Apabila Tak Memiliki Selautan Berbagilah Dengan Setetes


Sebelumnya saya ingin bertanya pada kaskuser-kaskuser pastinya sekarang kalian sedang gencar-gencarnya muter forum-forum buat cendolin kan? Gimana jempol jari kalian? Pegel gan?! Asyik-asyik gimana gitu. Jempol di goyang-digoyang assoy. Kalo saya make telunjuk jadi jempolnya aman.

Berbagi cendol di Kaskus bagi kaskuser lain merupakan satu keasyikan tersendiri buatku. Selain menghibur diri, terdapat banyak thread menarik untuk dibaca.

Dalam rangka menebar kebaikan Kaskus cendolin. Kegiatan ini menurutku sangat keren. Kebaikan sederhana dan sangat santai untuk dilakukan tapi memberi sesuatu yang luar biasa. Meski saya gak tahu prosesnya gimana cendol tersebut bisa menjadi dalam bentuk donasi. Jujur sih saya penasaran.

Saya senang berbagi cendol meskipun di luar dari Kaskus cendolin 2020 ini. Asyik aja liat hijau-hijau terus goyang-goyang gitu serasa nampak cendol beneran di hadapanku. Kadang tertawa bila melihat gambar cendol, bata, sticker atau pun emot Kaskus yang lucu-lucu dan unik.

Kenapa saya memilih tema satu ini yaitu berbagi cendol bukan kebaikan yang lain. Saya hanya khawatir tak mampu menjaga hati sebab menuliskan sesuatu kebaikan diri membuatku merasa kurang nyaman.



Berbagi cendol dalam rangka Kaskus cendolin seperti ini pun juga baru pertama kali buatku selama ngaskus. Sesuatu yang menarik dan benar-benar meramaikan Kaskus. So, senang banget bisa ikut berpartisipasi.

Apalagi saat Ramadhan hal ini dilakukan terasa banget indahnya berbagi cendol. Baik cendol Kaskus maupun cendol beneren. Saat menanti adzan buat berbuka, saat sahur terus nyendol. Paling ngenes sih pas lagi lapar dan haus-hausnya terus nyendolin .

Berbagi cendol ke kaskuser lainnya dan berniat menuhin gelas cendolnya semampuku. Satu-satunya alasanku melakukan hal itu karena ingin mewujudkan niat untuk berbagi bagi tim medis juga lainnya.

Selama ini saya hanya bisa merasakan kesedihan bila melihat mereka yang terkapar kelelahan, alat yang seadanya bagi tim medis juga sedih waktu melihat sebuah postingan di sosmed pada salah satu rumah sakit hanya memiliki dua orang dokter dengan pakaian pelindung seadanya itu pun sudah berusia uzur. Sedih melihat postingan-postingan seorang ayah dari warga di luar negara +62 yang meminta bantuan doa bagi kesembuhan satu-satunya anaknya yang ibunya telah meninggal saat melahirkan anak tersebut. Sedih saat melihat beberapa pahlawan tim putih begitu banyak yang gugur demi tugas, tanggung jawab dan sumpah mereka sebagai dokter dan perawat. Sedih melihat para cleaning service yang antara tugas dan ketakutan untuk membersihkan segala peralatan bagi yang terkena virus. Mereka semua harus tetap memilih maju meski kekhawatiran menghantui. Sedih melihat para jenazah yang ditolak. Mungkin kata mereka "Apa salah kami? Tapi yah harus berkata apa semua orang ketakutan tertular.  

Saya pun ingin mengucapkan terima kasih kepada KasKuskarena bisa mewujudkan niatku ini. Hal mudah dengan berbagi cendol dan hanya terlihat sebagai hiburan namun berdampak besar bagiku. Dan saya pun tak perlu mengetahui kepada siapa saja saya berbagi. Itu bisa menghindarkan diri dari riya.

Di luar dari berbagi cendol di Kaskus. Saya ingin menceritakan kebiasaan dari warga di tempat saya tinggal. Dalam rangka Ramadhan. Ada kewajiban bagi tiap-tiap keluarga untuk berbagi makanan berbuka puasa di Mesjid. Di mana setiap warga akan memperoleh giliran. Pembagian tersebut di susun berdasarkan deretan rumah. Biasanya maksimal 15 kepala keluarga atau yang mewakili dalam rumah tersebut.

Ada juga kebiasaan lainnya bagi warga tempat tinggalku untuk menebar kebaikan yaitu sumbangan warga untuk pembangunan Mesjid yang juga didonasikan buat anak yatim, kaum dhuafa (fakir miskin) juga bagi amil zakat.





Saya pun ingin bercerita tentang sebagian kebaikan-kebaikan dari sahabat-sahabat dumayku yang tercinta yang berbagi kepadaku di saat-saat saya mengalami musibah atau pun mereka berbagi dikarenakan kepercayaan dan kasih sayang mereka terhadapku. Dipercaya oleh orang lain merupakan sesuatu yang membahagiakan. Saya benar-benar merasa memiliki keluarga, saudara yang benar-benar tulus mencintai dan menyayangiku. Meskipun kami belum sekalipun bertemu, tapi rasa persaudaraan itu tumbuh. Saya menemukan mereka di sebuah grup GUU. Beberapa dari mereka merupakan kaskuser. Terima kasih yah buat sahabat-sahabatku. I love you of all.

Kebaikan yang kita terima maupun kita beri akan memberi kelapangan pada hati kita, menambah rasa cinta dan kasih sayang di hati serta memberi kepuasaan tersendiri.




Yuk kita berbagi kawan meski dengan cara yang sederhana, cara kecil atau pun hanya menyingkirkan batu di jalan. Atau yang lebih mudah dan benar-benar tak diketahui siapa pun kecuali diri kita dan Tuhan kita adalah dengan berdoa. 

Atau dengan berbagi cendol bagi teman-teman Kaskuser.