Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kyaimaarufaminAvatar border
TS
kyaimaarufamin
Kendaraan Amfibi Tenggelam Saat Latihan, 9 Marinir AS Tewas
Setidaknya sembilan anggota Korps Marinir Amerika Serikat (AS) tewas dalam kecelakaan kendaraan amfibi (AAV) pada musim panas lalu. Hasil penyelidikan terhadap kecelakaan yang dianggap sebagai bencana itu menemukan kegagalan demi kegagalan yang menyebabkan tragedi tersebut.

Pada Juli tahun lalu, sebuah AAV yang ditugaskan di Bravo Company, Batalyon Tim Pendaratan Batalyon 1, Marinir ke-4, bagian dari Unit Ekspedisi Marinir ke-15, tenggelam di lepas pantai California saat kembali ke dok transportasi amfibi USS Somerset dari Pulau San Clemente.

Baca juga: Kecelakaan dalam Latihan, 1 Marinir AS Tewas dan 8 Lainnya Hilang

Hasil penyelidikan menemukan bahwa kecelakaan itu disebabkan kegagalan pemeliharaan, perintah evakuasi yang tertunda, dan kegagalan untuk melatih personel yang berangkat dengan benar tentang prosedur keselamatan AAV, di antara masalah lainnya.

Baca Juga:

Korea Utara Akui Uji Coba Dua Rudal Taktis Tipe Baru
Terungkap, AS Pernah Ingin Buat Jalur Alternatif Terusan Suez Melalui Israel
Pertama sejak Biden Jadi Presiden, AS Bantu Palestina Rp216 Miliar



Saat kendaraan amfibi 26 ton kembali ke Somerset setelah latihan pantai pada 30 Juli, air bocor ke lambung AAV dari berbagai lokasi. Semua AAV bocor, tetapi lebih banyak air dari biasanya yang bocor karena berbagai kegagalan pemeliharaan.

Selain beberapa kegagalan integritas kedap air, kendaraan juga mengalami beberapa kerusakan mekanis serius lainnya, mulai dari transmisi ke generator, yang berdampak pada empat pompa lambung kapal untuk mendorong air keluar dari kendaraan. Sistem komunikasi juga terpengaruh.

"Ketika air mencapai pergelangan kaki sepatu bot, komandan kendaraan mulai mengibarkan bendera November, spanduk biru dan putih yang menandakan bahwa kendaraan yang ditularkan melalui air dalam kesulitan dan membutuhkan bantuan segera, tetapi tidak ada perintah untuk mengungsi," kata penyelidikan.



"Komandan mengibarkan bendera marabahaya biru dan putih selama 20 menit tetapi tidak menggunakan opsi pensinyalan piroteknik yang tersedia," sambung laporan itu seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (26/3/2021)
0
513
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan