Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jeniussetyo09Avatar border
TS
jeniussetyo09
DIARY MATA INDIGO - SEASON 2 : SEBUAH CERITA LANJUTAN INDIGO INTERDIMENSIONAL
ONCE AGAIN…. WELCOME TO MY THREAD

Thread ini adalah thread lanjutan dari Thread sebelumnya Diary Mata Indigo : Sebuah Cerita Indigo Interdimensional, link :

DIARY MATA INDIGO - SEASON 1





Thread ini adalah pengalaman lanjutan yang dihasilkan dari penglihatan seseorang yang bisa melihat “mereka”. Mereka yang tak kasat mata. Mereka yang berada di alam sebelah. Mereka yang sering disebut dengan hantu, jin, siluman, roh, makhluk halus atau arwah.

Thread ini berisi tentang pengalaman lanjutan dari apa yang dilihat, dialami dan dirasakan dari seorang Indigo interdimensional. Istilah indigo adalah sebutan bagi mereka yang memiliki kemampuan indra keenam, dan dalam thread ini khusus hanya membahas tentang pengalaman Indigo Interdimensional, bukan indigo yang lain. Indigo Interdimensional adalah salah satu kemampuan Indigo dimana seseorang bisa melihat, mendengar bahkan berkomunikasi dengan makhluk halus atau penghuni alam sebelah.

Isi thread ini murni berbagi cerita dan pengalaman dan sama sekali tidak bicara tentang pengertian atau pemahaman tertentu. Bagi orang yang mungkin punya pemahaman atau pengertian yang berbeda dipersilahkan. Tapi yang jelas hal-hal itu tidak akan direspon

Thread ini tidak melulu akan berisi cerita yang bernuansa dark atau horror. Ada kisah sedih, kisah asmara (percintaan), bahkan kisah lucu pun ada

Penulis tidak mengharapkan komentar yang menimbulkan perpecahan, apalagi yang berbau SARA, akan tetapi jika ternyata ada juga yang berkomentar demikian, maka semoga mendapatkan hidayah dan semoga orang tersebut semakin dimulikan dan dan ditinggikan derajatnya oleh Tuhan Yang Maha Esa. Terlepas nanti ada syarat dan ketentuan berlakunya atau tidak.

Selebihnya ane cuma bisa mengucapkan, selamat menikmati.

Enjoy….

PS :

Untuk memudahkan dan karena Diary ini terdiri dari beberapa part ane sediakan link nya. Dengan rendah hati ane juga tidak lupa menghimbau untuk membudayakan komeng bagi Agan & Sista. Cendol bila Agan & Sista ikhlas, rate jika berkenan, bata mohon ditiadakan emoticon-Blue Guy Smile (S)
emoticon-Blue Guy Smile (S) emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Maaf Agan

Sebelumnya : SEASON 1 - DIARY MATA INDIGO

Quote:


SEASON 2 :

Part 1 : MATA INDIGO - PROLOG

Part 2 : MATA INDIGO - NGROGO SUKMO (ASTRAL PROJECTION) PART 1

Part 3 : MATA INDIGO - NGROGO SUKMO (ASTRAL PROJECTION) PART 2

PART 4 : MATA INDIGO - GADIS DI KAMPUS BARU PART 1

PART 5 : MATA INDIGO - GADIS DI KAMPUS BARU PART 2

PART 6 : MATA INDIGO - GADIS DI KAMPUS BARU PART 3

PART 7 : MATA INDIGO - TUKAR ILMU PART 1

PART 8 : MATA INDIGO - TUKAR ILMU PART 2

PART 9 : MATA INDIGO - STATUS YOWAN PART 1

PART 10 : MATA INDIGO - STATUS YOWAN PART 2

PART 11 - MATA INDIGO - BENY & IBU NYA PART 1

PART 12 : MATA INDIGO - BENY & IBU NYA PART 2

PART 13 : MATA INDIGO - BENY & IBU NYA PART 3

PART 14 : MATA INDIGO - 2 INDIGO (PERTENGKARAN)

PART 15 : MATA INDIGO - 2 INDIGO (KESALAHAN)

PART 16 : MATA INDIGO - 2 INDIGO (PENYELESAIAN)

PART 17 : MATA INDIGO - ASMARA (AKU, DIA & NARUTO)

PART 18 : MATA INDIGO - BILA RASA KU INI RASA MU

PART 19 : MATA INDIGO - RISALAH HATI (SORROW & TEARS)

PART 20 : MATA INDIGO - HATI SANG MANTAN

PART 21 : MATA INDIGO - INDIGO ON STAGE

PART 22 : MATA INDIGO - MAKRAB (KENGERIAN TAK KASAT MATA) PART 1

PART 23 : MATA INDIGO - MARAB (KENGERIAN TAK KASAT MATA) PART 2

PART 24 : MATA INDIGO - MAKRAB (KENGERIAN TAK KASAT MATA) PART 3

PART 25 : MATA INDIGO - MOVE TO THE ON PART 1

PART 26 : MATA INDIGO - MOVE TO THE ON PART 2

PART 27 : MATA INDIGO - MOVE TO THE ON PART 3

PART 28 : MATA INDIGO - KENANGAN DI KOTA SOLO

PART 29 : MATA INDIGO - DI UJUNG TAKDIR PART 1

PART 30 : MATA INDIGO - DI UJUNG TAKDIR PART 2

PART 31 : MATA INDIGO - CINTA & BENCI PART 1

PART 32 : MATA INDIGO - CINTA & BENCI PART 2

PART 33 : MATA INDIGO - CINTA & BENCI PART 3

PART 34 : MATA INDIGO - KALA NETRA 1

PART 35 : MATA INDIGO - KALA NETRA 2

PART 36 : MATA INDIGO - KALA NETRA 3

PART 37 : MATA INDIGO - TAK INGIN KEHILANGAN MU

PART 38 : MATA INDIGO - INGATAN YANG HILANG

PART 39 : EPILOG - KITA TIDAK SEDANG BERCINTA LAGI / TAMAT

SIDE STORY

SIDE STORY 1 : INDIGO 101

SIDE STORY 2 : RIGOR MORTIS

Quote:


Quote:



Quote:




Yowan and Yus in Anime stye.... So Cooolllll.... LOVE IT.....


Ilustrasi Yowan, in colour.... Everything still reminds me of you......


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


OTHER STORY

JON SANSIRO STORY 1 - The Beginning of The End

JON SANSIRO STORY 2 - The Beginning of The End is The Beginning

JON SANSIRO STORY 3 - Pohon Pisang

JON SANSIRO STORY 4 - Macan Siliwangi

JON SANSIRO STORY 5 - Genesis

JON SANSIRO STORY 6 - Leak

LANJUT DIARY MATA INDIGO SEASON 3

Diubah oleh jeniussetyo09 18-02-2020 02:42
bukhorigan
dewisuzanna
radityaicko222
radityaicko222 dan 24 lainnya memberi reputasi
23
2.5M
6.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
jeniussetyo09Avatar border
TS
jeniussetyo09
#5288
MATA INDIGO - KALA NETRA 2





Aku kembali berlari untuk mengambil jarak dari Yowan. Sementara itu kepala ku masih sibuk sibuk mempertanyakan ide ku sendiri. Apakah bisa berhasil? Bagaimana kalau tidak? Bagaimana kalau ini adalah tindakan bunuh diri? Ah, tapi kan harus di coba dulu? Seperti ada suara-suara yang saling sahut di kepala ku. Masing-masing mencoba meyakinkan, atau malah meragukan keputusan ku. Akhir nya Aku menemukan tempat yang cocok untuk memulai rencana ku. Sebuah ceruk batu yang menjorok dan di tutupi semak-semak. Sempurna.

Aku lalu mulai duduk bersila dan mengatur napas setenang mungkin. Membiarkan pikiran ku terbuka dan merelaksasikan tubuh se-rileks mungkin. Mulai bersiap melakukan Ngrogo Sukmo alias Astral Projection. Inilah rencana ku. Melakukan proyeksi astral dan membiarkan sukma ku terhisap oleh Kala Netra Yowan, lalu menghancurkan nya dari dalam. Yowan jelas tidak bisa diserang dari luar. Tubuhnya dilindungi oleh perisai telekinetis tak kasat mata yang mampu mementalkan setiap serangan fisik maupun tenaga dalam. Tetapi sepertinya Aku bisa menyerang dan merusak Mata Ketiga Yowan dari dalam. Hanya tinggal bertaruh, sekuat apa sukma ku bisa bertahan di dalam Kala Netra Yowan.

