mangdana1984Avatar border
TS
mangdana1984
OCEHAN BIADAB SEORANG PELAKOR

Ada kebanggaan tersendiri jika sudah bisa menaklukan seorang pria. Apalagi jika korbanku itu kaya dan beristri. Kepuasan memenangkan pertarungan dengan istri sah itu benar-benar menjadi candu dalam hidup ini.

Mas Adnan bukan korban pertamaku, tapi ia yang paling sulit ditaklukan. Tarik ulur perceraiannya saja berlangsung satu tahun. Namun, kepuasannya juga sebanding. Tanpa perlu bersitegang dengan istri sahnya, aku telah menang.

Aku telah selesai memulas wajah. Tampilanku kini makin glowing dan memesona pasti. Saatnya memakai lingerie yang modelnya paling erotis.

Kini, takkan ada wanita yang dapat menyaingi Ela Raharjo. Akulah ratu sejagat malam ini. Akan kubuat mas Adnan terkapar menggelepar.

Saat keluar kamar, aku melapisi lingerie dengan piyama tidur. Tak mungkin’kan berpenampilan seksi di luar kamar. Bagaimana kalau kepergok orang tua.

“Mas,” bisikku pada lelaki yang tengah tertidur di sofa. Saking lama menunggu, suamiku sampai pergi ke alam mimpi.

Kuelus wajahnya dari mulai pipi, lalu merayap ke hidung, mata, naik ke kening. Setelah itu turun kembali ke pipi sebelahnya hingga dagu.

Karena sentuhannya berulang, mas Adnan terbangun juga. Kelopak matanya perlahan terbuka. Lalu, tangannya cepat menangkap jari ini. Dengan sigap ditarik tubuhku hingga wajah kami bertemu.

“Ini di ruang depan,” bisikku. Refleks lelaki itu bangun hingga aku pun terangkat. Ia mengedarkan pandangan sebentar untuk memastikan ucapanku benar.

Setelah sadar, langsung saja lelaki itu menuntunku menuju kamar. Selanjutnya kami pun melaksanakan adegan panas malam pertama dambaan pengantin baru.

*

Mas Adnan memboyongku ke rumah kedua miliknya. Sebenarnya aku dongkol sebab Ini bukan tempat tinggal utama.

Memang, sih rumah ini tak kecil. Untuk ditempati kami berdua terlalu besar malah. Bangunan dua lantai ini pun berdesign mewah. Dindingnya didominasi kaca seperti rumah modern pada umumnya.

Hanya saja tetap bukan yang utama. Aku pernah melihatnya dari kejauhan. Dan itu mewah sekali.

Huh, kenapa juga wanita pecundang itu tetap ada di sana bersama anak-anak bodohnya. Harusnya dia sadar diri kalau nyonya Adnan Saputra sudah diganti oleh Ela Raharjo.

Sejujurnya aku tak sabar ingin mengusir wanita dan anak-anak sialan itu. Aku tentu harus menguasai seluruh kekayaan mas Adnan, tanpa diganggu siapa pun.

Tentang anak-anaknya, aku tak peduli. Mereka bagiku tak lebih dari makhluk menyebalkan yang tak harus ada di muka bumi.

But, saat ini aku tak boleh memperlihatkan keinginan itu. Tahan dulu sampai mas Adnan benar-benar terikat padaku. Jadilah ibu peri baik hati untuk sementara waktu. Jangan menampakkan wajah asli

“Makasih, ya, Mas. Rumahnya indah banget. Aku terharu!”

Kupeluk lelaki yang membawaku masuk ke dalam ruangan. Aku sengaja mencolok mata agar bisa keluar air dari dalamnya. Jelas, dong harus terlihat sangat terharunya.

“Aku beruntung banget punya suami sebaik Mas Adnan. Aku benar-benar bahagia!”

Mas Adnan mengeratkan pelukan. Ia mengelus rambut dan punggungku lembut. Aku yakin hati pria ini sedang berbunga-bunga mendapat pujian istrinya.

“Kita lihat ruangan lain, yuk!” ajak mas Adnan sambil menggandeng tanganku.

Dengan menempelkan kepala di lengannya, aku mengikuti langkah pria ini. Hmm, barang-barang di rumah ini lux semua. Tataan ruang juga peletakan furniturnya elegan.

Meski jabatan mas Adnan hanya manajer, ia punya warisan ayahnya yang meninggal satu tahun lalu. Jadilah kekayaan yang dimiliki lebih dari gaji manajer.

Mas Adnan bilang sudah lama ingin berhenti jadi manajer sebab akan membuka usaha sendiri. Namun, selalu ditahan oleh bosnya karena dia salah satu pegawai handal. Makanya terus-terusan diberi kenaikan gaji dan tunjangan.

Aku, sih tak peduli yang penting uang mengalir ke rekening. Mau dapat darimana tak jadi bahan pikiran. Aku hanya fokus bagaimana bisa menghamburkan uang dan bersenang-senang.

*

Sepulang bulan madu, mas Adnan kembali masuk kerja. Sementara aku tidak lagi bekerja sebab diminta olehnya berhenti. Aku menuruti itu sebab memang keinginanku juga sama hanya ingin jadi nyonya. Uang ngalir tanpa perlu banting tulang dan peras otak.

Dalam mengisi hari-hari aku menghabiskan waktu shoping, ke salon, kumpul bareng teman-teman, jalan-jalan dong pastinya. Apalagi coba selain memanfaatkan kekayaan suami.

Selain itu aku juga harus eksis di IG, Fb dan semua kanal medsos. Tujuannya pamerlah biar kejang-kejang semua mantan-mantanku. Tentu saja netizen-netizen julid itu akan makin dengki. Rasanya puas banget.

Pekerjaan rumah? Enggak banget! Biar semua ART yang kerjakan. Aku tak sudi sedikit pun menyentuhnya meski hanya membuatkan kopi untuk mas Adnan.

Ah, Rida, Rida enak bener, ya jadi ratu pengganti kamu.

Jangan salahkan aku yang telah mengambil suamimu. Berkacalah pada diri sendiri kenapa Adnan sampai menceraikanmu.

Rida, kamu itu terlalu tolol jadi perempuan!

*

Ocehan biadab seorang pelakor ini bisa teman baca di novel WAJAH ASLI ISTRI BARUKU, ebooknya tersedia di Play Store
ciptoroso
suhartojaya
bukhorigan
bukhorigan dan 2 lainnya memberi reputasi
-1
833
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan