Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kabar.reskrimAvatar border
TS
kabar.reskrim
Danyonif 408 Kunjungi Korban Penganiayaan Oknum TNI : Jadi Pembelajaran Bersama

Jumat, 19 Januari 2024 | 18:14 29 Yulianto 

Fokus Jateng-BOYOLALI-Konflik antara Slamet Andono (26), salah seorang korban penganiyaan oknum TNI berakhir damai. Hal itu terungkap setelah Komandan Yonif Raider 408 Subrastha, Letkol (Inf) Slamet Hardiyanto didampingi Dandim 0724 Boyolali, Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo bersama jajaran terkait mengunjungi kediaman Slamet di Dukuh Kadipiro, Desa Genting, Kecamatan Cepogo pada Jumat 19 Januari 2024.

Kedatangannya rombongan perwira ini untuk silaturahmi dan menjenguk kondisinya
“Alhamdulillah Saya melihat perkembangan kondisinya sudah membaik, semoga dengan kedatangan kita mas Slamet bisa melanjutkan aktivitas. Sudah tidak ada lagi kesalahpahaman antara kompi dengan masyarakat,” kata Letkol (Inf) Slamet Hardiyanto saat ditemui usai kunjungan ke rumah Slamet.

Diharapkan, lanjut Danyonif, kedepan Kompi B maupun Batalion 408 Subrastha, terjalin komunikasi yang baik antara Kompi B maupun Batalion 408 Subrastha dengan masyarakat. Demikian pula bisa tercipta persaudaraan.

“Kita bisa sejalan beriringan untuk ketertiban dan keamanan wilayah Boyolali. Harapan Kedepanya saya dengan mas Slamet ini baik dari Batalyon 408 dan kompi B terus terjalin hubungan silaurahmi yang baik dan tercipta persaudaraan,” katanya.

Menurut Slamet Hardiyanto peristiwa pengeroyokan terhadap relawan Ganjar-Mahfud itu menjadi pembelajaran bersama, untuk itu pihaknya akan menyampaikan ke seluruh jajaran untuk tidak lagi terjadi kesalahpahaman kepada masyarakat lainnya khususnya di nuansa pemilu ini.

“Ini akan jadi pembelajaran bersama. Kami akan sampaikan ke jajaran, agar tak terjadi kesalahpahaman lagi serta ikut ciptakan pemilu yang damai.”

Lebih jauh Slamet Hardiyanto menegaskan, 6 anggota Yonif 408 yang terlibat penganiayaan itu saat ini masih dalam proses hukum. Sehingga proses hukum bagi mereka tetap berjalan.

“Ya kami taat hukum, untuk anggota kita yang 6 orang itu masih proses di Denpom IV/4 Surakarta. Biarpun sudah dimaafkan, proses hukum tetap berjalan. Kan kita taat hukum,” tegasnya.

Usai pertemuan di rumah sederhana berdinding anyaman bambu tersebut, Slamet Hardiyanto berniat melakukan koordinasi dengan Kompi B untuk bersama memperbaiki kondisi rumah Slamet Andono.

“Melihat kondisi rumah mas Slamet ini mungkin akan ada yang akan diperbaiki oleh kompi, kami punya tim pioneer. Kekurangan-kekurangannnya mas Slamet akan kita bantu termasuk kebun pekarangan ini akan kami kerjasamakan untuk logistik dari suplai kompi kami,” imbuh Danyonif.

Adapun, Slamet Andono mengaku secara pribadi dirinya sudah memaafkan oknum TNI atas kejadian yang menimpanya. Namun diakui hingga kini, dirinya belum bekerja lagi. “Belum bekerja, masih menunggu penyembuhan dulu. Saya ini kerja serabutan, yang penting halal dan hasilnya bisa buat makan.”

Sementara itu, Dandim Boyolali Letkol (Inf) Wiweko Wulang Widodo menambahkan, pihaknya berterimakasih karena jajaran Yonif 408 melaksanakan silaturahmi dan sudah melihat langsung kondisi Slamet Andono. Selain itu, juga bersyukur karena kondisi Slamet sudah membaik. Diharapkan dia bisa bekerja kembali seperti biasanya.

“Dan pasca kejadian kesalahpahaman hingga saat ini, kami yakinkan kondisi Kabupaten Boyolali aman terkendali. Kami dengan Kapolres Boyolali selalu koordinasi dan berkolaborasi untuk tetap menjaga Kabupeten Boyolali untuk aman terkendali.” (**)


Sumber Fokus Jateng

Udah damai nih Gan, bagaimana menurut agan-agan?
0
121
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan