Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

orangkreatif01Avatar border
TS
orangkreatif01
Zina Di Balik Kerudung
Zina di Balik Kerudung

Part-1



****
Aku menggendong ransel setelah semua rapih tertata. Tidak ada yang aku bawa selain satu buah buku tulis dan pensil, beserta uang yang tersisa dan juga mukena ke dalam tas gendong milikku.

Sore ini, adalah waktu yang tepat bertemu seseorang yang amat aku rindukan. Telah lama ingin membelai ilalang panjang, membiarkan kerudungku membelai bunga-bunganya yang mirip bulu kucing. Serta bunyi percik air di tempat wudhu surau saat waktu subuh, dengan tawa-tawa riang para santri yang telah menunggu kawannya untuk berangkat berjamaah.

Tempat itu adalah tempat yang pertama kali aku tuju untuk pulang sebelum rumah Emak. Di sana, aku mendapatkan sosok Bapak yang hilang dalam kehidupanku, barangkali beliau memang dikaruniakan oleh Tuhan untuk kami. Tuan Guru untukku dan untuk kawan-kawan seperjuangnganku dari gumpalan awan yang lekat menutupi cahaya, ke dalam masa depan yang lebih cerah bersama kehangatan yang selalu kami resakan bersama dzikir yang beliau ajarkan.

"Kalau gundah, ingat Allah. Ingat Allah saat lapang maupun sempit. Niscaya Allah akan selalu merahmati kita." begitu kata beliau waktu itu. Tepat saat beliau hendak melepas kami merantau ke Ibu Kota di gerbang Pesantren.

"Wanita tak lazimnya merantau. Tapi tak ada larangan wanita merantau, apalagi dengan udzur syar'i. Insyaa Allah, agama selalu akan memudahkan kita." lanjutnya.

Kami mengangguk. Mengucap salam lantas bergegas menaiki mobil milik orang kaya yang akan membawa kami ke Ibu Kota.

***

Surau telah mengumandangkan adzan, beberapa waktu lagi akan diadakan shalat berjamaah seperti biasanya. Aku baru sampai dari Ibu Kota ke sini beberapa detik lalu, menghabiskan waktu tiga jam di perjalanan dengan desiran darah dan dada yang berdegub kencang.

Aku ikut menjadi jamaah shalat meski telat. Mengambil tempat di shaf paling belakang, mengucap salam pada saat jamaah laiin masih takzim berdzikir memuji Tuhannya.

Aku mengikuti jamaah lain sampai selesai. Untuk nanti meniatkan menemui Tuan Guru selepas isya.

***

Aku diantarkan salah satu santri tepat ke depan Tuan Guru langsung. Santri itu telah meminta izin terlebih dahulu bahwasannya ada santri yang merantau dari Ibu Kota pulang hendak menemui Tuan Guru.

Aku masuk perlahan-lahan menghadap Tuan Guru bersama deguban jantungku yang semakin dekat ke tempatnya semakin kencang. Tampak ruangannya masih sama seperti tiga tahun lalu, kursi terbuat dari kayu jati yang kokoh dengan ukiran yang indah. Beberapa potret tokoh-tokoh besar bertengger rapi di dindingnya.

Aku duduk di tempat yang telah dipersilakan. Setelah mengucapkan salam. Aku memandang wajah Tuan Guru yang masih terasa sama seperti tiga tahun lalu, di sebelahnya duduk istrinya Nyai Asih tersenyum ramah yang terpaut usia dua puluh tahun dengan Tuan Guru. Beliau adalah istri ke dua, dipinang tiga tahun lalu selepas Nyai Panembanan---istri pertama---meninggal dunia.

Aku mencium ke dua tangan mereka, sambil mengucap salam lalu duduk perlahan sebagaimana yang diperintahkan.

"Wa'alaykumussallam, Nak."

"Apakah kau baik-baik saja, Nak Ratna? Tanganmu gemetar? Ada masalah apa sehingga membuatmu jauh datang kemari dari Ibu Kota?" tanyanya.

Untuk beberapa detik kemudian aku masih bergeming. Seperti tak mendengar pertanyaan Tuan Guru padakku, tak menjawab pertanyaannya dan mulutku tetap terkatup rapat tak berniat menjawab cukup lama.

Terlalu malu.

Hanya mata yang tidak bisa bohong. Aku menatap Tuan Guru yang sudah bagai ayahku sendiri, tapi apakah aku sekarang pantas mengakui beliau adalah ayahku?

Tuan Guru seperti memahami apa maksudku. "Sesuatu yang besar" gumamnya. Ia menoleh ke arah Istrinya. Mengisyaratkan agar aku dibawa ke salah satu kamar.

"Nyai saja yang bertanya kepada Ratna. Mungkin dia akan lebih terbuka kepada Nyai daripada Aku."

Nyai Asih mengangguk paham. Mengarahkanku menuju kamar.

Bersambung....
bukhorigan
redbaron
nunuahmad
nunuahmad dan 13 lainnya memberi reputasi
14
4.7K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan