Pengadaan kapal melalui program Fitted For But Not With (FFBNW) memang harus ekstra sabar, karena sistem senjata pada kapal tidak langsung dipasang setelah kapal selesai dibuat. Melalui program FFBNW (nyicil), senjata pada kapal perang TNI AL baru bisa terpasang beberapa tahun setelah kapal ditugaskan. Dan yang terbaru terkait FFBNW, kapal frigat KRI I Gusti Ngurah Rai sudah menuntaskan program tersebut Gan. Dan pada akhir Juni, kapal melakukan uji coba penembakan rudal anti kapal Exocet MM40 Block 3.

Penembakan rudal Exocet MM40 Block 3 dilakukan selama latihan Armada Jaya 2023 di Laut Jawa, Jumat (30/06/2023). Latihan dipimpin oleh Dansatgas Kolonel Laut (P) Lukman Kharis, dalam latihan tersebut KRI I Gusti Ngurah Rai 332 menembakkan rudal anti kapal ke sasaran, yakni KRI Karang Tekok 982. Rudal buatan MBDA itu sukses mengenai target. Dalam latihan tersebut juga disaksikan langsung oleh KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali yang menyaksikan dari KRI R.E. Martadinata 331.

Sekilas tentang Exocet MM40 Block 3, rudal memakai sistem pemandu terminal ke fase akhir dengan GPS guidance hingga lebih dari 10 waypoint, sehingga mampu menyerang kapal atau target permukaan dengan sudut serang yang sulit. Exocet MM40 Block 3 juga dibekali perangkat pemandu lain seperti laser gyro, GPS, INS (inertial navigation system), radar aktif J band, dan image recognition.

Rudal ini menyerang target over the horizon pada jarak 180 sampai 200 km. Performa rudal didukung dengan penggunaan mesin Turbomeca TR-40/263 turbojet buatan NAMMO yang dilengkapi booster roket. Exocet MM40 Block 3 mampu meluncur di level high subsonic sampai kecepatan Mach 0,93 dengan high G manuver tingggi mencapai 10g.



Mengutip artikel indomiliter.comKRI Karang Tekok 982 yang jadi sasaran tembak oleh rudal Exocet TNI AL merupakan kapal buatan galangan Lurrsen (Fr. Lurssen Werft) di Bremen, Jerman pada tahun 1998. KRI Karang Tekok 982 diperoleh TNI AL sebagai bagian dari hibah dari PT ASDP Indonesia Ferry pada tahun 2005. Sebelum menjadi KRI, kapal ini bernama KFC (Kapal Ferry Cepat) Mahakam. Kapal ini resmi pensiun pada 16 April 2021.

Kapal bisa melaju sampai kecepatan maksimum 38 knots serta kecepatan jelajah 30 knots, untuk bisa mencapai kecepatan tersebut kapal dilengkapi 2 mesin diesel MTU 16V595 dan empat unit water jet. Karena boros bahan bakar dan kekurangan anggaran, maka tenaga penggerak kapal diganti memakai dua shaft propeller saja oleh TNI AL.

Penggantian mesin membuat kecepatan kapal turun dari 38 knots menjadi 18 knots, namun konsumsi bahan bakar solar dapat dihemat. Sebelum diganti, mesin standar dari kapal menghabiskan 2 ton bahan bakar per jam, setelah diganti konsumsi bahan bakar menjadi 2 ton per hari. Untuk kapasitas maksimal BBM 54 ton dengan kemampuan jelajah kapal adalah 926 km.



Saat digunakan PT ASDP, kapal mampu membawa 925 orang, sementara saat digunakan TNI AL; kapal hanya bisa membawa 600 orang. Karena kompartemen kapal juga digunakan untuk mengangkut peralatan militer. PT ASDP tak hanya menghibahkan KFC Mahakam, ada kapal lain yang dihibahkan ke TNI AL, yakni KFC Ambulu (KRI Karang Pilang 981), KFC Serayu (KRI Karang Banteng 983), KFC Cisadane (KRI Karang Galang 984) dan KFC Barito (KRI Karang Unarang 985).

Di lingkungan TNI AL, KFC (Kapal Ferry Cepat) dirubah menjadi KCAP (Kapal Cepat Angkut Personel). Kapal tersebut diawaki oleh 30 personel dan dipimpin oleh komandan berpangkat Mayor. Sementara itu, Exocet dapat dengan mudah menenggelamkan KRI Karang Tekok, pasalnya sebagian besar material kapal terbuat dari fiberglass. Ditambah bobot kapal ini juga ringan.









Referensi Tulisan: TNI& indomiliter.com
Sumber Foto: sudah tertera