MnsukraAvatar border
TS
Mnsukra
Titik Dusta

quotesgram.com


Berjejer para pencari ilmu dari kalangan laki-laki yang mulai beranjak dewasa. Berjalan menuju area kampus yang penuh ambisi dan asa. Wawancara yang digelar membuat tubuh berdebar. Seolah sedang menanti nasib hitam dan putih. Tes itu pun disudahi dengan kertas putih berisikan nama-nama yang beruntung. Ada yang murung tanda kecewa, ada yang diam menganggap biasa, dan ada pula senyum lebar sukacita tanda bahagia.

Sementara, ada seorang laki-laki biasa, sendiri, dan sibuk mengitari sekelilingnya. Melihat-lihat suasana, mahkluk hijau, dan benda mati yang bernilai estetika.

Etika kode etik mahasiswa terus diupayakan saat masa ospek. Mereka yang dirinya merasa senior menjadi lebih tahu dan paham tentang kampus. Padahal jika ditanya sebab 'Indonesia makin misikin sekian tahun?' Mereka tak bisa menjawabnya. Mental-mental pencari suaka ketenaran dan harga diri lebih dominan daripada mereka di pojokkan, memperhatikan arahan, dan menahan diri untuk menujukkan 'Ini saya dan saya adalah yang terbaik disini,' Iya, era pamer yang merajalela.

Mau sepintar dan secerdas apa pun jika tak bisa pamer kau akan tetap jadi pecundang. Sesekali, itu kau dapatkan. Namun, seiring waktu kau mampu jua. Menempatkan diri di posisi tertinggi sesuai dengan keterangan kemampuanmu. Cibiran per cibiran datang bagai debu yang melekat di baling-baling kipas angin. Mengepul dan menghitam. Saat itu bersihkanlah jiwa kotor itu dengan air detergen pecipta roh baru. Misalkan, roh baru itu adalah wanita yang berhasil menautkan hatimu padanya. Yang dimana saat kau diam dan patah arah, ada Ia yang hadir melewatimu. Kau pun melihatnya, begitu juga Ia, dan saat itu jantung yang memompa darah berjalan lebih cepat mengalir sehingga darah itu menjadi sebab kau muda. Merasa muda untuk melakukan segala hal.

Setiap kau memandang wanita itu. Dimana pun Ia berada kau seperti puing-puing plastik daur ulang. Siap digunakan sebagai alat peraih masa depan. Cerah dan berwarna itu kan yang kau inginkan. Sama, aku juga demikian. Tapi, rasanya tak mudah mencapainya lalu mengatakan 'Aku Suka Kamu' sungguh tak mudah. Apalagi dia sudah benar-benar jauh ada di seberang pulau jawa. Sedang kau di Sumatera, diam di kampung halaman. Rindu yang kau pikirkan. Begitu juga dengan aku. Mari kuberitahu suatu hal dalam hidupku ketika mengilhami cinta pada seorang wanita di seberang pulau Jawa.

Suatu ketika di sebuah kelas yang berisikan beberapa orang sedang menunggu dosen yang mengajar. Sementara aku duduk di pojokkan sambil harap cemas menunggu balasan pesan whatsapnya. Saat kubaca huruf yang keluar hati menggelayut menciptakan senyum. Heran kawan melihatku. Tapi, rasa itu begitu nyaman hingga lupa kosakata cita-cita. Mungkin yang keluar adalah janji sehidup semati di sebuah acara perkimpoianku dengannya yang mungkin 3 tahun lagi. Setelah itu, aku melihat ada seorang anak buah cinta kami berdua, dan cuplikan pertengkaran yang mengeratkan. Hingga kulihat ada air mata kesedihan. Ia meletakkan kepalanya kepundakku dan aku menghiburnya. Sangat menyentuh sekali momen itu.

Bahkan, disaat kantuk yang tertahan sambil mendengar ucapan dosen yang menginspirasi, imajinasi itu berlanjut. Namun, aku pun terkejut bukan main. Status whatsapnya bukan fotoku yang bersanding dengan wajahnya. Terang sekali gabut itu menyelimuti hati yang sempat halu bahagia. Ternyata Ia tak sanggup setia. Berulang kali ku katakan aku mencintainya dengan rasa yang terkubur lama. Meski berfikir Ia yang satu-satunya dan yang pertama kucintai. Setia kata hatiku, tapi tak cukup bagi dia.

Berkali-kali Ia haturkan kode-kode manja. Melalui lantunan lagu yang sengaja Ia kirimkan. Kudengar seksama. Bergetar di dada. Berdaya cintaku yang sempat bersemi diangkara janji. Berat untuk ku lupakan, sepiku kini berubah ramai, seolah Ia dekat padahal tidak.

Kata orang jatuh cinta itu sebuah kebodohan. Tapi, bagiku dia inspirasi. Memantikkan asmara yang dulu hilang asanya. Memberi pewarna di hidupku yang pernah gelap. Dia bagaikan gelombang yang selalu mengantarkan kapal hatiku ke berbagai pulau indah, yang di dalamnya berisi hewan dan tumbuhan langka.

Sampai pernah ku buatkan sebuah cerita Cinderela yang mengibaratkan dia. Melalui pesan whatsap berkali-kali ku kirimkan. Tak peduli sesibuk apa yang kupentingkan hanya dia. Sang Cinderela anggun nan perkasa. Lalu, aku ibaratkan sebuah monster buruk rupa yang punya harapan untuk memilikinya. Semakin tak terduga jalan cerita, pun panjangnya kata-kata. Itu demi menghibur dia kala dia sepi tak bernyawa.

Kau tau? Saat itu ku tanamkan dalam diri sebuah ke ikhlasan dalam memberi. Bukan berharap untuk miliki. Bukan juga mencintai lebih. Karna dengan begitu aku bebas berekspresi. Sebagaimana dulu kau pernah katakan 'jadi diri sendiri.' Maka kulakukan.

Namun, wanita tetap wanita. Dominan rasa bukan logika. Sebesar apapun perhatian yang kau beri maka akan kalah ketimbang mereka yang selalu hadir setiap hari. Iya, aku menghilang. Dengan air mata menggenang, sebab aku tak sanggup menikmati cinta dia yang masih setengah hati.

Dusta yang kuterima bertambah perih bila kulanjutkan kisah ini. Hingga kini aku belum menemukannya berada dekat. Bahkan wajahnya pun aku tak tau. Sungguh aku masih mencintainya dengan rasa yang tertinggal, namun tak akan pernah kuwujudkan untuk menetap padanya.

Kira-kira begitulah adanya. Aku menikmati dusta yang ia beri. Tanpa komunikasi layaknya hujan yang tiba-tiba datang kemudian kilat dan petir meneriakkan apa kabar kepada bumi. Sekian hari, bahkan sekian tahun aku masih merindunya untuk bertemu lalu bilang aku tidak apa-apa dan aku bahagia karna tak bersamamu. Aku lebih baik daripada yang kau bayangkan.

Salam hangat derita malam kamis bagi kalian kaskuser.

emoticon-Cendol Gan
little.sirius
ryammaryam
tien212700
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
362
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan