Tahun 1996 adalah pertema kali aku mengenal komputer dan mencoba game PC. Ketika itu aku kelas 2 SD, diperkenalkan dengan komputer oleh saudara sepupu. Dari situ, aku tahu bahwa komputer gunanya untuk bekerja, seperti mempermudah pekerjaan kantor. Selain itu, video game adalah sampingan untuk hiburan.

Kemudian, di tahun 2000, aku mendengar tentang warnet yang baru dibuka. Katanya ada mainan baru, tetapi yang masuk kesana hampir semuanya orang dewasa. Beberapa teman mengajakku untuk masuk ke sebuah warnet sambil pergi jalan-jalan. Dahulu harga sewanya memang mahal meski tidak sampai menyentuh angka 3000 Rupiah. Namun, komputer dan kecepatan internet terasa lancar di warnet yang ada pada masa itu.

Kami seperti sedang mencoba sarana hiburan baru, tetapi kami masih kebingungan karena belum tahu apa-apa. Tidak hanya kami yang merasa bingung, orang-orang di bilik lain juga merasa bingung sampai harus sering meminta bantuan kepada penjaga warnet. 

Dahulu majalah bernama "Permainan Panas" memuat bacaan tentang multiplayer game. Permainan yang dibahas ketika itu berjudul Counter Strike yang sedang naik daun di masanya. Multiplayer game disini maksudnya adalah warnet yang menyediakan game online dan Local Area Network. Dalam perkembangannya di kemudian hari, tempat penyewaan komputer menyediakan Counter Strike tanpa berlangganan internet. Hanya bisa bermain di satu ruangan saja.

Di masa itu pula, penyewaan PlayStation menjamur dimana-mana. Sedangkan aku, sering main PlayStation sendirian di rumah. Orang-orang yang bermain game komputer belum terlalu banyak. Tetapi, warnet game di masa itu menawarkan main bersama-sama dengan puluhan sampai ratusan orang. Game onlineterkenal ketika itu ada Nexia dan Counter Strike. 

Di masa itu pula aku dan teman-teman main Counter Strike di warnet tersebut. Hanya mencari hiburan sepulang sekolah. Sayangnya, harga sewanya cukup mahal menurut ukuran tahun 2002. Sewa 1 unit komputer 2.500 per jam, dan itu pun tidak ada paket 3 jam. Hanya bisa bermain kalau datang berombongan. 

Semua berubah sejak orang-orang mengalami demam game online Ragnarok. Sebenarnya ketika itu aku ingin memainkan Final Fantasy XI di PS2. Sayangnya, biaya langganan internet ketika itu masih terlalu mahal. Yang biasa berlangganan internet adalah orang-orang kaya yang membuka warnet game. Spanduk bergambar Ragnarok dan Gun Bound ada dimana-mana. Sulit sekali untuk menemukan game online selain itu sampai tahun 2004.

Ketika orang-orang dilanda demam game Online Ragnarok, ketika masih SMP, aku malah ikut-ikutan main dengan anak-anak kelas lain. Entah mau apa di game online itu. Aku tidak mengerti ini cerita apa, serba tidak jelas. Aku lebih suka berbincang-bincang daripada menjelajah sambil berkelahi. 

Warnet game ada dimana-mana sejak tahun 2004. Judul-judul game online mulai beragam, tidak hanya mengandalkan Ragnarok dan Gun Bound saja. Contohnya seperti Risk Your Life, Survival Project, dan Get Amped. Ke depannya, muncullah game Tawuran Onlineyang terkenal di kalangan pelajar SMA. Kebiasaanku terulang lagi, lebih suka berbincang-bincang daripada melawan musuh. Ada yang berbeda ketika main game tawuran, aku berharap game tawuran ini kenyataan. Sehingga aku bisa menikmati masa-masa SMA dengan segala keseruan seperti yang ada anime yang menceritakan kehidupan sekolah. 

Sesudah masa itu berlalu, banyak warnet baru bermunculan di kota dan di kampung. Dari jalan komplek smpai di dalam gang juga ada banyak warnet tersembunyi. Di sisi lain, sebagian warnet browsing juga membuka warnet game di ruangan khusus. Adapula yang membuka keduanya di ruangan yang sama. Jadi, pelanggan bisa bebas mau menjelajah internet atau main game online. Harga sewa pun tetap saja, tidak ada bedanya. 

Di masa ini juga sering ada keributan di dalam warnet. Keributan antara pemain game online dengan pengguna idm, penonton youtube, tukang upload, dan sebagainya. Hanya blogger, pemain Friendster, dan orang yang berbincang di Yahoo Messenger yang merasa damai. Ada banyak mainan anak warnet selain game online. 

Tidak begitu lama kemudian, ketika banyak orang yang menggemari game online, warnet-warnet mewah mulai bermunculan. Mulailah muncul perbedaan antara warnet kumuh, warnet biasa, dan warnet mewah. Hal ini ditandai dengan perbedaan bangunan, isi bangunan, tempat duduk, komputer, dan kecepatan internet. Tentu saja harga sewanya juga berbeda.

Di masa ini pula keberadaan warnet mulai memudar. Orang-orang berbondong-bondong untuk berlangganan internet di rumahnya masing-masing. Sebagian mantan anak warnet mulai beralih ke game online di PS3. Sebagian lainnya beralih ke game online di ponsel Android.