Hari ini, Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menyelenggarakan sidang terhadap Emil Khasuma atas dugaan penipuan senilai Rp 1,5 miliar. Emil Khasuma didakwa menggunakan modus berpura-pura sebagai pegawai Pertamina yang bertugas di luar negeri untuk memperdaya korban.

Dalam persidangan yang dipimpin oleh Hakim Rudito Surotomo, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Estik Dilla Rahmawati dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak Surabaya membacakan dakwaan terhadap terdakwa.

Menurut dakwaan JPU Estik, perbuatan Emil Khasuma bersama dengan Rachmad Zulfian dilakukan pada bulan Desember 2019. Saat itu, Rachmad Zulfian menghubungi Lukman Ladjoni, Direktur PT. Surya Bintang Timur (SBT) di Surabaya, untuk memperkenalkan Emil Khasuma yang diduga memiliki dana di luar negeri sebesar USD 100.000.000 di Standard Commerce Bank of Dominica.

Dalam upaya meyakinkan Lukman Ladjoni, Emil Khasuma mengklaim bahwa dana tersebut akan dialihkan ke Indonesia melalui rekening Bank BRI. Emil juga mengaku sebagai perwakilan PT. Pertamina, Tbk, di Amerika Serikat.

Rachmad Zulfian kemudian menawarkan pinjaman sebesar USD 10.000.000 kepada Lukman Ladjoni dengan syarat Lukman Ladjoni harus memberikan pinjaman sebesar Rp 2.000.000.000. Uang pinjaman tersebut dijanjikan akan digunakan untuk biaya administrasi pengurusan transfer dana dari luar negeri ke Indonesia.

Terpesona dengan tawaran tersebut, Lukman Ladjoni kemudian mentransfer sejumlah Rp 1 miliar ke rekening CV. Mutiara Alam Sejatera (MAS) pada tanggal 26 Februari 2020.

Sidang akan dilanjutkan untuk mendengarkan pembelaan dari pihak terdakwa. Demikianlah berita terkini dari PN Surabaya mengenai kasus penipuan yang melibatkan Emil Khasuma.

 


Info lengkapnya DI SINI