Lhokseumawe – Kepolisian Resor (Polres) Aceh Utara, Aceh, merilis laporan sepanjang tahun 2019 kasus pelecehan seksual meningkat tajam di daerah tersebut, usia korban yang mengalami kasus itu juga bervariasi.
Kasat Reskrim Polres Aceh Utara AKP Adhitya Pratama mengatakan pada tahun 2018 lalu pihaknya hanya menangani kasus pencabulan sebanyak 14 kasus, namun pada tahun 2019 meningkat menjadi 23 kasus.
“Selama tahun 2019 lalu, memang kasus pencabulan tergolong tinggi daripada dibandingkan dengan tahun 2018, tentunya kami Polres Aceh Utara akan terus bekerja maksimal untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” ujar Adhitya Pratama, Rabu, 1 Januari 2020.
Adhitya Pratama menambahkan, selama tahun 2019 Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Aceh Utara telah menangani sebanyak 47 kasus, sementara pada tahun 2018 hanya terdapat 35 kasus dan mengalami kenaikan sebanyak 30 persen.


Apabila dirincinkan 47 kasus yang ditangani selama tahun 2019 tersebut, yaitu tujuh di antaranya adalah kasus pemerkosaan, 23 kasus pencabulan, dua kasus KDRT, penganiayaan enam kasus, dua kasus nikah siri dan kasus lainnya sebanyak tujuh kasus.
“Dari 47 kasus itu, 13 kasus di antaranya telah dinyatakan siap berkas untuk dilimpahkan ke kejaksaan atau yang lebih dikenal sebagai sudah P21, untuk segera dilakukan sidang di pengadilan,” tutur Adhitya Pratama.
Sementara 10 kasus lainnya selesai secara Alternative Dispute Resolution (ADR) atau dikenal sebagai proses penyelesaian perkara diluar pengadilan, 17 kasus masih dalam proses sidik dan juga ada yang dilimpahkan ke polres lain.
“Setiap kasus yang masuk ke Polres Aceh Utara, kami akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya, sehingga setiap masyarakat bisa mendapatkan proses hukum yang adil,” kata Adhitya Pratama. 

sumur


pelakunya pasti yahudi nyamar atau antek-antek iluminati