Sekejap kemudian Aku mulai merasakan ada seperti ular besar yang merambat naik ke tubuh atas ku. Aku tinggal mengarahkan nya ke tengah pusar seperti yang biasa Aku lakukan. Ternyata prosesnya jauh lebih cepat dan lancar. Mungkin karena Aku melakukan nya di wilayah Merapi. Sukma ku bisa dengan cepat keluar dari tubuh ku. Proyeksi Astral memang salah satu keunggulan ku dibanding Yowan.

Kembali kemudian Aku menghunus Keris Naga Wisesa keluar dari kalung Topaz ungu di leherku. Aku lalu menjelaskan rencana ku pada Naga Wisesa.

“Naga Wisesa, dari angka 1 sampai 10, berapa besar sukma ku bisa bertahan dalam pusaran Kala Netra?”. Aku mencoba meminta pendapat Naga Wisesa. Hanya dia saat ini yang bisa Aku minta masukan.

“Jujur Den Mas, kemungkinan nilai nya hanya 3”. Aku kembali kecut mendengar perkataan Naga Wisesa. Kalau diibaratkan prosentase, hanya 30% kemungkinan sukma ku bisa bertahan. Sempat terpikirkan oleh ku untuk membatalkan dan mencari cara lain. Tapi apa ada cara lain? Rasa nya hanya cara ini yang paling masuk akal.

“Tapi nilai nya kemungkinan bisa Saya tingkatkan menjadi 7 Den Mas”, Naga Wisesa kembali melanjutkan. Memberi kan ku sedikit harapan dan kepercayaan diri. Kemungkinan bertahan 70% seperti nya tidak terlalu buruk. Aku tidak punya pilihan lagi.

“Bagaimana cara nya Naga Wisesa?”, Aku kemudian bertanya pada nya. Segala kemungkinan walaupun bodoh atau nekat, saat ini harus dicoba. Hanya tinggal Naga Wisesa harapan ku.

“Saat nanti berada di dalam pusaran Kala Netra, Saya akan lapisi tubuh Den Mas dengan baju zirah milik Saya, SANDHANG NAGA MAS. Zirah itu akan melindungi Den Mas untuk sementara waktu.... ”. Aku kemudian mengangguk tanda mengerti. Aku teringat waktu di Kampus sebelum nya, seluruh Naga dalam wujud Humanoid menggunakan baju Zirah. Mungkin itu zirah pelindung yang dimaksud. Naga Wisesa lalu mengajarkan sebuah rapalan pada ku. Rapalan yang harus diucapkan pada saat nanti berada di dalam Kala Netra, untuk memanggil zirah Sandhang Naga Mas.


Ageman ku Sandhang Naga Mas
Tretep ing awak ku
Geni pejah tanpo bayu, Segara asat tanpo isi
Seng nrajang awak ku sirno, ajur tanpo bayu asat tanpo isi.....


Sebentar saja Aku bisa mengingat rapalan itu. Sekarang tinggal menyiapkan mental untuk menghadapi Yowan. Aku melesat terbang. Melayang agak tinggi dan mencari titik posisi dimana Yowan berada. Tidak sulit menemukan nya, karena ternyata jaraknya hanya sekitar 400 meter dari tubuh fisik ku.

Sejenak Aku coba memperhatikan Yowan dari kejauhan. Untuk bisa melayang dan terbang tanpa terikat gravitasi seperti itu Yowan pasti membutuhkan energi yang cukup besar. Saat mencariku, Yowan tak pernah berhenti menghisap setiap makhluk astral yang ditemui nya di sepanjang jalan. Bahkan seperti otomatis spontan melakukan nya.Padahal sebelumnya Yowan sudah menghisap banyak sekali makhluk astral dari pasukan selatan dan pasukan utara. Ajian Kala Netra benar-benar ajian yang ganas dan rakus. Pemilik ajian selalu tidak pernah merasa cukup dengan kekuatan yang dimiliki nya. Selalu ingin lebih kuat, lebih dan lebih lagi.

Kalau Aku muncul di hadapan nya dengan bentuk proyeksi astral, maka pilihan nya adalah membunuhku dengan mencari dan menghancurkan tubuh kasar ku, atau menghisap sukma ku dengan Kala Netra nya. Kalau Yowan memilih mencar ku, maka tubuh nya akan tersiksa karena ajian Kala Netra pasti tanpa henti akan terus meminta makhluk astral baru untuk dihisap. Jika Yowan memilih menghisap sukma ku dengan Kala Netra, maka Aku akan menghancur kan nya dari dalam. Sekarang tinggal Yowan akan memilih yang mana

Aku lalu melesat turun dan muncul di hadapan Yowan. Yowan malah menyeringai mengerikan menyambut kedatangan ku. Seolah senang tidak perlu susah-susah lagi mencari ku.

