Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
China Ditinggal, Investor Global Kompak Cabut Pindah ke Sini


Jakarta, CNBC Indonesia - China telah menjadi pusat pabrik dunia selama lebih dari 40 tahun. Namun, itu semua perlahan berubah. Banyak investor global yang minggat dan memindahkan bisnis mereka.
Posisi China sebagai pusat rantai produksi perusahaan global mulai runtuh sekitar tahun 2018, setelah Presiden Donald Trump melancarkan perang dagang melawan Negeri Tirai Bambu.
Setelahnya, aturan lockdown Covid-19 yang ketat di China juga mendorong investor untuk menilai kembali risiko geopolitik mereka.
"Ketegangan geopolitik, dengan sendirinya membuat investor global menata kembali rantai pasokan di China," kata Ashutosh Sharma, direktur riset di firma riset pasar Forrester kepada Insider.
Bahkan, beberapa pabrikan China sendiri memindahkan sebagian rantai pasokan mereka keluar dari China untuk mengelola risiko.
Mengutip dari Insider, berikut ini tiga perusahaan besar yang memilih untuk keluar dari ketergantungan mereka pada manufaktur China.

1. Apple

Perusahaan pembuat iPhone ini telah mengalihkan rantai pasokannya ke luar China. Tetapi mereka masih membutuhkan kontraktor China untuk membangun headset Vision Pro teranyar.
Apple dirugikan ketika protes terhadap kebijakan 'zero-covid' di China menghantam produksi iPhone pada tahun 2022.
Sejak saat itu, perusahaan telah mencoba mendiversifikasi rantai pasokannya jauh dari China. Apple telah memindahkan beberapa produksi iPhone-nya ke India, dan sedang menjajaki untuk memindahkan manufaktur iPad-nya ke negara tersebut.
Ketua Foxconn Liu Young-way mengatakan dalam panggilan pendapatan Maret bahwa perusahaan perlu memperluas operasi tidak hanya di China tetapi juga negara-negara seperti AS, Vietnam, India, dan Meksiko.

2. TSMC

TSMC, pembuat chip terbesar di dunia, terjebak di tengah ketegangan geopolitik antara China dan Amerika Serikat.
TSMC mulai berproduksi di China pada tahun 2004. Dua dari 18 pabrik TSMC berlokasi di China, sebagian besar pabrik masih berada di Taiwan.
Sejauh ini memang tidak ada indikasi TSMC meninggalkan China sepenuhnya, tetapi mereka berkembang di tempat lain, termasuk Taiwan dan AS.
Pada bulan Desember, TSMC mengumumkan akan membuka pabrik kedua di Arizona. Raksasa tersebut berniat meningkatkan investasi perusahaan di negara bagian AS dari U$12 miliar menjadi US$40 miliar.
Apple adalah pelanggan terbesar TSMC. Raksasa teknologi itu menyumbang 26% dari pendapatannya tahun lalu. CEO Apple Tim Cook mengatakan perusahaan akan menjadi pelanggan terbesar pabrik setelah mereka online.

3. Mazda


Pembuat mobil Jepang, Mazda, mengalihkan produksi beberapa suku cadang kembali ke Jepang. Padahal, mereka pernah memenangkan produksi suku cadang mobil di China.
Pada bulan Agustus, Mazda mengatakan akan meminta pemasok suku cadangnya untuk memproduksi komponen di luar China sambil meningkatkan stok di Jepang, lapor Reuters, mengutip eksekutif perusahaan.
Langkah itu dilakukan setelah lockdown di China, sehingga mengguncang rantai pasokan dan jadwal produksi. Tetapi, harga adalah alasan pendorong sebenarnya di balik langkah tersebut.
"Ini bukan lagi era di mana biaya menjadi faktor pendorong utama," kata Masahiro Moro, Senior Managing Executive Officer Mazda, kepada Financial Times.
"Saat ini, kekokohan rantai pasokan kami juga perlu dipertimbangkan untuk memastikan pengadaan suku cadang yang stabil," ia menambahkan.



sumber
Diubah oleh 4574587568 29-06-2023 09:00
0
563
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan