Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

s3chamdaniAvatar border
TS
s3chamdani
Antara Menjadi Seorang yang Miskin atau Kaya, Pilih Mana?

Miskin atau Kaya Sama Saja


Bismillahirrahmanirrahim


Hidup di dunia yang fana ini hanyalah persinggahan. Dalam sirkulasi kehidupan, manusia berjalan pada takdirnya masing-masing. Ada yang tertakdir mulai dalam kandungan sudah menjadi sultan.

Namun, tidak sedikit pula manusia hidup dengan segala kecukupan, keterbatasan, bahkan disebut kekurangan.

Kedua kondisi yang ada itu tidak dapat terpisahkan. Keduanya saling melengkapi dan mengisi. Tidak mungkin salah satu dari dua kondisi tersebut hilang atau dihilangkan. Sebuah kemustahilan memusnahkan salah satunya. Keduanya bagai mata uang yang menempel pada kedua sisinya.

Orang kaya, akan dinyatakan kaya ketika ada di antara mereka orang miskin. Bukankah begitu? Begitu pula sebaliknya, sebagian orang tidak akan disebut miskin, jika tidak ada orang kaya.

Kedua kondisi dan situasi tersebut sama-sama istimewanya, jika dapat melalui kehidupan dengan takdir yang digariskan padanya itu, sesuai dengan arahan sang maha pencipta.

Sebagian orang ada yang dilebihkan oleh yang maha kuasa, untuk diuji apakah ia dapat bersyukur dengan kondisi tersebut ataukah tidak.

Quote:


Begitu juga sebaliknya, ada sebagian lagi yang disempitkan, sehingga hidup berketerbatasan, tujuannya apakah ia sanggup melaluinya dengan kesabaran ataukah tidak.

Dari situ kita tahu bahwa dua kondisi yang bertolak belakang tersebut, adalah kondisi yang sama-sama mulianya di hadapan yang maha kuasa. Akan tetapi dengan catatan keduanya sanggup melaluinya dengan syukur dan sanggup bersabar.

Hanya saja sering kita dapati orang miskin lebih sering mampu melalui ujiannya dengan kesabaran, dibandingkan dengan ujian yang diturunkan kepada orang kaya.

Orang kaya sering kali menganggap kelebihan kekayaannya itu karena sebab upayanya. Padahal, harus kita pahami bahwa kekayaan itu atas karunia-Nya juga. Jika saja yang maha berkuasa tidak berkehendak, kepada seseorang untuk kaya, maka hal itu pasti tidak akan pernah terjadi.

Lantas, ketika Allah subhanahu wa ta'ala yang maha kuasa, telah menganugerahkan kekayaan kepada seseorang, itu artinya Allah juga menitipkan sebagian hak untuk orang miskin.

Jadi di sinilah ujiannya. Apakah yang kaya mampu bersyukur, sehingga dengan suka rela mau berbagi, memberi dan berempati kepada yang miskin.

Ataukah justru sulit bersyukur karena merasa miliknya, hasil usaha dan kerja keras katanya. Bahkan semakin menumpuk-numpuk harta, lalu berfoya-foya dengan membelanjakannya bukan di jalan Allah subhanahu wa ta'ala.

Quote:


Tentu saja hadits tersebut bukan semata-mata, karena pastilah dengan catatan ketika ia dapat bersabar. Semoga apa pun dan bagaimana pun kondisi kita, semoga Allah tempatkan kita kelak di syurga terindah.

Penulis: s3chamdani
Narasi: Opini pribadi

0
631
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan