Viral di media sosial, video orang Yahudi yang meludah ke arah umat Kristen yang sedang berziarah di Yerusalem.

Video tersebut memperlihatkan orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks yang kedapatan meludah ke tanah, saat sekelompok umat Kristen yang sedang membawa salib kayu di kota suci Yerusalem lewat di depan mereka.

Adegan meludah tersebut, direkam pada Senin (1/10) oleh seorang reporter di surat kabar Haaretz yang berhaluan kiri Israel. Insiden itu pun memicu kemarahan besar dan menuai banyak kecaman dari kalangan umat Kristen.


Dilansir dari AFP, Kamis (5/10/2023), komunitas Kristen minoritas di kota tersebut menganggap, insiden peludahan itu sebagai 'gelombang serangan bermotif agama yang mengkhawatirkan'.

Sejak pemerintahan konservatif Israel berkuasa akhir tahun lalu, kekhawatiran meningkat di kalangan para pemimpin agama. Sebabnya, terjadi peningkatan pelecehan terhadap komunitas Kristen yang sudah berusia 2.000 tahun di wilayah tersebut.

Nama-nama seperti Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, diketahui sebagai pejabat ultranasionalis Israel yang kuat. Mereka dianggap menguatkan ekstremis Yahudi dan menciptakan rasa impunitas terhadap kaum tersebut.


Aksi Meludah Dibela Aktivis Yahudi

Yang semakin memicu kemarahan publik, ketika Elisha Yered, seorang pemimpin beraliran ultranasionalis, membela orang-orang yang meludah itu dengan alasan, bahwa meludahi pendeta Kristen dan gereja adalah 'kebiasaan Yahudi kuno'.

Komentar Yered menyebar dengan cepat di media sosial membuat gelombang kecaman semakin meningkat.

Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen sampai mengatakan, meludahi umat Kristen "tidak mewakili nilai-nilai Yahudi."

Menteri Agama Israel, Michael Malkieli, yang merupakan anggota partai ultra-Ortodoks Shas, berpendapat bahwa meludah seperti itu "bukanlah cara Taurat."

Salah satu kepala rabbi Israel juga bersikeras bahwa meludah tidak ada hubungannya dengan hukum Yahudi.

Dalam video viral itu, terlihat sekelompok peziarah Kristen memulai prosesi mereka melalui labirin batu kapur di Kota Tua, rumah bagi tempat paling suci dalam agama Yudaisme, tempat suci ketiga dalam Islam dan situs tersuci Kristen.

Sambil mengangkat salib kayu raksasa, para pria dan wanita menelusuri rute Kota Tua yang mereka yakini diambil oleh Yesus Kristus sebelum penyalibannya.

Sepanjang jalan, orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks yang mengenakan jas gelap dan topi hitam bertepi lebar melewati para peziarah melalui gang-gang sempit, sambil memegang daun palem ritual untuk hari raya Yahudi selama seminggu di Sukkot.

Saat mereka lewat, setidaknya tujuh orang Yahudi ultra-Ortodoks meludah ke tanah di samping kelompok tur Kristen tersebut.


Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pun dibuat geram terkait insiden tersebut. Netanyahu mengecam keras aksi meludah yang dilakukan warganya itu.

"Saya mengecam keras segala upaya untuk menyakiti jemaat, dan kami akan mengambil langkah-langkah mendesak terhadap tindakan tersebut. Perilaku ofensif terhadap jemaat adalah sebuah penistaan dan tidak dapat diterima. Kami tidak akan menoleransi apa pun yang merugikan jemaat," tegas Netanyahu pada Selasa (3/10).

Kekhawatiran atas meningkatnya intoleransi tampaknya melanggar komitmen Israel terhadap kebebasan beribadah dan kepercayaan suci terhadap tempat-tempat suci, yang tertuang dalam deklarasi yang menandai pendirian negara tersebut 75 tahun lalu.

Baca artikel detikTravel, "Viral Warga Yahudi Ludahi Umat Kristen yang Ziarah di Yerusalem" selengkapnya https://travel.detik.com/travel-news...-di-yerusalem.




baru kusadari....cintaku bertepuk sebelah tangan