“Yowan, sadar Yow. Sudah cukup. Kamu nggak bisa bunuh Aku lagi. Hentikan ajian itu, Ajian itu cuma merusak diri mu sendiri”, Aku coba mengingatkan nya untuk yang kesekian kali. Ini hanya pancingan. Sebenarnya Aku berharap Yowan menggunakan Kala Netra nya untuk menghisap ku.

“Kamu sengaja pakai Astral Projection supaya Aku nggak bisa bunuh tubuh kasar mu ya? Jangan pikir Aku nggak tau Yus. Asal kamu tahu, kamu telah melakukan kesalahan besar”. Yowan berbicara kepada ku dengan gema suara yang serak dan berat. Pusaran gaib di kening nya tiba-tiba terbuka. Pusaran udara kencang dengan ganas menghisap tubuh astral ku tanpa ampun. Pancingan ku berhasil. Yowan menggunakan ajian nya untuk menyedot sukma ku masuk ke dalam pusaran Kala Netra. Aku tidak menahan nya. Sambil merapal rapalan Sandhang Naga Mas Aku membiarkan sukma ku tersedot masuk ke dalam pusaran gaib Yowan. Zirah pelindung Naga dengan cepat muncul dan menempel di tubuhku. Tidak lupa sebuah pelindung kelapa menutup rapat dan melindungi bagian kepala ku. Zirah Sandhang Naga Mas membuat sukma ku bisa bertahan di dalam Kala Netra Yowan.

Saat ini Aku sudah berada di dalam Kala Netra. Kondisi di dalam Kala Netra seperti berada di sebuah ruangan yang tidak terlalu besar dengan dinding kenyal berwarna ungu. Sementara itu di hadapan ku ada tampak seperti benda bulat lebar berwarna ungu yang seolah mengawasi ku. Sekilas tampak seperti pusaran besar, tetapi kalau diperhatikan sebenar nya itu adalah sebuah mata raksasa berwarna ungu. Aku masih bisa melihat itu semua lewat sebuah kaca tembus pandang di bagian depan pada pelindung kepala ku. Aku melihat zirah Sandhang Naga Mas seperti terkorosi. Beberapa bagian mulai mengeluarkan asap dan beberapa bagian kecil sedikit demi sedikit mulai hancur bagaikan besi yang terkena cairan asam sulfat. Aku seperti berada di ruang yang dipenuhi cairan asam. Aku sadar zirah Naga Mas itu tidak bisa melindungi ku selama nya.Waktu ku tidak banyak.

Belum sempat Aku melakukan sesuatu, tiba-tiba sebuah sulur tentakel datang menyerangku dari belakang. Sulur hitam itu langsung menyergap leherku. Cepat mulai mencekik ku dan ingin meremuk kan leher ku. Reflek Aku mengeluarkan Keris Naga Wisesa dari kalung ungu di leher ku dan memotong sulur tentakel yang berusaha menarik ku barusan. Aku spontan memegangi leher ku yang kesakitan.

Hanya saja Aku tidak bisa lama-lama merintih begitu rupa. Beberapa sulur Aku lihat muncul dan mulai menyerang lagi. Aku mencoba bertahan dan menebas sulur-sulur itu. Beberapa sempat berusaha membelit kaki dan tangan ku, dan mencoba meremuk kan nya. Aku hanya bisa bertahan sebisa mungkin. Sulur-sulur itu seakan tidak pernah berhenti, dan tidak pernah habis. Aku tidak bisa bertarung sendiri. Aku harus melibatkan Naga Wisesa.

“Naga Wisesa, cari kelemahan Kala Netra Yowan di sini.....”. Sambil terus membabat sulur-sulur jahanam itu, Aku memerintahkan Naga Wisesa untuk melakukan pengamatan dan mencari kelemahan Kala Netra Yowan di ruangan ini. Seharusnya tidak sulit untuk menemukan nya, karena saat ini Aku sendiri berada di dalam pusat kekuatan Kala Netra.

“Siap Den Mas........”. Setelah itu entah apa yang dilakukan Naga Wisesa. Aku hanya bisa bersabar sambil terus bertarung dengan sulur-sulur sialan yang semakin membuatku kerepotan. Pelindung dada, dan pelindung bahu baju zirah ku mulai rusak parah. Sementara itu belum ada respon atau laporan dari Naga Wisesa. Mungkin dia juga kebingungan mencari titik lemah yang dimaksud. Satu sisi tenaga ku juga makin lama-makin habis. Sedari tadi hanya sibuk melompat kesana-kemari dan menghindari jeratan sulur-sulur yang mengancamku. Seperti nya sulur-sulur ini sengaja membuatku repot, sehingga Aku tidak punya kesempatan menghancurkan Kala Netra ini.

Waktu pun terus berlalu. Pelindung bahu zirah ku akhir nya jatuh terlepas dari pundak ku. Menimbulkan rasa nyeri hebat yang tiba-tiba menyerang dan membuat pundak ku serasa remuk.

“NAGA WISESA!!! BAGAIMANA???!!! KENAPA LAMA SEKALI???!!!”, Aku berteriak putus asa memanggil khodam Naga itu. Satu sisi juga ingin memberitahu nya kalau Aku tidak bisa bertahan dalam situasi ini berlama-lama. Sebuah sulur menyambar keras bagian dada ku bagaikan hantaman cambuk raksasa. Daya pecut nya mencerai-berai pelindung dada ku di bagian depan. Aku sampai jatuh terjengkang ke belakang. Lama-kelamaan baju zirah ku bagaikan zirah rombeng yang tak berbentuk. Ruangan ini terus-menerus membuat baju zirah ku bagaikan besi lapuk. Sementara itu serangan sulur-sulur aneh yang sesekali menghantam ku juga semakin membuat bentuk zirah naga ini menjadi tidak karu-karuan

“Den Mas, Saya menemukan kelemahan nya.....Kelemahan nya ada di mata besar ungu sebelah sana”. Tiba-tiba suara Naga Wisesa terdengar menggema di kepala ku. Tidak ada waktu untuk berpikir lama-lama. Cepat Aku mengalirkan tenaga ke tangan kanan ku dan membentuk pusaran energi putih biru sebesar bola kasti. Bola energi itu kemudian cepat Aku lemparkan ke arah mata besar berwarna ungu yang tampak seperti mengawasi ku itu.

“AAAAAAAAHHHHHH!!!!!!........”. Sebuah lengkingan teriakan panjang mendadak terdengar entah dari mana. Sekelilingku sesaat seperti berguncang pelan. Sementara sulur-sulur gila yang menyerangku sebentar tampak seperti kehilangan orientasi. Bagi ku hal itu sudah cukup memberikan tanda bahwa memang mata besar ungu itu kelemahan Kala Netra Yowan.

“Naga Wisesa, salurkan tenaga Sampeyan penuh ke Keris. Kita gabungkan tenaga buat menyerang mata besar itu.....”. Cepat kemudian Aku memberi aba-aba. Aku harus memusatkan tenaga ku pada serangan yang satu ini. Setelah ini Aku tidak punya tenaga cadangan lagi.

“Siap Den Mas.... Rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Naga Wisesa lebur Tunggal Raga.....”. Sebuah cahaya keemasan memancar keluar dari keris yang ada digenggaman ku. Keris Naga Wisesa berevolusi. Saat ini yang ada di tangan ku bukan lagi sebuah keris kecil, melainkan sebilah Sabet atau Pedang emas yang tampak kokoh dan bersinar digdaya. Tenaga ku yang sempat terkuras, juga terasa terisi kembali.

Tanpa menunggu lama Aku melesat melayang. Berkelebat dengan kecepatan penuh menyasar mata raksasa berwarna ungu yang dimaksud oleh Naga Wisesa.

BLESS!!!

Pedang emas itu Aku benamkan hampir separuhnya, menusuk ke arah mata raksasa berwarna ungu yang ada di situ. Kembali sebuah lengkingan panjang yang Cumiak kan telinga terdengar. Semakin jelas Aku mengenali lengkingan teriakan itu. Itu suara Yowan. Terdengar menderita, begitu kesakitan. Sekelilingku tiba-tiba berguncang keras. Ruangan kenyal ungu tempatku berada sekarang seakan berdenyut-denyut. Ada reaksi yang muncul ketika mata raksasa ini ditusuk.

Pelindung paha sebelah kiri ku menyusul copot dan musnah terkorosi. Bagian pahaku kini mulai terpapar efek di ruangan Kala Netra Yowan. Rasa sakit bagaikan tersiram air keras mulai menggerogoti paha kiri ku. Aku gunakan rasa sakit itu untuk semakin memusatkan tenaga ku. Menghujamkan pedang itu semakin dalam dan dalam lagi. Tidak lupa dengan menambahkan serangan tenaga murni yang bertubi-tubi. Ayolah Yow.... Sadar Yow.... Musnahlah Kala Netra.... Berulang kali Aku mencoba berteriak dalam hati dan berharap ini semua segera berakhir.

“Sakit..... Sakit Yus.... Hentikan Yus......”. Sebuah suara mulai terdengar menggema di sekeliling ruangan. Itu bukan suara Naga Wisesa. Itu suara Yowan. Suara nya bagaikan suara orang yang merintih kesakitan. Suara itu begitu mengiba pada ku. Sempat sesaat Aku jadi sedikit mengurangi tenaga ku.

“Den Mas, jangan lengah..... “. Naga Wisesa memperingatkan ku. Aku pun jadi tersadar dan kembali fokus pada serangan tunggal ku. Sementara itu suara-suara itu semakin gencar bergema dan mempengaruhi ku.

“Yus ku... Tolong Yus.... Stop...... Aku bisa mati Yus........”. Gema suara Yowan itu kali ini membuatku menarik dan mencabut serangan ku. Aku belum siap menjadi pembunuh. Walaupun Yowan ingin membunuh ku, tetapi mencabut nyawa nya Aku tidak siap.

Beberapa sulur kemudian Aku lihat muncul terpilin jadi satu dan kemudian dengan ganas membelitku. Sebuah sulur bahkan menyentak tangan ku dan membuang pedang emas itu dari tangan ku. Pedang itupun terlepas dan terjatuh. Sebuah penyesalan besar langsung muncul. Seharusnya Aku tidak mengurangi tenaga dan mencabut pedang ku. Masing-masing tangan dan kaki ku sudah terbelit sulur yang lebih kuat dari sebelumnya. Badan ku sekarang tidak bisa bergerak. Gerakan ku terkunci. Sulur-sulur itu membelit makin keras. Tidak hanya berusaha menahan gerakan ku, tetapi mulai berusaha meremuk kan kaki dan tangan ku. Spontan Aku berteriak kesakitan. Kini Aku hanya bisa pasrah tak berdaya.

Awalnya Aku berusaha meronta dan melepaskan diri. Semakin Aku meronta, sulur-sulur itu semakin keras mencengkeram ku. Tubuhku sampai terentang menegang kaku ke empat penjuru. Seluruh usaha ku sia-sia. Aku tak diizinkan bergerak. Hanya bisa berteriak keras kesakitan. Sulur-sulur itu sengaja menghambatku supaya Kala Netra bisa mencerna dan menelan sukma ku perlahan-lahan. Rasa takut akan kematian muncul dan menguasai ku. Mati dengan cara seperti ini tak pernah kubayangkan. Roh ku tidak akan bisa menuju surga, neraka atau bereinkarnasi. Semua nya akan lenyap begitu saja ditelan ajian kejam bernama Kala Netra.

Bagian atas zirah ku mulai rontok. Tubuh bagian atas ku mulai terpapar sempurna, dan diserang nyeri bagaikan tersiram cambukan air keras. Terlambat sudah untuk menyesal. Kesadaran ku perlahan-lahan berkurang. Badan ku mulai melemas. Apakah Aku harus mati di sini? Aku harus bagaimana lagi? Aku harus melakukan apa lagi? Aku sudah putus asa. Sedikit demi sedikit mulai merelakan sukma ku ditelan oleh Kala Netra. Roh ku akan menghilang dan menyatu dengan Yowan. Jadi tumbal kekuatan magis pamungkas nya. Erangan ku berubah menjadi rintihan pelan menyayat. Sepertinya semua akan segera berakhir di sini.
Diubah oleh jeniussetyo09 09-05-2017 04:26
axxis2sixx
mmuji1575
sotokoyaaa
sotokoyaaa dan 11 lainnya memberi reputasi
12
Tutup