pilotproject715Avatar border
TS
pilotproject715
Naga Sembilan Jadikan Cacing Sembilan


PWMU.CO – Naga Sembilan jadikan Cacing Sembilan disampaikan Prof Dr KH Ahmad Zahro MA dalam Kajian Ahad Pagi yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Trenggalek. Acara berlangsung di lapangan Desa Jombok, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Ahad (3/9/2023).

Rektor Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang itu mengajak jamaah agar bangkit secara ekonomi. “Saya sebagai Dewan Pembina Pesantren Indonesia, Ketua Dewan Penasihat Imam Masjid Indonesia mengkampanyekan ekonomi rakyat, ekonomi umat,” ujar Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya itu.

Dia ingin santri di pesantren dan jamaah di masjid berdaya secara ekonomi. “Kalau masjid dan pesantren ekonominya bisa kita berdayakan maka ‘Naga Sembilan’ akan menjadi ‘Cacing Sembilan’. Kita mayoritas, tapi kita seperti jongos. Mari kita bangkitkan ekonomi kita, umat Islam. Jangan biarkan mereka yang asing menguasai kita. Kita, NU dan Muhammadiyah, harus kompak,” tutur dia. 

“Dulu Turki negara miskin ketika dipimpin oleh tokoh sekuler Kemal Attaturk, sekarang ketika dipimpin orang yang beriman, Erdogan, menjadi negara yang makmur. Padahal sumber dayanya sama,” ujar dia. Menurutnya, salah satu indikator keimanan warga Turki, kalau shalat Subuh jumlah jamaahnya sama seperti shalat Jumat.

Prof Zuhro juga menyinggung soal hasil sumber daya alam Indonesia yang banyak dibawa ke luar negeri. Hasil emas di Freeport 90 persen dibawa ke luar negeri. Nikel di Morowali dijual tapi seperti diberikan, hanya separo harga. Tanpa pajak. Belum lagi kayu di Kalimantan. Bahkan ribuan kayu jati dijual ke luar negeri, dikuasai orang asing.

“Semua terjadi karena kita hanya menjadi jongos di negeri sendiri. Kita sebagai umat Islam harus bangkit. Nabi bersabda bahwa Islam akan hancur dan dipimpin oleh orang-orang yang zalim. Lalu bangkit seratus tahun kemudian. Kekhalifahan Islam jatuh sejak kekuasaan Kemal Attaturk pada tahun 1924, karena itu 100 tahun kemudian, 2024 umat Islam harus menang. 

“Dengan semangat spiritual kemerdekaan, seperti tidak masuk akalnya bambu runcing mengalahkan senjata modern saat 10 November di Surabaya, namun tentara Hizbullah, Sabilillah, dengan Resolusi Jihad Mbah Hasyim berhasil mengusir penjajah di Suroboyo. Karena itu banyak banyak berdoa agar terselip kebaikan. Kita semua juga harus punya perasaan wajib berdakwah, meningkatkan ibadah,” pesannya. 

Jangan Terpecah-belah Hadapi Pemilu

Di bagian lain ceramahnya, Prof Zahro mengajak umat Islam untuk tetap bersatu menghadapi tahun politik 2024. “Sekarang adalah tahun politik, setiap tahun politik selalu ada odo-odo (huru-hara). Kita harus dewasa menyikapi semuanya. Pilihan kita tidak harus sama. Seperti bapak-bapak ibu-ibu yang memakai baju berbeda, tapi sebenarnya kita semua saudara. Kita akan makmur kalau rukun,” ujarnya.

Dia mengatakan, menjelang Pemilu 2024 situasi politik semakin memanas. Meski begitu kita tidak boleh dipecah-belah. “Kita adalah bangsa yang satu, bangsa Indonesia,” ujarnya.

Dia mengajak jamaah kajian untuk menjadi pemain di negeri sendiri, dengan menggunakan hal pilih. “Memilih pemimpin itu wajib. Jangan golput. Golput (golongan putih) itu sebenarnya goltam (golongan hitam),” terangnya.

“Pilihlah demi kejayaan bangsa. Demi izzul Islam wal Muslimin. Harus ada pemimpin yang adil yang menjadi idola kita. Kita harus terlibat dalam pemilihan pemimpin kita,” tambahnya.

Dia memberi contoh pemimpin yang tidak adil di masa lalu. “Fir’aun yang mengaku tuhan saja matinya tenggelam. Namrud yang mengaku tuhan dan menikahi ibunya juga mati karena hidungnya dimasuki lalat. Dan masih banyak tokoh tokoh zalim yang lain,” tegasnya.

Kajian Ahad Pagi dimulai dengan pengajian iftitah, pembacaan ayat suci al-Qur’an, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sambutan Ketua PDM Trenggalek, Wicaksono, serta sambutan Camat Pule, Dwi Ratna Widyawati AP MM.

Ratna berterima kasih atas dilaksanakannya Kajian Ahad Pagi yang menghadirkan tokoh nasional. “Dua kali Kajian Ahad Pagi telah mengundang tokoh nasional. Tahun lalu mantan Ketua KPK Busryo Muqoddas, dan sekarang Rektor Universitas Darul Ulum Jombang serta Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr Ahmad Zahro, memberikan pencerahan dan semangat untuk membangkitkan perekonomian umat Islam, umat yang menjadi mayoritas di negeri ini tetapi dalam perekonomian menjadi minoritas,” kata dia.

pwmu.co
Quote:
Diubah oleh pilotproject715 10-09-2023 11:24
ushirota
CaiFuk
asurizal
asurizal dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.6K
89
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan