Nasionalisme sering digaungkan, kata-kata itu sering menjadi pembakar semangat berkebangsaan. Namun kalau kita telusuri lebih dalam kok semakin membingungkan tentang nasionalisme ini.

Sebelum membahasnya kita kutip dulu apa yang dimaksud nasionalisme oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Pusat Statistik



Jadi nasionalisme artinya pasti atau tidak? Menurut ane tidak, karena dapat digunakan oleh kedua belah pihak yang saling berperang, bertentangan bahasa alusnya berkonflik.



Contoh, orang Papua sekarang ingin melepaskan negaranya untuk merdeka mereka mengatakan bahwa ini nasionalisme. Sedangkan orang Indonesia secara umum atau orang Papua yang pro Indonesia mereka juga mengatakan atas dasar nasionalisme.

Jadi terlihat rasa nasionalisme dipakai oleh kedua pihak yang bersebrangan, kalau kita tarik ke masa lalu juga kita akan kebingungan seperti pahlawan nasional Pangeran Diponegoro itu pemberontak atau pejuang nasionalisme?

Lalu, Danudirja Setiabudi atau Ernest Douwes Dekker, dia itu pengkhianat negaranya Belanda atau pahlawan nasional dari Indonesia?



Jadi kita tak pernah tahu nasionalisme itu sebelum di praktekkan dalam wujud yang nyata. Bahkan istilah nasionalisme itu juga membingungkan di banyak kisah tentang kehidupan manusia yang berperang.

Seperti Inggris dan Amerika Serikat, punya latar belakang yang sama, sejarah yang sama, tradisi, bahasa, budaya hingga agama yang sama. Tetapi mereka terpisah karena hal yang sederhana, yaitu tidak mau menbayar pajak.

Lalu mereka berjuang atas dasar nasionalisme, padahal tanah yang diduduki pun bukanlah tanah mereka, tapi tanah suku Indian. Inggris pun sebaliknya mereka berjuang agar Amerika membayar pajak atas nama nasionalisme. Jadi cukup membingungkan bukan!



Kemudian Hawai yang masuk wilayah Amerika Serikat, apakah Hawai di jajah Amerika Serikat? Atau mereka bergabung menjadi satu negara? Definisi ini hal yang sangat absurd. Kalau satu saat Hawai merdeka dari Amerika, bisa saja mereka anggap Amerika adalah penjajah.

Kasus-kasus seperti ini terjadi banyak di seluruh dunia, misal Catalonia ingin melepaskan diri dari Spanyol, bahkan yang sudah terpisah seperti Korea utara dan selatan, Sudan utara dan selatan, bahkan Indonesia dan Malaysia serta Timor Leste.

Kenapa terpisah? Untuk kawasan asia tenggara hal itu disebabkan perbedaan siapa yang menjajah wilayah tersebut di masa lampau, jadi secara tak langsung dalam konteks akademis negara asia dan afrika bisa disebut negara yang gagal dalam menemukan nasionalisme.



Contoh simplenya di Papua dan Papua new Guinea, kenapa yang menentukan batas wilayah bukan orang Indonesia atau orang Papua? Jelas yang menentukan batas wilayah adalah penjajahnya.



Jadi disini ketika ada orang Papua yang menyatakan ingin merdeka karena sudah dijanjikan Belanda menjadi ambigu, padahal kalau mau jujur satu pulau Papua itu adalah masyarakat Papua seutuhnya, tapi kemana mereka ketika bagi-bagi kue perbatasan itu terjadi, mereka sama sekali tak diajak berunding dan dilibatkan dalam menentukan bentuk negaranya sendiri?



Walau Indonesia diremehkan karena pepera (penentuan pendapat rakyat) 1969 dianggap bermasalah, tapi setidaknya orang Papua hadir disana dalam menentukan pilihannya. Dan sudah diakui PBB, sedangkan negara kolonial tidak melakukan hal itu.

Namun sesuai prinsip hukum internasional “uti possidetis juris”, yaitu prinsip untuk menentukan batas wilayah sebuah negara yang sebelumnya dijajah. Maka Wilayah Indonesia itu termasuk Papua adalah satu kesatuan karena dulunya milik Hindia Belanda, maka itu Timor Leste diluar dari Hindia Belanda.

Lalu kalau ada yang ingin merdeka karena Nasionalisme, tentu semakin bingung. Apakah itu nasionalis atau pemberontakan.



Yah, Nasionalisme semakin absurd, namun inilah kehidupan manusia harus ada rasa itu. Rasa berbangsa, rasa bertumpah darah dan rasa berbahasa yang sama.

*******

Intermezzo sedikit karena pembahasannya sudah selesai, jadi ketika ada orang mengatakan ingin merdeka karena ras yang berbeda di Indonesia dan mengatakan ini adalah nasionalisme patut dipertanyakan? Nasionalisme atau ingin memimpin dan jadi raja?

Membicarakan ras dari zaman lampau asia tenggara ini sudah bercampur baur rasnya, mirip dengan Australia, beraneka ragam ras masuk semua.



Prinsip Indonesia diperkenalkan oleh Danudirja Setiabudi atau Ernest Douwes Dekker, lebih dikenal Dr. Setia Budi, yang memiliki darah Belanda dari ayahnya, Jan Douwes Dekker. Sedangkan sang ibu, Louisa Neumann, berdarah separuh Jawa dan separuh Jerman.

Dalam konstitusi dia masuk sebagai warga negara Belanda, namun ia menyatakan berkhianat pada Belanda karena sumpah setia pada budi pekerti, jadi yang dimaksud orang Indonesia adalah orang yang tinggal di Indonesia, sumpah setia pada Indonesia, berdedikasi untuk Indonesia latar belakang rasnya mereka tak dipermasalahkan.



Di Indonesia sekarang ini banyak pihak-pihak tertentu yang jahat, sampai mengklaim kami pribumi dia pendatang! Kami pribumi itu Arab,Bule, Cina pendatang. Tentu saja secara historis pendapat itu mentah karena dna orang Indonesia etnisnya berasal dari imigran. Tapi kalau memang pendapat itu mau diberlakukan, maka etnis Papua yang paling berhak mengklaim dan mengatakan dirinya orang pribumi di Indonesia.

Karena etnis lainnya baru datang ke nusantara 1500 tahun SM, bahkan etnis Aceh, Jawa, Bali dan Madura baru datang 500 tahun SM sedangkan etnis Papua rbuan tahun sebelum itu, ketika nusantara masih kosong, masih banyak hewan purba, etnis Papua sudah ada di nusantara.

Jadi kalau mau main pribumi-pribumian, Indonesia ini tanahnya orang Papua.





Namun Indonesia saat ini adalah tanah multi ras, multi budaya, multi bahasa. Jadi silahkan membangun Indonesia ini bersama-sama, jangan juga menyudutkan ras tertentu karena kita dibalut oleh kata "Bhineka Tunggal Ika".



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik, klik, klik
Pic : google