JAKARTA— Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta China menyusun detail desain Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur tengah menjadi sorotan.

Menanggapi hal tersebut, Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menyebut Jokowi naif.

Menurutnya, ibu kota negara adalah pusat komando pertahanan dan keamanan. Maka dari itu, ia menyebut sangat naif jika pimpinan negara memberikan detail perencanaan ibu kota kepada negara lain.

“Ibu Kota Negara adalah pusat komando pertahanan dan keamanan suatu negara - adalah sangat naif jika seorang pimpinan negara menyerahkan detil perencanaan Ibu Kota Negaranya ke Negara lain,” cuit Said Didu dalam akun Twitter-nya, Senin (31/7/2023).

Ia menilai jika ada kepala negara yang menyerahkan hal tersebut kepada negara lain, maka ada agenda lain yang disembunyikan.

“Kecuali Kepala Negara yang demikian memang ada agenda lain yg disembunyikan,” ucapnya.

Diketahui, Presiden Jokowi ditemani Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mendatangi China.

Karena, China mempunya pengalaman mendesain kecanggihan Sehnzhen. Maka dari itu, Jokowi meminta gar China menyusun detail desain IKN.


Luhut mengatakan Uni Emirat Arab (UEA) menyarankan agar Indonesia kerja sama dengan China dalam membangun IKN.

“Menyangkut IKN, kerja sama dalam konteks perencaan, karena tata kota yang mereka lakukan di Shenzhen itu sangat pengalaman.

“Di mana itu juga pihak UEA, Abu Dhabi, menyarankan kita untuk kerja sama dengan mereka (China),” ungkapnya di Instagram @luhut.pandjaitan, dikutip Sabtu (29/7/2023).

https://fajar.co.id/2023/08/01/jokowi-serahkan-detail-pembangunan-ikn-ke-china-said-didu-ungkap-potensi-bahayanya/