Dosa Yang Merusak Karir Cemerlang Bintang Sepakbola
TS
FootballStory
Dosa Yang Merusak Karir Cemerlang Bintang Sepakbola
Pesepakbola dengan nama besar pasti selalu dikenang para penggemar sepakbola, apalagi soal prestasi tidak akan ada habisnya jika kita berbincang tentang persoalan tersebut. Namun tetaplah mereka menaruh diri pada hakikat manusia sebagaimana umumnya, yang selalu punya kesalahan dan nama besar mereka tidak benar² menjadi tameng akan karir mereka. Mereka tak jarang tergelincir hingga menjadi bahan perbincangan, siapa saja pesepakbola yang dimaksud? simak selengkapnya.
Spoiler for Gonzalo Higuain:
Higuain merupakan salah seorang penyerang terbaik yang dimiliki Argentina, mengawali karir dari Real Madrid Higuain langsung menunjukkan kualitasnya sebagai pemain jempolan. Insting mencetak golnya cukup tinggi, jika sudah masuk ke kotak penalti ia berubah menjadi predator yang lebih buas. Kini ia bisa mencicipi permainan negeri pizza dengan menjadi tim utama di squad Juventus. Namun selama berkarir ia pernah melakukan kesalahan fatal yang mungkin diingat oleh footballovers. Kala itu Tim Tango harus takluk dari Jerman 1-0 di Final PD 2014 saat babak perpanjangan waktu, sebenarnya di awal laga Argentina mendapat peluang emas saat Higuain tinggal menakluki Manuel Neuer, namun apadaya Higuain malah melencengkan bola kesamping. Momen tersebut wajar jika membuat pendukung Argentina geram.
Spoiler for Roberto Baggio:
Tak perlu diragukan pada skill Baggio dalam mengolah bola, bahkan di Italia dirinya mendapat julukan "Malaikat yang bernyanyi dengan kaki". '93 mungkin menjadi tahun terbaiknya ketika ia mendapat Ballon d'Or, Fifa World Player of the Year, World Soccer Player of the Year. Namun dibalik gelar demi gelar yang ia raih terdapat 1 dosa yang akan selalu diingat oleh warga Italia. Tepat pada Final PD '94 ketika ia menjadi harapan terakhir timnas Italia namun ia gagal menuntaskan misinya, bola yang lesatkan jauh meninggi dan memberi gelar pada Negeri Samba. Hal tersebut membawa kecewa pada perasaan pendukung Italia tak terkecuali Baggio itu sendiri karena baginya momen tersebut adalah yang terburuk sepanjang karirnya.
Spoiler for Steven Gerrard:
Dirinya merupakan gelandang kebanggaan Inggris dan kota Liverpool, ia nenjadi panutan para pemain muda dan dihormati sebagai seorang legenda. 1 Momen terbaik yang pasti diingat adalah ketika dirinya mengantarkan Liverpool Merah mengangkat trofi UCL tahun 2005 tak hanya itu dirinya juga dinobatkan sebagai MOTM dilaga final. Namun seperti yang lainnya ia punya 1 dosa yang tak termaafkan, pada musim 13/14 The Reds bertengger di puncak klasemen yang dimana pada akhirnya The Reds gagal mempersembahkan trofi Liga Inggris, barangkali salah satu penyebabnya adalah pemain kebanggaannya sendiri. Gerrad melakukan 1 kesalahan besar dilaga penting kontra Chelsea, kala itu Gerrard yang sedang menguasai bola terpeleset dan dimanfaatkan Demba Ba untuk solo run dan mencetak gol. Tentunya Liverpool harus kehilangan poin dan Man'City berhasil memanfaatkan momen tersebut untuk mencuri gelar Liga.
Spoiler for Zinedine Zidane:
Baik sebagai pemain maupun pelatih Zidane membuktikan bahwa dia seorang jenius, PD 98 menjadi bukti bahwa Zidane sukses membawa Negeri Ayam Jantan menjuarai gelar Piala Dunia ditanah sendiri, 2 tahun setelahnya lagi² Zidane berhasil membawa Prancis menguasai Eropa, tak hanya di negara penampilannya di klub kian menuai banyak pujian, Zidane menjadi salah satu aktor yang membawa Real Madrid menoreh gelar demi gelar. 1 yang menjadi dosa besar ketika Zidane yang memimpin rekan² timnas Prancis di Final PD 2006, apa yang terjadi sungguh diluar dugaan. Dilaga final melawan Italia tepat saat babak kedua babak perpanjangan waktu Zidane yang sedang adu mulut dengan Materazzi kemudian mendadak berhenti didepannya dan menyundul dada bek Italia tersebut. Wasitpun tanpa ragu mengganjar kartu merah dan mengusir Zidane ke ruang ganti pemain, setelah diusut ternyata Zidane mengakui terprovokasi dengan kalimat tidak pantas yang diucapkan Materazzi yang menyinggung adik perempuannya, bahkan Zidane tak menyesali dosanya tersebut.
Spoiler for Andres Escobar:
Ia merupakan andalan lini pertanahan timnas Kolombia. Saat dirinya membela Atletico Nacional, Escobar masuk squad emas tim yang berhasil menjuarai Liga Kolombia dan Piala Libertadores. Namun semua kenangan manis itu tidaklah bertahan lama, ia tewas diusia yang baru menginjak 27 tahun. Diawali saat PD 1994 yang Escobar sendiri ditunjuk sebagai kapten tim, Kolombia memang sedang galak²nya kali itu bahkan mereka hanya kalah 1 kali dari 26 laga kualifikasi Piala Dunia. Namun momen nahas ketika timnas Kolombia bersua dengan tuan rumah USA, umpan yang coba dipotong oleh Escobar dengan membentangkan kakinya kearah gawang sendiri, alhasil bola masuk ke gawang sendiri dengan kondisi kiper yang sudah mati langkah dan Kolombia pun harus tersingkir dari turnamen akbar tersebut. Tepat 6 hari setelahnya adalah buntut dari dosa besar yang dilakukan Escobar, ia dihabisi oleh pendukungnya sendiri dengan timah panas. Pelaku diduga adalah seorang bandar judi yang rugi besar atas kelakuan Escobar. Tembakan yang mengarah ketubuh Escobar pun sebagai pembalasan dendam.