Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jajang100Avatar border
TS
jajang100
Kaus 'Isih Penak Jamanku', Rakyat Rindu Soeharto?


Jakarta - Munculnya tren kaus 'Isih penak jamanku to..? menurut sejumlah pengamat didesain oleh sebuah kelompok dengan kepentingan tertentu, namun direspon positif oleh masyarakat.

Pengamat sosial politik Universitas Gajah Mada Arie Sudjieto mengatakan maraknya kaus dan stiker yang memuji mantan Presiden Soeharto merupakan bentuk romantisme reaksioner yang terjadi di masyarakat.

Namun, bukan berarti fenomena ini sebagai bagian anti reformasi. “Ini settingan untuk menjawab kegalauan di masyarakat. Ini sebagai gejala sosial dan direspon oleh masyarakat. Sifatnya sementara lah musiman buat Pemilu tahun depan,” kata Ari kepada detikcom, Senin (11/11) kemarin.

Dia menambahkan, respon masyarakat yang menyambut positif juga tidak bisa disalahkan dan dinilai wajar. Perbandingan zaman kepemimpinan yang diingat adalah sisi positifnya bukan kejelekannya.

Masyarakat sekarang lebih memilih hidup yang aman, serba murah, dan bebas dari kerusuhan. Meski tidak bisa ditampik kalau zaman Soeharto juga memiliki kekurangan seperti kejahatan politik dengan pembatasan kebebasan pendapat.

“Sekarang kan masih banyak alumni-alumni orde baru. Fenomena ini kan bisa dimobilisasi,” kata Ari.

Hal serupa dikatakan pengamat politik dari Universitas Indonesia, Ibramsjah. Dia menilai gejala tren kaus dan stiker menyanjung Soeharto adalah bentuk mobilisasi akibat ketidakpuasan atas kepemimpinan sekarang.

Tapi, hal ini tidak disetting oleh partai politik tertentu. Hanya diduga bisa dilakukan oleh kerabat Soeharto yang punya keinginan menggiring opini publik.

“Partai sekarang sudah tidak punya kepentingan untuk rakyat. Korupsi semua. Ini hanya bertujuan agar menghormati jasa Pak Soeharto. Intinya itu saja. Bisa saja mungkin keluarga pak Harto,” kata Ibramsjah kepada detikcom.

Menurut dia fenomena simbolis menyanjung Soeharto sudah berlangsung lama. Bahkan di kalangan mahasiswa, hal ini sudah muncul ke permukaan dan bukan hanya di kendaraan truk atau mobil saja.

Dia mengingatkan zaman Soeharto punya sisi positif bagi mahasiswa karena biaya pendidikan, kuliah murah dan banyak beasiswa. Meski akhirnya, kalangan mahasiswa yang memaksa Soeharto turun sebagai presiden.
“Membandingkan masa lalu yang bagus saja dengan kurang bagus di zaman sekarang,” ujarnya.

Sementara pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia Ari Junaedi mengatakan maraknya kaus dan stiker yang menyanjung Soeharto adalah bentuk kekecewaan masyarakat dengan zaman pemerintahan sekarang.

Fenomena ini dianggap sebuah sindiran oleh sebagian pihak karena belum berhasil memberikan kenyamanan hidup seperti zaman Orde Baru.

“Ini bentuk refleksi dari perbuatan pemimpin. Mereka pasti ngebandingin dengan sebelumnya. Terlepas ini settingan atau apa, ya harus dilihat respon masyarakat. Masyarakat sekarang kecewa karena pemerintah tidak tepat. Enggak membaik tapi semakin banyak kemiskinan,” kata Ari.

[url]http://news.detik..com/read/2013/11/12/140112/2410612/10/kaus-isih-penak-jamanku-rakyat-rindu-soeharto?nd772204btr[/url]
[url]http://news.detik..com/read/2013/11/12/140112/2410612/10/2/kaus-isih-penak-jamanku-rakyat-rindu-soeharto[/url]

ini sih bukan tren baru,, sudah ada bahkan sejak sebelum dibukanya museum soeharto beberapa waktu lalu, di belakang bak truk juga banyak gambar beginian, salah satu bentuk ketidakpuasan pada pemerintah sekarang.
0
1.8K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
geojc14Avatar border
geojc14
#4
smua murah, tp utang melambung emoticon-Ngakak
0
Tutup