Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

db84x4Avatar border
TS
db84x4
Rupiah Melemah ke 15.537, Pasar Soroti Pernyataan Joe Biden soal Rudal di Polandia
Reporter Moh. Khory Alfarizi
Editor Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 16 November 2022 17:20 WIB
Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan


TEMPO.CO, Jakarta- Nilai tukar rupiah melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu, 16 November 2022 di level Rp 15.537 terhadap dolar AS atau merosot 62 poin.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan, sebelumnya kurs rupiah bahkan sempat melemah hingga 85 poin. Pada perdagangan sebelumnya, rupiah ditutup di angka 15.537 per dolar AS.

Ia menjelaskan sejumlah faktor yang mendorong rupiah melemah pada hari ini. Salah satunya berasal dari faktor eksternal akibat kenaikan awal safe-haven dolar AS gagal setelah perdagangan yang bergejolak pada hari Rabu ini.

Dolar AS menguat, kata Ibrahim, karena para pedagang merespons pernyataan Presiden AS Joe Biden soal rudal yang menyebabkan ledakan di Polandia mungkin tidak ditembakkan dari Rusia.

Sedangkan Anggota NATO Polandia dan Ukraina mengatakan ledakan yang menewaskan dua orang di sebuah kota dekat perbatasan mereka disebabkan oleh roket buatan Rusia. Hal itu meningkatkan kekhawatiran eskalasi perang.

“Namun, Biden mengatakan senjata itu mungkin tidak ditembakkan oleh Rusia, meskipun penyelidikan sedang berlangsung,” ucap Ibrahim.

Sedangkan dari sisi internal, pelaku pasar terus memantau perkembangan Rancangan Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK). Turunan dari Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja yang memiliki nilai strategis dan penting untuk proses pembangunan Indonesia yang berkelanjutan, adil, dan berdaya saing.

“Sektor keuangan yang kuat sangat penting dan strategis dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. Termasuk untuk meningkatkan perekonomian Indonesia menjadi negara maju menuju tingkat pendapatan tinggi adil dan merata,” tutur Ibrahim.

Oleh karena itu, kata dia, sektor keuangan harus memiliki fungsi intermediasi kuat, stabil, kredibel, dan inklusif serta memiliki nilai strategis. Sehingga perlu adanya ikatan kuat tentang regulasi yang jelas guna meningkatkan kepercayaan masyarakat baik industri sektor keuangan maupun non keuangan.

Munculnya RUU P2SK, Ibrahim berujar, karena sektor keuangan di Tanah Air masih memiliki banyak permasalahan fundamental yang perlu dibenahi. Di antaranya proporsi aset sektor keuangan belum merata dan peran sektor perbankan sebagai salah satu sumber pendanaan jangka pendek masih dominan.

“Kemudian, porsi aset di industri keuangan nonbank diharapkan menjadi sumber dana jangka panjang untuk memberikan sumber pembiayaan pembangunan masih relatif kecil,” kata dia.

Adapun indikator-indikator sektor keuangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga terpantau masih relatif rendah dibandingkan negara peers ASEAN. Di antaranya, aset bank per PDB masih sebesar 59,5 persen dan kapitalisasi pasar modal terhadap PDB baru mencapai 48,3 persen.

“Dan Ini mengindikasikan bahwa penghimpunan dana masyarakat dalam industri keuangan masih sangat terbatas, sedangkan potensi pendalaman pasar masih sangat besar,” ujar Ibrahim.

Lebih jauh Ibrahim memperkirakan rupiah pada perdagangan besok akan dibuka berfluktuatif. "Namun ditutup melemah di rentang 15.580 - Rp 15.640 per dolar AS."

Sumur suci
Konten Sensitif
Nunggu rupiah jadi ceban satu dolar seperti bacotnya mamaknya Cebong
s.c.a.
darkwilliam00gg
maroonia
maroonia dan 6 lainnya memberi reputasi
5
852
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan