Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

netral.newsAvatar border
TS
netral.news
Tesla Lebih Pilih Berinvestasi Pabrik Mobil di India Ketimbang Indonesia,Ini Sebabnya



Elon Musk akhirnya memutuskan Bangalore India sebagai pusat pengembangan teknologi dan produksi mobil listrik Tesla, di luar Silicon Valley Amerika Serikat. Sebelumnya ramai diberitakan, Tim Elon Musk berencana menjajaki investasi di Indonesia setelah dilobi Presiden Joko Widodo dan Menko Maritim Luhut Pandjaitan.

ADVERTISEMENT

Mantan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan pilihan Tesla jatuh ke India bukan tanpa alasan. Arcandra menjelaskan ada lima poin penting dari terpilihnya India untuk pengembangan Tesla. Berikut penjelasannya.

Indonesia Tak Masuk Pertimbangan Elon Musk

Secara tak langsung Arcandra mengatakan bahwa Indonesia sebetulnya belum masuk radar Elon Musk untuk pengembangan dan produksi mobil listrik Tesla. Elon Musk mempertimbangkan 2 negara, yakni India dan Israel.

"Kalau Tesla ingin mengembangkan technology centre-nya di luar Amerika Serikat (AS), secara logika mereka akan mencari kota yang ekosistemnya mendekati apa yang ditawarkan oleh Silicon Valley. Dua kota di dunia yang mendekati persyaratan ini adalah Tel Aviv di Israel dan Bangalore di India," kata Arcandra seperti dikutip kumparan dalam akun Instagram pribadinya, Rabu (24/2)

Israel dan Bangalore Sudah Lebih Dulu Unggul di Bidang Teknologi

Pertimbangan Elon Musk terhadap kedua negara tersebut, lanjut Arcandra, adalah soal ekosistem seperti ketersediaan sumber daya manusia yang sangat terampil di bidang IT dan engineering, technology chips yang mutakhir, dan venture capitalist (pemodal) yang berani mendanai proyek startup yang berisiko tinggi.

Bila merujuk pada pertimbangan tersebut, Bangalore dan Tel Aviv jadi opsi yang dipilih. Kedua 'Silicon Valley' di luar AS tersebut juga telah menjadi pusat pengembangan teknologi bagi raksasa perusahaan otomotif, elektronik hingga teknologi dunia.

Mercedes-Benz, Great Wall Motors, General Motors, Continental, Mahindra & Mahindra, Bosch, Delphi and Volvo sudah lebih dulu berada di Kota Bangalore. Sementara itu, Tel Aviv menjadi pusat pengembangan teknologi bagi perusahaan seperti Intel, IBM, Google, Facebook, Hewlett-Packard, Philips, Cisco Systems, Oracle Corporation, SAP, BMC Software, Microsoft, dan Motorola.

Ketertarikan perusahaan dunia di Bangalore dan Tel Aviv tidak terwujud dalam waktu singkat. Arcandra menyebut Tel Aviv dan Bangalore memulainya dengan keunggulan di bidang sumber daya manusia. Teknologi IT yang berkembang dan masuknya para pemodal adalah hasil dari kerja keras para talenta yang berkualitas tinggi.

"Mereka bisa membuktikan bahwa hasil kerja mereka tidak kalah dari talenta yang berasal dari AS. Kepercayaan ini tidak dibangun dalam hitungan bulan tapi puluhan tahun," tambahnya.


Pembangunan pabrik gigafactory Tesla di Jerman, yang berpotensi mengganggu ular tidur. Foto: Reuters

Meski kedua negara memiliki keunggulan di bidang ekosistem SDM dan teknologi, namun Tesla akhirnya memutuskan India sebagai lokasi pengembangan teknologinya.

Bangalore Punya Akses Pasar Yang Sangat Besar

Arcandra menilai, Elon Musk memiliki beberapa pertimbangan dengan mendahulukan Bangalore sebagai pusat pengembangan teknologi di luar AS. Di Bangalore, Tesla tidak saja mendapatkan ekosistem IT terbaik, tapi juga bisa mendapatkan akses pasar yang sangat besar.

"India adalah negara dengan jumlah penjualan mobil ke-empat terbesar di dunia setelah China, AS dan Jepang," tuturnya.

Biaya Tenaga Kerja di Bangalore Lebih Murah

Pertimbangan kedua adalah soal biaya tenaga kerja yang lebih murah dibandingkan dengan Tel Aviv. Biaya hidup di Tel Aviv sekitar 3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan Bangalore. Rata-rata gaji pegawai juga 3 kali lebih tinggi di Tel Aviv. Biaya hidup di Tel Aviv lebih tinggi dari London, Sydney, dan Berlin.

"Biaya hidup di Bangalore bahkan lebih rendah dari Jakarta," tambahnya.

Indonesia Harus Belajar Untuk Punya Daya Tarik

Arcandra menambahkan, keputusan investasi Tesla yang memilih India tentu bisa menjadi pembelajaran bagi Indonesia. Bahwa seluruh negara kini terus berlomba memberikan daya tarik kepada investor. Indonesia memiliki natural resources yang luar biasa dan potensi human resources yang tidak kalah di dunia.

"Tapi memastikan bahwa kedua aset strategis itu bisa membentuk sebuah ekosistem yang memberikan daya tarik bagi investor, tentu menjadi tantangan yang tidak mudah dibangun dalam sekejap. Insya Allah," tutupnya.

***

https://m.kumparan.com/kumparanbisni...F8ERimgf2/full
Diubah oleh netral.news 26-02-2021 12:07
bebekberbulu
selldomba
selldomba dan bebekberbulu memberi reputasi
2
1K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan