Dulu 'Memang Kalau Petugas Partai Kenapa?', Kini 'Tak Ada yang Bisa Mendikte Mahfud MD'
26 Januari 2024, 14:32 WIB


Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD (kedua kanan) menjawab pertanyaan warga dalam acara bertajuk Tabrak Prof di Kedai Borjuis, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024). Diskusi dengan mengusung tema konsultasi hukum bareng Prof. Mahfud MD tersebut dihadiri berbagai macam elemen masyarakat di kota itu yang bertujuan untuk menyerap aspirasi mereka terutama mengenai permasalahan hukum di Indonesia. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww. /Makna Zaezar ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD menegaskan bahwa tak ada satu pihak pun yang bisa mendiktenya dalam bekerja, jika terpilih sebagai Wakil Presiden RI periode 2024-2029.

Prinsip ini, kata Mahfud berlaku bagi setiap tugas yang sedang dia tangani. Mahfud menegaskan bahwa ia tegak lurus bersandar pada konstitusi.

"Jadi, apa pun prosedurnya, kalau prinsipnya sudah sama untuk menegakkan konstitusi, tidak ada yang bisa mendikte Mahfud MD,” kata Mahfud dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024.

Mahfud membahas perihal kinerjanya saat menjabat nanti, dalam dialog 'Tabrak Prof', salah satu program kampanyenya yang dihelat di Lampung. Program ini mempertemukan Mahfud dengan masyarakat secara tatap muka, untuk menampung segala aspirasi.

Kepada audiens Tabrak Prof, Mahfud memastikan bahwa ia akan tetap menjadi 'pendekar hukum' sebagaimana masyarakat mengenalnya sejak menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dulu. Ia berupaya konsisten dalam menegakkan konstitusi.

Perjanjian Mahfud MD dengan PDIP dan Koalisi

Mahfud MD membongkar adanya kesepakatan yang dia sahkan bersama partai-partai pengusung pasangan nomor urut 3. Ia mengaku membangun perjanjian sebelum mufakat jadi wakil Ganjar Pranowo.

Dalam kesepakatan itu, Mahfud MD dan para partai pengusung saling setuju untuk tidak menugaskan antara satu sama lain. Tak kalah penting, kata Mahfud, mereka berkomitmen menegakkan hukum dan konstitusi sesuai proporsi masing-masing.

Dengan demikian, Mahfud berani menjamin tugas partai politik yang mengusungnya adalah menegakkan hukum serta konstitusi. Kader-kader terbaik dikirim sebagai wakil rakyat di DPR RI, misalnya.

"Kemudian juga mengirimkan pejabat-pejabatn-nya ke pemerintah dalam rangka tugas bersama menegakkan konstitusi," kata Mahfud.

Mahfud Wajarkan Petugas Partai

Mahfud MD sempat naik pitam disebut 'Petugas Partai' dalam talk show televisi bersama presenter kondang Andi F Noya. Reaksinya setelah dapat cecar pertanyaan bahkan viral di media sosial.

Seperti diunggah akun Twitter @sosmedkeras pada Minggu, 29 Oktober 2023 lalu, Andi F Noya bertanya kepada Mahfud MD soal istilah Petugas Partai. Mahfud MD awalnya santi menghadapinya, namun kemudian naik pitam saat menejelaskannya.

“Saya agak terganggu ini, Anda berkali-kali mengatakan ‘menurut bu Mega, kata bu Mega’, Anda udah jadi petugas partai tampaknya,” ujar Andi F Noya.

“Saya kontrak, perjanjian dengan partai. Memangnya kalau petugas partai kenapa? Kelau petugas partai untuk melaksanakan perintah konstitusi sesuai yang dimuat di AD/ART partai kenapa memangnya? Orang menjadi petugas partai untuk konstitusi,” kata Mahfud MD.

“Partai itu kan isinya untuk melaksanakan konstitusi, untuk melaksanakan ideologi. Kalau partai menugaskan seseorang ‘kamu laksanakan nih tugas partai untuk konstitusi UUD 1945 dan Pancasila’ memangnya kenapa,” ucapnya dengan nada tinggi. ***

https://www.pikiran-rakyat.com/nasio...ud-md?page=all