Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

surya.paloh69Avatar border
TS
surya.paloh69
Apa Itu Tim Mawar? Prabowo Ungkap Alasan Angkat Eks Tim Mawar di Kemenhan


Suara.com - Sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto sering menjadi perhatian publik, lantaran ia mengangkat beberapa mantan anggota Tim Mawar menjadi anak buahnya di Kemenhan. Menjelang pemilu 2024, Tim Mawar pun kembali menjadi perhatian mastarakat. Banyak yang bertanya-tanya tentang apa itu Tim Mawar? 

Hingga saat ini, diketahui setidaknya ada enam orang yang pernah tergabung dalam tim yang dinilai terlibat penculikan dan penghilangan aktivis di masa orde baru yang memjadi anak buah Prabowo di Kemenhan. 

Adapun mereka adalah Brigjen Dadang Hendra Yudha, Mayjen Fauzambi Syahrul Multhazar, Mayjen (Purn) Chairawan Kadarsyah Kadirrussalam Nusyirwan, Brigjen (Purn) Yulius Selvanus, Brigjen TNI Nugroho Sulistyo Budi dan Mayjen TNI Untung Budiharto. 


Jejak mantan Tim Mawar tersebut dianggap sebagai 'senjata' untuk menyerang Prabowo yang saat ini tengah mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. Hal itu pun lantas menjadi pertanyaan Najwa Shihab saat berbicara dengan Prabowo dalam kanal YouTube-nya yang tayang pada Sabtu (30/6/2023) lalu. 

Dalam interviewnya, Prabowo menerangkan jika mantan personel Tim Mawar telah menjalani proses peradilan. Bahkan ia menilai mantan anggota Tim Mawar tersebut merupakan prajurit terbaik sehingga dia tak ragu untuk menjadikan sebagai anak buah. 

Saat ditanya terkait alasan Prabowo mengangkat mereka menjadi anak buahnya, ia mengatakan mereka telah diadili. 

“Kalau kita lihat. Mereka sudah diadili. Sudah melewati proses hukum. Sudah selesai sekian puluh tahun yang lalu,” kata Prabowo dikutip Suara.com dari laman YouTube Nahwa Shihab, Minggu (2/6/2023). 

Lebih lanjut, kata Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, mereka semua merupakan prajurit terbaik. Prabowo juga menyebut bahwa mereka berprestasi. 

“Mereka masih di tentara dan mereka semua adalah prajurit yang terbaik Jadi kadang-kadang satu peristiwa karena perubahan iklim politik, akhirnya disalah tafsirkan dan disalah artikan. Hal itu adalah bagian daripada politik. Saya kira ternyata mereka bekerja dengan baik, mereka diterima dan mereka pun berprestasi,” tambahnya.

Sementara, terkait catatan hitam yang terlibat penculikan dan penghilangan nyawa sejumlah aktivis, Prabowo tak menyangkal. Namun menurutnya, saat itu mereka sebenarnya memiliki niat untuk mengamankan. 

“Saya kira begini, kalau kita bicara tentang peristiwa itu, di situ ada suatu proses, dimana versi kita sebagai seorang pejabat, sebagai aparat waktu itu, kalau ada kasus atau ada komplotan kita harusnya mencegah itukan,” jelasnya. 


Untuk mengetahui apa itu Tim Mawar, simak penjelasan tentang sejarah Tim Mawar dalam pembahasan berikut ini. 

Sejarah Tim Mawar

Dilansir dari berbagai sumber, Tim Mawar adalah sebuah tim kecil yang dibentuk oleh kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Grup IV, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Tim Mawar merupakan dalang dari operasi penculikan terhadap para aktivis politik pro-demokrasi di tahun 1998. 

Tim Mawar sendiri pertama kali dibentuk oleh Mayor Inf. Bambang Kristiono pada Juli tahun 1997. Dengan Bambang yang ditunjuk sebagai komandan. Diketahui, tim ini memiliki 11 anggota aktif. 

Mereka yaitu Kapten Inf. F.S. Mustajab, Kapten Inf. Julius Stefanus, Kapten Inf. Untung Budiarto, Kapten Inf. Nugroho Sulistiobudi, Kapten Inf. Dadang Hindrayuda, Kapten Inf. Fauka Nurfarid, Serka Sunaryo, Kapten Inf. Joko Budi Utomo, Serka Sigit Sugianto dan juga Sertu Sukadi. 

Tim Mawar mempunyai misi untuk memburu serta menangkapi para aktivis yang dianggap radikal. Sebanyak 22 orang aktivis telah diculik. Saat ditemukan, 9 orang kembali dalam keadaan masih hidup, sedangkan 13 lainnya dinyatakan hilang sampai saat ini.  

Tim Mawar kemudian diputuskan bersalah dalam menculik dan menghilangkan 22 aktivis tersebut pada tahun 1998. Kasus penculikan ini pun telah diadili oleh Mahkamah Militer. 

Dalam kasus penculikan ini, Mahkamah Militer Tinggi memutuskan menghukum Mayor Bambang selama 22 bulan penjara serta dipecat dari anggota TNI.

Selain itu, pengadilan juga memutuskan untuk memvonis Multhazar sebagai Wakil Komandan Tim Mawar, Julius Stefanus, Nugroho dan Untung Budi masing-masing selama 20 bulan penjara. Mereka semua juga dipecat sebagai anggota TNI. 

Demikian tadi ulasan terkait apa itu Tim Mawar yang menjadi anak buah Prawobo di Kemenhan. Semoga bermanfaat.

https://www.suara.com/news/2023/07/0...ar-di-kemenhan

Istilah "mengamankannya" kok serem banget ya??.. emoticon-Malu (S)

Pertanyaannya.. Masa peristiwa penculikan dan pembunuhan itu d bilang CUMA salah tafsir dan salah d artikan karena perubahan iklim politik??.. emoticon-Malu (S)



emoticon-Ngacir
diinamasaia
angelpesek
gabener.edan
gabener.edan dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.3K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan