itu penting bagi Wamena, Jayawijaya, serta daerah pemekaran lain yang bertumpu kepada Wamena. Meski demikian, seluruh penerbangan Hercules dari dan menuju Wamena tak lantas dihentikan. Jenderal bintang satu TNI-AU itu menyatakan sudah mendapat arahan supaya tetap memprioritaskan ibu dan anak. Yang lainnya diharapkan membantu pemerintah membangun kembali Wamena.

Dalam kesempatan itu, Herman turut meminta pengertian masyarakat. Dia menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir. ”Bapak dan ibu percayakan kepada aparat dan pemerintah untuk keamanan di Wamena dan Papua pada umumnya,” tutur dia.

Pemerintah daerah bersama aparat ingin aktivitas di sana segera normal. Jika tidak ada kendala, mulai Senin (7/10) sekolah kembali buka. Menyikapi keputusan tersebut, masyarakat yang sudah antre di Bandara Wamena untuk naik Hercules tidak langsung menerima. Mereka tetap antre seperti hari-hari sebelumnya. ”Kami keluar dulu saja,” kata Maklun Halamona.

Pria 48 tahun asal Manado itu tidak menyerah meski petugas sudah membatasi laki-laki ikut dalam penerbangan Hercules dari Wamena ke Jayapura. ”Istri dan anak sudah. Mungkin besok (hari ini, Red) saya menyusul,” tambahnya.

Maklun bersikeras tetap antre naik Hercules lantaran merasa Wamena belum sepenuhnya aman. Menurut dia, masih ada ancaman yang bisa menjadi malapetaka untuk dirinya. Karena itu, dia tetap ingin cepat-cepat keluar dari Wamena. ”Kalau sudah aman betul, kami kembali lagi,” ucap dia.

Sampai kemarin sudah lebih dari 6 ribu warga berbondong-bondong keluar dari Wamena. Hercules milik TNI-AU terus mondar-mandir dari Wamena ke beberapa daerah di Papua. Baik Jayapura, Manokwari, Biak, maupun Timika. Ada juga Hercules yang mengantar masyarakat ke Makassar dan Malang. Meski setiap hari diangkut, masih ada ribuan orang yang tercatat sebagai pengantre.

https://www.jawapos.com/nasional/huk...galkan-wamena/

Sesekali emang perlu diembargo, tarik semua tenaga dokter, perawat guru dan sebagainya
vegasigitp
tukangkredit
gundam.dynames
gundam.dynames dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.1K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan